Antiandrogen adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk menghambat hormon androgen. Obat ini diminum untuk mengatasi masalah pada pria dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transpuan.
2023-03-29 00:22:14
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Antiandrogen adalah obat untuk menghambat hormon androgen
Table of Content
Antiandrogen adalah obat-obatan yang dapat menghambat aktivitas hormon seksual pria yang disebut androgen. Aktivitas androgen perlu dikendalikan untuk mengatasi masalah pada laki-laki dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transgender dan individu non-biner. Apa saja kegunaan antiandrogen?
Advertisement
Ada beberapa alasan penggunaan antiandrogen, baik pada pria, wanita, serta transgender perempuan.
Kaum wanita sebenarnya memiliki kadar hormon androgen yang sedikit. Hanya saja, beberapa perempuan bisa memiliki level androgen lebih tinggi dari wanita lain, seperti wanita yang yang menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Tingginya kadar androgen pada wanita penderita PCOS dapat menimbulkan beragam gejala, seperti pertumbuhan rambut berlebih, timbulnya jerawat, sulit memiliki keturunan, dan siklus haid tidak teratur. Dokter dapat meresepkan antiandrogen untuk mengurangi gejala-gejala tersebut pada wanita penderita PCOS.
Selain PCOS, terdapat kondisi lain yang menimbulkan tingginya kadar androgen pada wanita, termasuk:
Antiandrogen dapat diresepkan dokter untuk membantu menangani masalah di atas dan mencegah komplikasi yang disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi pada wanita. Komplikasi tersebut dapat berupa diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Hormon androgen dapat merangsang pertumbuhan sel kanker di prostat. Menurunkan kadar androgen dapat mencegah androgen agar tidak mencapai sel kanker – sehingga membantu memperlambat kanker dan berpotensi untuk mengecilkan tumor yang sudah tumbuh.
Antiandrogen bekerja dengan menghambat androgen agar tidak berikatan dengan reseptornya di sel kanker prostat. Penghambatan aktivitas androgen tersebut membuat sel kanker tidak mendapatkan “nutrisinya”, sehingga membantu memperlambat pertumbuhan kanker.
Namun, obat-obatan antiandrogen tidak dapat menghentikan produksi androgen. Obat-obatan ini juga biasanya perlu dikombinasikan dengan strategi lain, seperti bedah atau kebiri kimia.
Antiandrogen juga umum dikonsumsi oleh transgender perempuan (transpuan), yakni individu yang lahir dengan organ reproduksi laki-laki lalu mengidentifikasi diri sebagai perempuan. Antiandrogen membantu menghambat beberapa efek hormon testosteron dan mengurangi beberapa ciri khas laki-laki, seperti:
Penggunaan antiandrogen paling efektif untuk transpuan jika dikombinasikan dengan estrogen. Selain merangsang perkembangan ciri fisik khas perempuan, seperti payudara, estrogen juga secara tidak langsung menurunkan kadar testosteron. Mengonsumsi antiandrogen dengan estrogen dapat membantu menekan karakteristik maskulin dan meningkatkan karakteristik feminin.
Selain dikonsumsi oleh transpuan, antiandrogen juga dikonsumsi oleh individu yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner. Secara awam, non-biner merujuk pada individu yang tidak mengidentifikasi diri sebagai laki-laki maupun perempuan, atau mungkin mengidentifikasi diri sebagai campuran keduanya. Mengonsumsi anti-androgen dapat membantu mengurangi karakteristik fisik maskulin dari tubuh mereka.
Ada beberapa obat antiandrogen yang umum diresepkan. Beberapa di antaranya, yaitu:
Flutamide adalah jenis antiandrogen yang dikombinasikan bersama obat lain untuk menangani kanker prostat. Flutamide dapat berikatan dengan reseptor androgen di sel kanker prostat – sehingga menghalangi aktivitas hormon androgen untuk berikatan dengan reseptor tersebut. Terhambatnya aktivitas androgen tersebut akan memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.
Spironolactone merupakan jenis antiandrogen yang telah cukup lama digunakan untuk menangani pertumbuhan jerawat hormonal dan bulu di badan yang berlebihan. Individu transgender juga biasanya mengonsumsi spironolactone untuk mengurangi karakteristik maskulin di tubuhnya.
Selain itu, beberapa dokter juga meresepkan spironolactone untuk mengatasi kebotakan pada wanita. Namun, riset untuk mendukung penggunaan spironolactone ini masih diperlukan lebih lanjut.
Cyproterone merupakan salah satu antiandrogen pertama yang ditemukan. Obat ini telah dikombinasikan bersama obat lain untuk mengobati sindrom polikistik ovarium (PCOS) pada wanita. Tak sampai di situ, cyproterone juga membantu menurunkan kadar testosteron dan mengurangi produksi minyak penyebab jerawat.
Cyproterone turut dapat digunakan untuk mengurangi sifat maskulin pada transpuan. Namun, karena efek sampingnya, cyproterone cenderung menjadi antiandrogen yang tidak disukai.
Obat-obatan antiandrogen dapat menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping antiandrogen di atas bisa tergantung pada dosis dan jenis yang diresepkan dokter.
Beberapa risiko efek samping dari penggunaan antiandrogen, yaitu:
Baca Juga
Antiandrogen adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk menghambat hormon-hormon androgen. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi antiandrogen. Jika masih memiliki pertanyaan terkait antiandrogen, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi obat-obatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daun keji beling sangat beragam, antara lain mencegah risiko kanker, mengatasi batu ginjal, hingga menangkal radikal bebas. Hal tersebut bahkan telah dibuktikan oleh beberapa studi.
Kanker stadium 4 adalah tingkat paling parah dari penyakit ini. Kerap dianggap tak bisa disembuhkan, faktanya angka harapan hidup bergantung pada pasien itu sendiri dan pengobatan yang dijalankan.
Gejala kanker prostat hampir mirip dengan pembesaran prostat jinak atau BPH, yakni gangguan buang air kecil. Apa lagi ciri-ciri kanker prostat lainnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved