Resveratrol adalah senyawa dalam tumbuhan yang masuk dalam golongan besar polifenol. Resveratrol memiliki efek antioksidan sehingga dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Hanya saja, sebagian besar riset terkait resveratrol fokus pada penggunaan suplemen, bukan dari makanan biasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Agt 2020
Blueberry dan cokelat hitam merupakan sumber terbaik untuk antioksidan resveratrol
Table of Content
Bagi beberapa orang, suplemen nutrisi tertentu menjadi bagian dari hidup sehat. Salah satu suplemen yang banyak dijual adalah resveratrol. Banyak ahli yang memang sudah mencoba mengidentifikasi manfaat suplemen resveratrol untuk kesehatan. Apa saja manfaat suplemen resveratrol?
Advertisement
Resveratrol adalah senyawa tumbuhan golongan polifenol yang memiliki efek antioksidan. Sebagai antioksidan, resveratrol dapat melindungi sel dari aktivitas radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu kerusakan sel dan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
Ada beberapa makanan yang menjadi sumber terbaik untuk resveratrol, termasuk wine, anggur, beberapa jenis buah beri, dan cokelat hitam. Pada anggur dan buah beri, resveratrol cenderung terkonsentrasi di bagian kulit dan biji anggur dan buah-buah beri. Red wine juga cenderung tinggi resveratrol karena dibuat melalui fermentasi anggur.
Sebagai zat antioksidan, resveratrol tentu dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Hanya saja, sebagian besar riset yang dilakukan cenderung menggunakan bentuk suplemennya.
Sebagai zat antioksidan, resveratrol dalam suplemen dikaitkan dengan manfaat kesehatan berikut ini:
Efek antioksidan dalam suplemen resveratrol disebutkan menjanjikan untuk mengendalikan tekanan darah. Dalam sebuah tinjauan tahun 2015, disebutkan bahwa resveratrol dosis tinggi membantu mengurangi tekanan pada dinding arteri ketika jantung berdetak.
Laporan lain menyebutkan bahwa efek penurunan darah resveratrol dapat terjadi karena membantu meningkatkan produksi nitrat oksida. Peningkatan nitrat oksida membantu merilekskan pembuluh darah. Studi lanjutan diperlukan untuk memberikan gambaran dosis terbaik resveratrol dalam penurunan tekanan darah.
Konsumsi wine, sebagai salah satu sumber resveratrol, membantu mengurangi risiko penurunan kemampuan kognitif karena usia. Efek ini juga disebutkan berkaitan dengan kemampuan antioksidan dan antiradang yang dimiliki resveratrol.
Secara spesifik, senyawa ini dapat mengganggu fragmen protein yang disebut amiloid beta. Amiloid beta dapat memicu plak yang menjadi ciri khas penyakit Alzheimer.
Riset lanjutan diperlukan untuk mengetahui mekanisme tubuh menggunakan resveratrol dari suplemen.
Suplemen resveratrol dikaitkan dengan pengendalian kolesterol di darah. Sebuah studi pada hewan dalam jurnal Life Sciences menyebutkan, resveratrol membantu meningkatkan HDL atau kolesterol baik. Pemberian suplemen ini juga disebutkan dapat mengurangi kolesterol total.
Sebagai zat antioksidan, resveratrol juga disebutkan dapat mengurangi oksidasi LDL atau kolesterol jahat. Oksidasi LDL dapat berkontribusi terhadap penumpukan dan penyumbatan plak di dinding arteri.
Walau hasilnya masih bercampur, beberapa studi mengaitkan resveratrol dengan penanganan kanker. Studi yang masih dilakukan pada hewan dan uji tabung mengindikasikan bahwa resveratrol berpotensi melawan beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, kulit, payudara, usus besar, dan lambung.
Ada beberapa kemungkinan mekanisme resveratrol dalam melawan sel kanker, termasuk dengan menghambat pertumbuhan sel penyakit ini, mengubah ekspresi gen, dan memengaruhi hormon.
Studi lanjutan diperlukan untuk menguatkan temuan manfaat resveratrol untuk kanker pada manusia.
Insulin adalah hormon yang berperan dalam penggunaan glukosa sebagai energi. Sensitivitas insulin yang baik dapat meningkatkan efektivitas penggunaan glukosa tersebut. Sebaliknya, sensitivitas insulin rendah (dikenal dengan resistensi insulin) berisiko menimbulkan diabetes tipe 2.
Resveratrol dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin serta mencegah komplikasi diabetes. Selain itu, resveratrol juga dikaitkan dengan penanganan diabetes karena membantu mencegah stres oksidatif, mengurangi peradangan, dan mengaktifkan protein AMPK. Protein AMPK membantu tubuh memproses glukosa agar kadar gula darah tetap terkendali.
Baca Juga
Belum ada risiko berarti yang dilaporkan dari penggunaan suplemen resveratrol. Orang yang tubuhnya sehat cenderung dapat menoleransi suplemen antioksidan ini dengan baik.
Namun, hal tersebut tentunya tidak menampik kemungkinan efek samping dari suplemen resveratrol. Penting pula untuk diingat bahwa belum ada rekomendasi yang memadai terkait dosis suplemen resveratrol yang aman dan bermanfaat.
Terkait interaksi obat, suplemen resveratrol berisiko dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti obat anti pembekuan darah dan beberapa pereda nyeri. Suplemen antioksidan ini juga berisiko berinteraksi dengan obat tekanan darah, obat anticemas, dan obat penekan imun.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen resveratrol, terlebih jika tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Resveratrol adalah zat antioksidan yang masuk dalam golongan polifenol. Senyawa ini tersedia dalam bentuk suplemen dan dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan. Namun, sebelum mencoba suplemen resveratrol, Anda disarankan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat buah kelengkeng terbukti baik untuk kesehatan tubuh. Dari kandungan buah kelengkeng, Anda akan mendapatkan manfaat berupa melancarkan pencernaan, hingga mengurangi peradangan.
24 Okt 2019
Kalium atau potasium merupakan mineral yang paling penting untuk tubuh. Fungsinya mulai dari mengatur keseimbangan cairan, kontraksi otot, hingga mengatur sinyal saraf. Kenali buah yang mengandung kalium.
17 Jan 2021
Desensitisasi sistematis adalah pendekatan terapi untuk orang yang mengalami phobia. Proses ini menggunakan kombinasi teknik relaksasi dan terapi paparan. Seperti apa prosesnya? Ini dia.
18 Feb 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved