Artikel Bersponsor
PenyakitAritmia membuat denyut jantung seseorang berdetak lebih lambat, lebih cepat, atau bahkan tidak teratur. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan antiaritmia. Setidaknya, terdapat empat kelompok obat aritmia jantung yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Jul 2021
Antiaritimia kerap diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan irama jantung (aritmia)
Table of Content
Pernahkah Anda merasa detak jantung berdebar lebih cepat, lebih lambat, atau bahkan terasa tidak teratur? Jika iya, mungkin saja Anda mengalami aritmia. Dokter biasanya akan meresepkan antiaritmia untuk mengatasinya.
Advertisement
Bagaimana cara kerja obat ini? Simak ulasannya berikut ini.
Aritmia adalah gangguan irama jantung. Normalnya, detak jantung orang dewasa sehat berada pada angka 60-100 kali per menit. Jika lebih atau kurang dari itu, risiko aritmia mungkin saja mengintai Anda.
Nah, antiaritmia adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung (aritmia) serta gejala yang menyertainya.
Irama jantung abnormal ini bisa terjadi akibat aktivitas listrik jantung yang tidak teratur, baik terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), ataupun tidak teratur.
Umumnya, gejala aritmia yang dirasakan penderitanya adalah jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur. Pada beberapa kondisi aritmia juga disertai dengan pusing, sesak napas, nyeri dada, hingga hilang kesadaran atau pingsan.
Penyebab aritmia bisa karena kondisi bawaan atau berkembang seiring usia akibat jaringan otot jantung (miokardium) teriritasi atau rusak.
Hal ini menyebabkan “korsleting” atau gangguan pada sistem kelistrikan jantung.
Antiaritmia bekerja dengan cara memperlambat impuls listrik jantung. Dengan begitu, ritme jantung dapat kembali teratur.
Baca Juga
Mengutip dari jurnal Annals of medicine, terdapat beberapa mineral penting yang dibutuhkan jantung untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Beberapa mineral tersebut, di antaranya sodium (natrium), kalsium, kalium, dan magnesium.
Beberapa obat aritmia jantung bekerja dengan cara memengaruhi mineral-mineral tersebut agar detak jantung bisa kembali normal.
Secara umum, obat aritmia terbagi ke dalam 4 kelompok besar, yaitu:
Jenis antiaritmia ini bekerja dengan cara menghambat saluran natrium, sehingga konduksi listrik jantung dapat diperlambat.
Obat aritmia kelas I ini dibagi lagi ke dalam 4 subkelas, yakni:
Obat antiaritmia kelas II berasal dari golongan beta blocker. Obat golongan beta blocker bekerja dengan cara menghalangi impuls yang dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur.
Jenis obat ini juga bekerja dengan cara mengganggu pengaruh hormonal seperti adrenalin pada sel jantung. Dengan begitu, beta blocker juga dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung.
Jenis antiaritmia ini dapat memperlambat impuls listrik di jantung dengan menghalangi penyerapan kalium di jantung.
Contoh obat antiaritmia jenis ini adalah amiodaron, dronedarone, dofetilide, sotalol, dan ibutilide.
Jenis antiaritmia ini dapat memperlambat impuls listrik jantung dengan cara menghalangi saluran kalsium di jantung. Contoh obat antiaritmia jenis ini adalah diltiazem dan verapamil.
Digoxin dan adenosine merupakan contoh jenis lain antiaritmia yang tidak tergolong dalam 4 kelas sebelumnya.
Kedua obat ini dapat mengontrol detak jantung dan membantu jantung bekerja lebih baik.
Segala obat-obatan aritmia jantung membutuhkan resep dokter sebelum meminumnya. Itu sebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan Anda.
Sama seperti obat lainnya, antiaritmia juga berpotensi memunculkan efek samping. Melansir dari Texas Heart Institute, salah satu efek samping yang akan muncul adalah kulit yang lebih sensitif terhadap sinar matahari. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk menggunakan sunscreen sebelum keluar rumah.
Beberapa efek samping berikut juga mungkin saja terjadi saat mengonsumsi obat antiaritmia:
Meski demikian, obat ini tergolong aman selama Anda mengikuti petunjuk dokter. Untuk meminimalisir efek samping, pastikan Anda menginformasikan kepada dokter perihal kondisi kesehatan Anda, alergi obat yang dimiliki, serta obat, suplemen, dan herbal yang dikonsumsi.
Anda juga wajib berkonsultasi pada dokter jika tengah merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui, serta muncul reaksi alergi setelah minum obat. Hindari pula mengemudi setelah minum obat ini.
Aritmia atau gangguan irama jantung merupakan kondisi yang bisa datang tiba-tiba, terutama bagi penderita penyakit jantung. Penting untuk terus memantau kondisi kesehatan Anda terutama jika memiliki penyakit jantung dengan melakukan konsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan obat antiaritmia dengan jenis dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda. Dokter juga akan memberikan saran perawatan lain untuk meringankan gejala aritmia, seperti usahakan untuk mengonsumsi makanan rendah garam.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala efek samping di atas setelah mengonsumsi antiaritmia. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Selain untuk ibadah, puasa juga bemanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti menjaga keseimbangan gula darah, membuag racun, menurunkan kolesterol jahat, hingga meningkatkan fungsi otak.
20 Mar 2023
Detak jantung normal lansia saat beristirahat adalah 60-100 kali per menit. Apabila mengalami detak jantung yang lebih cepat atau lebih lambat, ketahui kemungkinan gangguan pada jantung seperti aritmia.
28 Feb 2023
Pengidap aritmia bisa mulai melakukan cara hidup sehat untuk meringankan kondisi yang dialaminya. Cara hidup sehat dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi kafein dan alkohol, tidur cukup, dan olahraga secara teratur. Yoga dan kardio dapat menjadi pilihan olahraga yang dapat meringankan aritmia.
20 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved