Anxiety disorder dan panic attack umum dianggap sebagai dua istilah yang sama. Faktanya, keduanya adalah dua hal yang berbeda dengan beberapa gejala yang sama, seperti sakit di dada, sesak napas, dan sebagainya. Namun, sebenarnya terdapat gejala lain dari penderita panic attack yang tidak dialami oleh penderita anxiety disorder.
6 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Anxiety disorder dan panic attack sekilas terlihat sama tetapi memliki ciri khas yang berbeda
Table of Content
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder merupakan gangguan mental yang sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Penderita anxiety disorder cenderung merasakan kecemasan yang tidak bisa dikendalikan tanpa ancaman yang jelas atau merasa cemas terhadap sesuatu yang tidak mengancam penderita.
Advertisement
Selain anxiety disorder, Anda juga mungkin pernah mendengar tentang panic attack. Keduanya berhubungan dengan kecemasan dan menimbulkan dampak negatif pada penderitanya. Akan tetapi, apa perbedaan dari keduanya?
Anxiety disorder dan panic attack biasanya dianggap sebagai dua hal yang sama, padahal anxiety disorder dan panic attack adalah dua istilah yang berbeda. Meskipun demikian, Anda bisa mengalami panic attack karena anxiety disorder ataupun sebaliknya.
Dari segi pengertian, anxiety disorder dan panic attack merupakan dua istilah yang berbeda. Anxiety disorder merujuk pada gangguan mental yang memiliki ciri khas kecemasan, seperti PTSD, obsessive-compulsive disorder (OCD), dan sebagainya.
Sementara itu, panic attack atau gangguan panik merupakan perasaan takut yang muncul secara tiba-tiba dan terasa intens. Tak jarang, serangan panik terjadi tanpa adanya gangguan mental tertentu.
Pada penderita anxiety disorder, kecemasan yang dirasakan akan makin bertambah seiring berjalannya waktu dan penderita akan merasa gelisah akan kemungkinan suatu ancaman. Apabila serangan kecemasan tidak dapat dibendung, penderita akan merasa kewalahan.
Gejala dari anxiety disorder bisa berlangsung selama beberapa menit, berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Namun, gejala dari anxiety disorder tidak akan seintens panic attack.
Kecemasan yang dialami oleh penderita anxiety disorder memiliki pemicu yang jelas, misalnya fobia kucing, dan sebagainya.
Sedangkan pada panic attack, rasa panik yang dialami terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya alasan atau pemicu yang jelas. Gejala dari panic attack bisa dialami selama kurang lebih 10 menit atau lebih. Terkadang, penderita bisa mengalami lanjutan panic attack dalam waktu yang sama.
Kadangkala, penderita panic attack bisa merasa cemas ataupun stres sepanjang hari sebelum mengalami serangan panik.
Baca Juga
Terkadang, anxiety disorder dan panic attack dianggap sama karena memiliki gejala yang serupa, seperti sesak napas, sakit di dada, dan gejala fisik lainnya yang juga bisa disalahartikan sebagai serangan jantung. Namun, nyatanya, keduanya memiliki beberapa gejala yang juga berbeda. Pada anxiety disorder gejala yang dialami bisa berupa mengalami gangguan tidur, nyeri otot, dan sebagainya.
Akan tetapi, penderita panic attack memiliki gejala lain yang tidak dialami oleh penderita anxiety disorder, seperti ketakutan bahwa penderita akan mati, merasa kehilangan kendali atau menjadi gila, serta mengalami kesadaran yang lepas dari lingkungan sekitarnya (depersonalisasi).
Meskipun berbeda, tetapi terkadang anxiety disorder dan panic attack memiliki penyebab yang sama. Akan tetapi, perlu diingat bahwa panic attack seringkali memiliki pemicu yang tidak diketahui dan muncul secara tiba-tiba.
Pemicu yang mengakibatkan anxiety disorder dan panic attack bisa merupakan pemicu fisik ataupun emosional. Pemicu fisik bisa berupa konsumsi obat-obatan tertentu, mengalami sakit fisik tertentu, dan sebagainya. Sementara pemicu emosinal bisa karena stres di pekerjaan, fobia, trauma masa lalu, dan sebagainya.
Untungnya, anxiety disorder dan panic attack bisa ditanggulangi dengan penanganan yang sama. Anda bisa menerapkan cara-cara berikut ini untuk mengatasi anxiety disorder atau panic attack yang dimiliki:
Teknik relaksasi sangat bisa digunakan saat Anda sedang mengalami anxiety disorder ataupun panic attack. Beberapa teknik relaksasi, seperti progressive muscle relaxation dan latihan relaksasi lainnya yang bisa mengurangi rasa panik dan cemas.
Kesulitan untuk bernapas adalah salah satu gejala yang dialami oleh penderita anxiety disorder dan panic attack. Anda bisa mengatasinya dengan mencoba memperlambat pernapasan dan fokus pada pernapasan.
Tarik napas dan keluarkan secara perlahan dan teratur. Hitung sampai empat tiap kali Anda menarik ataupun menghembuskan napas. Lakukan hal tersebut sampai gejala yang dirasakan mulai berkurang.
Mindfulness merupakan salah satu teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan rasa panik dan cemas yang dialami dengan mencoba untuk fokus pada masa sekarang atau dengan apa yang sedang terjadi pada diri dan sekeliling Anda.
Saat melakukan mindfulness, Anda perlu fokus pada emosi, pemikiran, dan sensasi-sensasi pada tubuh tanpa memberikan reaksi apapun pada hal-hal tersebut. Anda hanya harus merasakannya saja.
Atur tingkat stres Anda untuk menghindari kemunculan anxiety disorder maupun panic attack. Luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang disukai. Anda juga bisa melakukan cara-cara untuk mengatasi stres, seperti meditasi, yoga, dan sebagainya.
Gejala anxiety disorder maupun panic attack yang dialami akan lebih mudah untuk ditangani saat Anda memahami dan menerima situasi yang terjadi serta berusaha untuk tenang, serta mengingat bahwa gejala-gejala yang dialami akan hilang dalam beberapa saat.
Kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik, karenanya, jagalah tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan bergizi imbang, berolahraga secara teratur, tidur setidaknya delapan jam tiap malamnya, dan menghindari konsumsi kafein serta alkohol.
Selain melakukan cara-cara di atas, Anda bisa meminta dukungan dari orang-orang terdekat ataupun mengikuti komunitas dengan orang-orang yang mengalami hal yang sama. Selalu ingat untuk memiliki sikap yang positif dan sabar saat menghadapi kondisi anxiety disorder ataupun panic attack.
Apabila anxiety disorder atau panic attack yang dialami terlampau parah dan sulit untuk dihadapi, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan berupa terapi ataupun medikasi tertentu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan, salah satunya konsumsi nutrisi dan vitamin untuk menghilangkan rasa cemas. Nutrisi dan vitamin yang membantu mengatasi masalah kecemasan antara lain vitamin B, D, C, magnesium, kalsium, hingga lemak omega-3.
Hypervigilance adalah sikap waspada berlebihan yang membuat seseorang sulit merasa rileks dengan lingkungan dan orang di sekitarnya. Hypervigilance dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti skizofrenia, gangguan kecemasan, dan PTSD.
Episode depresif adalah periode saat seseorang mengalami gejala depresi. Cara untuk dapat keluar dari episode depresif adalah berpikir positif, berusaha menerima kondisi, dan terus menanamkan keyakinan pada diri sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved