Jenis obat antibiotik untuk sakit gigi meliputi penisilin dan amoxicillin, clindamycin, erythromycin, azithromycin, metronidazole, dan cephalexin. Antibotik biasanya baru diberikan jika sakit gigi yang terjadi sudah parah, ditandai dengan adanya pembengkakan atau nyeri yang tajam.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
6 Sep 2022
Antibiotik untuk sakit gigi antara lain amoxicillin, clindamycin, dan erythromycin
Table of Content
Ketika sakit gigi menyerang, tidak jarang orang langsung mencari antibiotik untuk dikonsumsi. Padahal, obat antibiotik idealnya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter untuk kondisi gigi yang sudah mengalami infeksi. Ada beberapa jenis antibiotik yang kerap diresepkan untuk mengobati sakit gigi, seperti amoxicillin dan clindamycin.
Advertisement
Tidak setiap infeksi gigi memerlukan pemberian antibiotik untuk mengatasinya. Beberapa kasus infeksi gigi dapat hilang dengan prosedur seperti penambalan, perawatan saluran akar, hingga minum obat sakit gigi lain yang mengandung antinyeri serta menjaga kebersihan gigi dengan baik.
Antibiotik untuk sakit gigi biasanya baru diresepkan apabila:
Infeksi gigi yang parah atau telah menyebar bisa menyebar ke tulang dan jaringan sekitarnya, sehingga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius.
Beberapa tanda bahwa infeksi gigi semakin parah antara lain adanya demam, kelelahan, malaise (tidak enak badan), pembengkakan di rahang atau leher, dan nyeri hebat atau bengkak yang tidak kunjung hilang.
Pemberian antibiotik untuk sakit gigi dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan terjadinya komplikasi.
BACA JUGA: 7 Obat Sakit Gigi Berlubang yang Efektif Atasi Nyeri
Berikut ini beberapa jenis antibotik yang kerap diresepkan dokter untuk mengatasi sakit gigi:
Obat antibiotik untuk sakit gigi yang umum diresepkan oleh dokter adalah kelompok penisilin, salah satunya amoxicillin. Antibiotik untuk sakit gigi ini bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi dalam tubuh atau mencegah pertumbuhannya.
Beberapa dokter gigi mungkin ada yang meresepkan amoxicillin dengan kombinasi asam klavulanat untuk membantu menghilangkan lebih banyak bakteri penyebab infeksi.
Umumnya, dosis amoxicillin yang dianjurkan untuk mengobati infeksi gigi adalah 500 miligram (mg) untuk setiap delapan jam, atau 1,000 miligram untuk setiap dua belas jam.
Namun, sebelum menggunakan antibiotik untuk sakit gigi ini, pastikan memberi tahu dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap antibiotik golongan penisilin atau obat jenis apa pun.
Dengan begitu, dokter mungkin akan merekomendasikan obat antibiotik untuk sakit gigi lainnya, seperti clindamycin atau erythromycin.
Jika Anda memiliki alergi terhadap antibiotik untuk sakit gigi kelompok penisilin untuk mengatasi sakit gigi, dokter mungkin akan meresepkan clindamycin.
Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh International Dental Journal melaporkan bahwa beberapa peneliti merekomendasikan clindamycin sebagai obat antibiotik untuk sakit gigi guna mengobati infeksi gigi.
Hal ini karena bakteri kemungkinan lebih kecil untuk menolak clindamycin dibandingkan obat-obatan golongan penisilin.
Hentikan konsumsi obat clindamycin dan segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami efek samping yang serius. Beberapa di antaranya, seperti dehidrasi, demam, diare berdarah, dan kram perut.
Selain clindamycin, erythromycin mungkin dapat diberikan sebagai antibiotik bagi Anda yang mempunyai alergi terhadap antibiotik jenis penisilin.
Erythromycin dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi akibat abses gigi atau gingivitis (penyakit gusi).
Jenis obat ini hadir dalam bentuk sirup dan tablet. Erythromycin berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan antibiotik erythromycin adalah muntah, sakit perut, hingga diare. Namun, segera periksakan diri dengan dokter apabila Anda mengalami diare berdarah.
Azithromycin juga merupakan obat antibiotik untuk sakit gigi yang bekerja dengan melawan bakteri penyebab infeksi.
Meski cukup efektif untuk mengatasi sakit gigi, biasanya dokter gigi akan meresepkan azithromycin bagi pasien yang memiliki alergi menggunakan antibiotik untuk sakit gigi kelas penisilin dan clindamycin.
Metrodinazole adalah jenis obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi sakit gigi.
Ikuti petunjuk minum obat yang tertera dalam label obat atau diskusikan dengan dokter gigi terlebih dahulu sebelum Anda menggunakan antibiotik untuk sakit gigi ini.
Satu lagi obat antibiotik untuk sakit gigi adalah cephalexin. Ini adalah obat antibiotik yang masuk ke dalam kelas sefalosporin. Obat ini bekerja mematikan bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Cephalexin sangat efektif untuk membunuh bakteri gram positif dan juga beberapa bakteri gram negatif. Obat antibiotik ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan cair serta hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Sama dengan obat antibiotik lainnya, cephalexin harus diminum secara teratur hingga habis. Dosis yang diberikan untuk usia 15 tahun ke atas biasanya 250 mg setiap 6 jam sekali atau 500 mg setiap 12 jam sekali.
Untuk anak usia dibawah 15 tahun, dosis akan diberikan berdasarkan berat badan masing-masing. Cephalexin biasanya diminum selama 7 hingga 14 hari, tergantung tingkat keparahan infeksi.
Anda tidak boleh mengonsumsi obat ini, jika memiliki alergi terhadap obat antibiotik jenis beta-laktam, termasuk kelas obat sefalosporin dan penisilin. Informasikan juga kepada dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus seperti gangguan ginjal dan hati, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Berbagai Antibiotik untuk Gusi Bengkak
Obat antibiotik untuk sakit gigi harus diminum sesuai aturan karena jika tidak, risiko terjadinya efek samping akan lebih besar dan membuat bakteri semakin kebal atau resisten terhadap obat. Akibatnya, jika suatu saat terjadi infeksi kembali, maka akan lebih sulit bagi bakteri untuk mati sehingga infeksi sulit sembuh.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika sedang mengonsumsi antibiotik untuk sakit gigi:
Bagi sebagian orang, obat antibiotik untuk sakit gigi dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping paling umum dari antibiotik, meliputi:
Selain itu, ada juga efek samping yang lebih serius. Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami:
Kemungkinan efek samping dapat bervariasi pada setiap orang dan tergantung jenis antibiotik yang diberikan. Diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.
Baca Juga: Akibat Tidak Menggosok Gigi yang Bisa Terjadi
Obat antibiotik untuk sakit gigi hanya dapat diperoleh melalui resep dokter. Selain mengonsumsi obat-obatan tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan sakit gigi secara alami seperti:
Baca Juga
Jika Anda mendapat resep obat antibiotik untuk sakit gigi, jangan ragu untuk bertanya langsung ke dokter bila Anda belum paham betul mengenai cara minum obat antibiotik untuk sakit gigi. Anda bisa bertanya langsung lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ.
Selain itu, tanyakan pula ke dokter mengenai berapa banyak obat antibiotik untuk sakit gigi yang harus Anda minum setiap harinya.
Jika Anda mengalami sakit gigi yang disertai gejala demam, gigi dan gusi bernanah, gusi berdarah dan bengkak, serta pembengkakan kelenjar getah bening setelah minum obat antibiotik untuk sakit gigi, segeralah periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Obat infeksi saluran kencing yang paling umum adalah antibiotik. Beberapa jenis antibiotik yang bisa digunakan untuk mengatasi ISK atau infeksi saluran kencing adalah amoksilin hingga vabomere.
13 Apr 2020
Gigi patah bisa disebabkan oleh benturan keras akibat olahraga, kecelakaan, hingga tidak sengaja menggigit sesuatu yang keras. Untuk menanganinya, dokter dapat melakukan beberapa perawatan seperti penambalan, pembuatan crown gigi, hingga veneer.
22 Apr 2021
Penyebab gigi berdenyut yang paling umum adalah karena kerusakan gigi atau gigi berlubang. Hal ini dapat terjadi karena bakteri memproduksi asam yang merusakan enamel.
23 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved