logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum

Artikel Bersponsor

Penyakit

Mengenal Jenis dan Efek Samping Obat Antiaritmia untuk Masalah Gangguan Irama Jantung

open-summary

Aritmia membuat denyut jantung seseorang berdetak lebih lambat, lebih cepat, atau bahkan tidak teratur. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan antiaritmia. Setidaknya, terdapat empat kelompok obat aritmia jantung yang memiliki fungsi berbeda-beda.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

3 Jul 2021

obat aritmia jantung terdiri atas 4 golongan

Antiaritimia kerap diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan irama jantung (aritmia)

Table of Content

  • Apa itu antiaritmia?
  • Bagaimana cara kerja obat antiaritmia?
  • Jenis obat aritmia beserta contohnya 
  • Efek samping antiaritmia 
  • Catatan dari SehatQ

Pernahkah Anda merasa detak jantung berdebar lebih cepat, lebih lambat, atau bahkan terasa tidak teratur? Jika iya, mungkin saja Anda mengalami aritmia. Dokter biasanya akan meresepkan antiaritmia untuk mengatasinya.

Advertisement

Bagaimana cara kerja obat ini? Simak ulasannya berikut ini.

Apa itu antiaritmia?

Gangguan irama jantung diatasi dengan obat antiaritmia
Gangguan irama jantung diatasi dengan obat antiaritmia

Aritmia adalah gangguan irama jantung. Normalnya, detak jantung orang dewasa sehat berada pada angka 60-100 kali per menit. Jika lebih atau kurang dari itu, risiko aritmia mungkin saja mengintai Anda.

Nah, antiaritmia adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung (aritmia) serta gejala yang menyertainya. 

Irama jantung abnormal ini bisa terjadi akibat aktivitas listrik jantung yang tidak teratur, baik terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), ataupun tidak teratur.

Umumnya, gejala aritmia yang dirasakan penderitanya adalah jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur. Pada beberapa kondisi aritmia juga disertai dengan pusing, sesak napas, nyeri dada, hingga hilang kesadaran atau pingsan.

Bagaimana cara kerja obat antiaritmia?

Penyebab aritmia bisa karena kondisi bawaan atau berkembang seiring usia akibat jaringan otot jantung (miokardium) teriritasi atau rusak. 

Hal ini menyebabkan “korsleting” atau gangguan pada sistem kelistrikan jantung.

Antiaritmia bekerja dengan cara memperlambat impuls listrik jantung. Dengan begitu, ritme jantung dapat kembali teratur. 

Baca Juga

  • Wajib Tahu! Langkah Tepat Pertolongan Pertama Serangan Jantung
  • Kekurangan Kalium, Inilah 8 Gangguan Kesehatan yang Akan Terjadi
  • Mengenal Sindrom Koroner Akut, Kondisi Serius yang Bisa Mengancam Nyawa

Jenis obat aritmia beserta contohnya 

Mengutip dari jurnal Annals of medicine, terdapat beberapa mineral penting yang dibutuhkan jantung untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Beberapa mineral tersebut, di antaranya sodium (natrium), kalsium, kalium, dan magnesium.

Beberapa obat aritmia jantung bekerja dengan cara memengaruhi mineral-mineral tersebut agar detak jantung bisa kembali normal. 

Secara umum, obat aritmia terbagi ke dalam 4 kelompok besar, yaitu:

1. Obat antiaritmia kelas I

Jenis antiaritmia ini bekerja dengan cara menghambat saluran natrium, sehingga konduksi listrik jantung dapat diperlambat. 

Obat aritmia kelas I ini dibagi lagi ke dalam 4 subkelas, yakni:

  • Obat antiaritmia kelas Ia: quinidine, procainamide, dan disopyramide.
  • Obat antiaritmia kelas Ib: lidocaine, mexiletine.
  • Obat antiaritmia kelas Ic: flecainide atau propafenone. 

2. Obat antiaritmia kelas II

Obat antiaritmia kelas II berasal dari golongan beta blocker. Obat golongan beta blocker bekerja dengan cara menghalangi impuls yang dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. 

Jenis obat ini juga bekerja dengan cara mengganggu pengaruh hormonal seperti adrenalin pada sel jantung. Dengan begitu, beta blocker juga dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung.

3. Obat antiaritmia kelas III

Jenis antiaritmia ini dapat memperlambat impuls listrik di jantung dengan menghalangi penyerapan kalium di jantung. 

Contoh obat antiaritmia jenis ini adalah amiodaron, dronedarone, dofetilide, sotalol, dan ibutilide. 

4. Obat antiaritmia kelas IV

Jenis antiaritmia ini dapat memperlambat impuls listrik jantung dengan cara menghalangi saluran kalsium di jantung. Contoh obat antiaritmia jenis ini adalah diltiazem dan verapamil. 

5. Golongan antiaritmia lainnya

Digoxin dan adenosine merupakan contoh jenis lain antiaritmia yang tidak tergolong dalam 4 kelas sebelumnya. 

Kedua obat ini dapat mengontrol detak jantung dan  membantu jantung bekerja lebih baik. 

Efek samping antiaritmia 

Salah satu efek samping obat aritmia jantung adalah nyeri dada
Salah satu efek samping obat aritmia jantung adalah nyeri dada

Segala obat-obatan aritmia jantung membutuhkan resep dokter sebelum meminumnya. Itu sebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan Anda. 

Sama seperti obat lainnya, antiaritmia juga berpotensi memunculkan efek samping. Melansir dari Texas Heart Institute, salah satu efek samping yang akan muncul adalah kulit yang lebih sensitif terhadap sinar matahari. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk menggunakan sunscreen sebelum keluar rumah.

Beberapa efek samping berikut juga mungkin saja terjadi saat mengonsumsi obat antiaritmia:

  • Aritmia semakin parah
  • Detak jantung menjadi lebih cepat atau lebih lambat
  • Dada terasa sakit
  • Pusing
  • Pingsan
  • Penglihatan kabur
  • Kaki bengkak
  • Batuk
  • Timbul reaksi alergi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Lebih peka terhadap cahaya
  • Diare atau sembelit
  • Gangguan pengecapan (indra perasa) 

Meski demikian, obat ini tergolong aman selama Anda mengikuti petunjuk dokter. Untuk meminimalisir efek samping, pastikan Anda menginformasikan kepada dokter perihal kondisi kesehatan Anda, alergi obat yang dimiliki, serta obat, suplemen, dan herbal yang dikonsumsi.

Anda juga wajib berkonsultasi pada dokter jika tengah merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui, serta muncul reaksi alergi setelah minum obat. Hindari pula mengemudi setelah minum obat ini.

Catatan dari SehatQ

Aritmia atau gangguan irama jantung merupakan kondisi yang bisa datang tiba-tiba, terutama bagi penderita penyakit jantung. Penting untuk terus memantau kondisi kesehatan Anda terutama jika memiliki penyakit jantung dengan melakukan konsultasi ke dokter.

Dokter akan memberikan obat antiaritmia dengan jenis dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda. Dokter juga akan memberikan saran perawatan lain untuk meringankan gejala aritmia, seperti usahakan untuk mengonsumsi makanan rendah garam.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala efek samping di atas setelah mengonsumsi antiaritmia. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

penyakit jantungsakit jantungaritmiajantung berdebarobat antiaritmiaadv jantung

Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved