Penggunaan antibiotik bukanlah langkah tepat untuk menyembuhkan flu. Bahkan, mengonsumsi obat antibiotik untuk flu dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Jun 2020
Antibiotik untuk flu tidak ampuh menyembuhkan Anda dari penyakit tersebut.
Table of Content
Anda mungkin tidak langsung berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami flu, yang dianggap sebagai gejala ringan. Membeli obat bebas yang tersedia di apotek pun menjadi pilihan. Apakah Anda juga pernah membeli antibiotik untuk flu?
Advertisement
Tahukah Anda, sebenarnya penggunaan antibiotik untuk flu tidaklah tepat. Mengapa demikian? Simak penjelasannya di sini.
Antibiotik sebenarnya adalah obat-obatan yang diresepkan dokter untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sementara itu, flu atau influenza terjadi akibat infeksi virus. Oleh karena itu, Anda hanya akan mengalami efek samping yang merugikan apabila mengonsumsi antibiotik ketika sedang mengalami infeksi virus.
Mengonsumsi antibiotik ketika tubuh tidak memerlukannya, juga malah akan meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi di kemudian hari. Bahkan infeksi ini kelak berpotensi resisten terhadap pengobatan dengan antibiotik.
Perlu diketahui, virus berbeda dari bakteri. Selain perbedaan dari segi struktur, baik virus maupun bakteri, memiliki cara tersendiri untuk bertahan. Virus tidak memiliki dinding sel yang bisa dihancurkan antibiotik, melainkan diselubungi oleh lapisan pelindung protein.
Tak seperti halnya bakteri yang menyerang sel tubuh dari luar tubuh, virus melakukan sebaliknya. Virus masuk dan tinggal di dalam tubuh kita, serta melipatgandakan diri di dalam sel-sel tubuh. Bakteri bisa melakukan reproduksinya sendiri, sedangkan virus tidak dapat melakukannya.
Virus harus melekatkan diri pada sel-sel sehat dan “memprogram ulang” sel-sel itu untuk memproduksi virus baru. Karena berbagai alasan ilmiah inilah, antibiotik untuk flu tidaklah efektif.
Baca Juga
Mengonsumsi antibiotik ketika mengalami flu tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Bahkan, Anda malah bakal merasakan efek samping yang tidak bisa dianggap remeh. Konsumsi antibiotik bisa menimbulkan efek samping mulai dari yang sifatnya ringan, hingga yang berat seperti berikut ini:
Oleh karena itu, sudah seharusnya Anda menghindari konsumsi antibiotik untuk flu. Sebab, selain efek samping yang berbahaya, flu memang tidak bisa disembuhkan dengan penggunaan antibiotik.
Langkah pertama untuk melawan flu bukanlah dengan mengonsumsi obat-obatan, melainkan mendapatkan vaksin flu secara rutin setiap tahun. Meski demikian, obat antivirus bisa digunakan untuk mencegah virus flu berkembang di dalam tubuh.
Obat-obatan berikut ini direkomendasikan untuk mengatasi flu:
Obat antivirus flu ini akan memberikan efektivitas paling optimal apabila dikonsumsi dalam waktu 48 jam setelah gejala flu muncul. Obat-obatan tersebut juga bisa mengurangi jangka waktu berlangsungnya flu 1-2 hari, jika dikonsumsi pada masa awal flu terjadi.
Biasanya oseltamivir dan zanamivir dikonsumsi selama 5 hari untuk mengatasi flu. Sementara itu untuk pencegahan, kedua obat tersebut diminum selama 7 hari. Berikut ini panduan penggunaan obat-obatan flu tersebut.
Saat sedang mengalami flu, sistem imunitas atau kekebalan tubuh akan melawan infeksi virus tersebut dengan sendirinya. Berikut ini gejala yang bisa Anda rasakan selama flu:
Beristirahat di tempat tidur (tirah baring), minum banyak cairan (terutama air), dan mengonsumsi obat-obatan untuk meringankan gejala tersebut, bisa membantu Anda sembuh. Biasanya langkah-langkah ini sudah cukup.
Pastikan juga untuk melakukan langkah-langkah ini sebagai cara mencegah flu dan penularannya:
Baca Juga
Obat-obatan antiviral memang bisa digunakan untuk mengatasi flu. Namun langkah terbaik adalah mencegahnya dengan mendapatkan vaksin flu secara rutin setiap tahun. Untuk mengetahui perawatan terbaik ketika mengalami flu, berkonsultasilah dengan dokter.
Gunakan layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk konsultasi medis yang mudah dan cepat. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Maria Yuniar
Referensi
Artikel Terkait
Campak adalah infeksi virus yang sering kali menyerang anak-anak. Gejala campak pada anak cukup beragam, mulai dari mata berair, bersin dan flu, hingga bercak merah kecokelatan di kulit.
20 Jan 2023
Dampak carbon footprint bisa mengganggu kesehatan kelaparan dan gizi buruk. karena memicu perubahan iklim. Mulai dengan langkah kecil untuk mencegah dampak yang makin buruk.
20 Jul 2022
Kucing bersin bisa terjadi karena debu, jamur, pestisida, hingga aroma yang menyengat. Berikan obat flu khusus untuk hewan peliharaan untuk meredakan bersinnya.
13 Sep 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved