Antikonvulsan atau disebut juuga antiepileptik adalah obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kejang (konvulsi). Meski identik dengan penderita epilepsi, beberapa kondisi kesehatan lain juga mungkin saja membutuhkan obat antikonvulsi, salah satunya masalah kejiwaan.
2023-03-29 10:39:39
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Antikonvulsan merupakan obat untuk mengatasi kejang yang sering diberikan pada orang dengan epilepsi
Table of Content
Kejang dapat terjadi kapan saja akibat cedera atau penyakit tertentu. Epilepsi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kejang terjadi berulang. Penggunaan antikonvulsan biasanya direkomendasikan dokter untuk mengatasi hal tersebut.
Advertisement
Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah kejang atau konvulsi. Obat antikonvulsi ini juga dapat mengatasi serangan kejang yang sedang berlangsung.
Konvulsi adalah kondisi ketika terjadi kekakuan dan kejang otot yang tidak terkendali, disusul dengan penurunan kesadaran. Kondisi ini kerap kali disertai dengan gerakan tersentak-sentak yang berlangsung hingga beberapa menit.
Selama ini kejang identik dengan penyakit epilepsi. Itu sebabnya, obat ini disebut juga golongan obat antiepileptik atau obat kejang.
Meski demikian, kejang bisa saja disebabkan oleh hal lain, selain epilepsi. Berikut ini adalah beberapa penyebab kejang yang umum terjadi:
Pada kondisi epilepsi, kejang terjadi berulang akibat gangguan sistem kelistrikan otak. Meski antikonvulsan sering diresepkan untuk epilepsi, obat ini tidak bisa menyembuhkan epilepsi secara total.
Obat antikonvulsi ini hanya bertujuan untuk mengontrol kejang yang terjadi.
Mekanisme kerja antikonvulsan adalah dengan cara menekan rangsangan pada saraf (eksitasi), untuk mengurangi kemungkinan aktivitas kejang.
Selain kejang, antikonvulsan juga dapat digunakan pada beberapa kondisi berikut ini:
Baca Juga
Terdapat dua golongan obat antikonvulsi, yaitu antiepileptic drugs (AEDs) spektrum sempit dan spektrum luas, berikut penjelasan keduanya.
AEDs spektrum sempit digunakan untuk mengobati dan mencegah kejang yang terjadi di satu bagian otak tertentu secara teratur atau kejang parsial.
Beberapa obat golongan antikonvulsan golongan ini, antara lain:
AEDs spektrum luas digunakan untuk mengobati dan mencegah kejang yang terjadi di lebih dari satu bagian otak. Contoh obat antiepileptik spektrum luas, antara lain:
Penggunaan obat antikonvulsan dapat berinteraksi dengan obat lain bahkan menyebabkan kondisi tertentu. Itulah sebabnya penting untuk menginfokan tentang kondisi kesehatan Anda, obat atau suplemen yang dikonsumsi, serta alergi obat tertentu kepada dokter yang menangani.
Sebagai contoh, obat antikonvulsan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat, keterlambatan pertumbuhan, mikrosefali, hingga kelainan bentuk wajah.
Penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Geriatric Pharmacotherapy menyebutkan bahwa obat antikejang ini dapat membawa efek samping berupa penurunan kepadatan mineral tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
Beberapa kondisi berikut juga perlu Anda waspadai sebagai efek samping antikonvulsan:
Pastikan Anda meminum obat ini sesuai dengan anjuran dokter. Mematuhi perintah dokter dalam pemberian obat dapat membantu meminimalisir efek samping.
Kejang atau konvulsi adalah kondisi yang bisa datang tiba-tiba, terutama bagi penderita epilepsi. Menyediakan obat antikonvulsan dapat menjadi salah satu bentuk antisipasi. Tentunya pemberian antikonvulsan ini harus berdasarkan anjuran dokter.
Jika memiliki epilepsi, pastikan Anda memberi tahu kerabat dekat atau yang sering berinteraksi dengan Anda. Dengan begitu, mereka bisa memahami langkah penanganannya jika terjadi kejang.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala efek samping di atas setelah mengonsumsi antikonvulsan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Aphantasia adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit untuk berimajinasi secara visual dalam pikirannya dan belum ada cara untuk mengobatinya.
Penanganan kejang pada ibu hamil harus dilakukan sesegera mungkin agar tidak mengancam nyawa ibu dan bayi. Kejang saat hamil ditangani dokter dengan pemberian magnesium sulfat.
Bayi kejang saat tidur adalah kondisi perubahan aktivitas elektrik otak pada tahapan awal tidur dan bangun. Hal ini disebabkan kondisi yang bernama mioklonus dan kejang demam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved