Antispasmodik adalah obat-obatan yang membantu mengurangi kejang otot dan merilekskannya. Antispasmodik bekerja pada otot-otot polos, seperti otot di dalam usus.
2023-03-25 00:01:34
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Antispasmodik umum diresepkan dokter untuk membantu meredakan beberapa gejala sindrom iritasi usus besar
Table of Content
Sindrom iritasi usus atau IBS merupakan gangguan yang menyerang usus besar. Salah satu gejala yang dialami beberapa penderita sindrom iritasi usus adalah kejang pada otot-otot di usus. Untuk meredakan kejang tersebut, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang disebut dengan antispasmodik. Ketahui lebih jauh tentang antispasmodik dan cara kerjanya.
Advertisement
Antispasmodik adalah kelompok obat-obatan yang dapat meredakan, mencegah, atau menurunkan risiko kejang otot dan merelaksasi otot. Kelompok otot yang menjadi target obat antispasmodik yaitu otot-otot polos, seperti otot di dalam dinding usus.
Terdapat dua jenis obat antispasmodik, yaitu antimuskarinik dan relaksan otot polos.
Antimuskarinik bekerja dengan menempel pada reseptor-reseptor di otot yang disebut reseptor muskarinik. Reseptor muskarinik sebenarnya menjadi tempat menempelnya senyawa di tubuh yang memicu kontraksi otot di usus. Dengan menempelnya antimuskarinik di reseptor tersebut, aktivitas senyawa pemicu kontraksi otot pun dapat dikurangi.
Reseptor-reseptor muskarinik juga ditemukan pada bagian tubuh lain. Dengan begitu, mengonsumsi antimuskarinik dapat mengontrol gejala di bagian tubuh lain – seperti mengendalikan produksi air liur di mulut.
Jenis antispasmodik lain, yakni relaksan otot polos, bekerja langsung pada otot polos di dinding-dinding usus. Obat ini membantu merelaksasi dan meredakan nyeri yang berkaitan dengan kontraksi otot di usus.
Antispasmodik biasanya bekerja setelah satu jam dikonsumsi untuk meredakan gejala yang dirasakan pasien. Efektivitas obat akan bergantung pada dosis yang diminum dan seberapa sering obat dikonsumsi.
Antispasmodik umum diresepkan dokter untuk mengontrol gejala pada penderita sindrom iritasi usus besar. Antispasmodik diberikan dengan tujuan berikut ini:
Walau memiliki khasiat di atas, obat antispasmodik biasanya hanya efektif bagi beberapa pasien penderita sindrom iritasi usus besar. Namun, perencanaan penanganan penyakit ini, antispasmodik tetap mungkin menjadi pilihan dokter untuk mengendalikan gejala sindrom iritasi usus besar.
Selain diresepkan untuk penderita sindrom iritasi usus, antispasmodik juga mungkin diberikan dokter pada pasien penyakit divertikular.
Obat-obatan antispasmodik biasanya tidak menimbulkan efek samping yang serius. Apabila efek samping terjadi, sifatnya cenderung tidak begitu serius. Selain itu, antispasmodik yang termasuk dalam jenis relaksan otot polos cenderung menimbulkan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan antimuskarinik.
Beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi antispasmodik:
Selalu tanyakan pada dokter semua kemungkinan efek samping dari penggunaan antispasmodik.
Antispasmodik dapat dikonsumsi oleh banyak individu. Namun, tetap ada beberapa kelompok orang yang dapat meminum obat ini. Beberapa individu yang berisiko tidak cocok mengonsumsi antispasmodik, termasuk:
Ibu hamil dan menyusui juga biasanya tidak direkomendasikan mengonsumsi antispasmodik.
Baca Juga
Antispasmodik adalah obat-obatan yang dapat mengurangi kejang otot pada penderita sindrom iritasi usus. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait antispasmodik, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia di Appstore dan Playstore yang memberikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kram otot adalah penyebab utama nyeri otot paha. Kondisi ini disebabkan karena otot terlalu sering dipakai sehingga otot menjadi tegang dan timbul rasa sakit. Beruntung, saat ini ada berbagai obat nyeri otot paha yang efektif untuk atasi keluhan ini.
Invaginasi terjadi ketika suatu bagian usus, menyelinap ke dalam bagian usus di sampingnya. Meski merupakan kondisi gawat darurat, invaginasi tetap bisa disembuhkan.
Ada beragam kelompok obat radang usus besar yang bisa diberikan dokter, mulai dari obat kortikosteroid, obat imunomodulator, hingga obat biologis. Beberapa kasus bisa diatasi dengan obat saja. Namun, adakalanya pasien membutuhkan operasi jika kasus peradangan usus besar tergolong parah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved