logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Antiandrogen untuk Hambat Hormon Androgen, Apa Saja Kegunaannya?

open-summary

Antiandrogen adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk menghambat hormon androgen. Obat ini diminum untuk mengatasi masalah pada pria dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transpuan.


close-summary

2023-03-29 00:22:14

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Antiandrogen adalah obat penghambat hormon androgen

Antiandrogen adalah obat untuk menghambat hormon androgen

Table of Content

  • Penggunaan antiandrogen pada pria, wanita, dan transgender perempuan
  • Jenis-jenis antiandrogen yang umum diresepkan
  • Ragam efek samping antiandrogen
  • Catatan dari SehatQ

Antiandrogen adalah obat-obatan yang dapat menghambat aktivitas hormon seksual pria yang disebut androgen. Aktivitas androgen perlu dikendalikan untuk mengatasi masalah pada laki-laki dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transgender dan individu non-biner. Apa saja kegunaan antiandrogen?

Advertisement

Penggunaan antiandrogen pada pria, wanita, dan transgender perempuan

Ada beberapa alasan penggunaan antiandrogen, baik pada pria, wanita, serta transgender perempuan.

1. Penggunaan antiandrogen pada wanita

Kaum wanita sebenarnya memiliki kadar hormon androgen yang sedikit. Hanya saja, beberapa perempuan bisa memiliki level androgen lebih tinggi dari wanita lain, seperti wanita yang yang menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Tingginya kadar androgen pada wanita penderita PCOS dapat menimbulkan beragam gejala, seperti pertumbuhan rambut berlebih, timbulnya jerawat, sulit memiliki keturunan, dan siklus haid tidak teratur. Dokter dapat meresepkan antiandrogen untuk mengurangi gejala-gejala tersebut pada wanita penderita PCOS.

Selain PCOS, terdapat kondisi lain yang menimbulkan tingginya kadar androgen pada wanita, termasuk:

  • Hiperplasia adrenal
  • Tumor ovarium
  • Tumor di kelenjar adrenal

Antiandrogen dapat diresepkan dokter untuk membantu menangani masalah di atas dan mencegah komplikasi yang disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi pada wanita. Komplikasi tersebut dapat berupa diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

2. Penggunaan pada pria

Hormon androgen dapat merangsang pertumbuhan sel kanker di prostat. Menurunkan kadar androgen dapat mencegah androgen agar tidak mencapai sel kanker – sehingga membantu memperlambat kanker dan berpotensi untuk mengecilkan tumor yang sudah tumbuh.

Antiandrogen bekerja dengan menghambat androgen agar tidak berikatan dengan reseptornya di sel kanker prostat. Penghambatan aktivitas androgen tersebut membuat sel kanker tidak mendapatkan “nutrisinya”, sehingga membantu memperlambat pertumbuhan kanker.

Namun, obat-obatan antiandrogen tidak dapat menghentikan produksi androgen. Obat-obatan ini juga biasanya perlu dikombinasikan dengan strategi lain, seperti bedah atau kebiri kimia. 

3. Penggunaan pada transgender

Antiandrogen juga umum dikonsumsi oleh transgender perempuan (transpuan), yakni individu yang lahir dengan organ reproduksi laki-laki lalu mengidentifikasi diri sebagai perempuan. Antiandrogen membantu menghambat beberapa efek hormon testosteron dan mengurangi beberapa ciri khas laki-laki, seperti:

  • Pola kebotakan pria
  • Pertumbuhan rambut di wajah
  • Ereksi penis di pagi hari

Penggunaan antiandrogen paling efektif untuk transpuan jika dikombinasikan dengan estrogen. Selain merangsang perkembangan ciri fisik khas perempuan, seperti payudara, estrogen juga secara tidak langsung menurunkan kadar testosteron. Mengonsumsi antiandrogen dengan estrogen dapat membantu menekan karakteristik maskulin dan meningkatkan karakteristik feminin.

Selain dikonsumsi oleh transpuan, antiandrogen juga dikonsumsi oleh individu yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner. Secara awam, non-biner merujuk pada individu yang tidak mengidentifikasi diri sebagai laki-laki maupun perempuan, atau mungkin mengidentifikasi diri sebagai campuran keduanya. Mengonsumsi anti-androgen dapat membantu mengurangi karakteristik fisik maskulin dari tubuh mereka.

Jenis-jenis antiandrogen yang umum diresepkan

Ada beberapa obat antiandrogen yang umum diresepkan. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Flutamide

Flutamide adalah jenis antiandrogen yang dikombinasikan bersama obat lain untuk menangani kanker prostat. Flutamide dapat berikatan dengan reseptor androgen di sel kanker prostat – sehingga menghalangi aktivitas hormon androgen untuk berikatan dengan reseptor tersebut. Terhambatnya aktivitas androgen tersebut akan memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.

2. Spironolactone

Spironolactone merupakan jenis antiandrogen yang telah cukup lama digunakan untuk menangani pertumbuhan jerawat hormonal dan bulu di badan yang berlebihan. Individu transgender juga biasanya mengonsumsi spironolactone untuk mengurangi karakteristik maskulin di tubuhnya.

Selain itu, beberapa dokter juga meresepkan spironolactone untuk mengatasi kebotakan pada wanita. Namun, riset untuk mendukung penggunaan spironolactone ini masih diperlukan lebih lanjut.

3. Cyproterone

Cyproterone merupakan salah satu antiandrogen pertama yang ditemukan. Obat ini telah dikombinasikan bersama obat lain untuk mengobati sindrom polikistik ovarium (PCOS) pada wanita. Tak sampai di situ, cyproterone juga membantu menurunkan kadar testosteron dan mengurangi produksi minyak penyebab jerawat.

Cyproterone turut dapat digunakan untuk mengurangi sifat maskulin pada transpuan. Namun, karena efek sampingnya, cyproterone cenderung menjadi antiandrogen yang tidak disukai.

Ragam efek samping antiandrogen

Obat-obatan antiandrogen dapat menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping antiandrogen di atas bisa tergantung pada dosis dan jenis yang diresepkan dokter.

Beberapa risiko efek samping dari penggunaan antiandrogen, yaitu:

  • Hasrat seks menjadi rendah
  • Peningkatan risiko depresi
  • Peningkatan enzim hati
  • Berkurangnya rambut di wajah dan bagian tubuh lain
  • Peningkatan risiko cacat lahir pada janin jika dikonsumsi selama kehamilan
  • Hepatitis
  • Gagal hati
  • Disfungsi ereksi, yakni penurunan kemampuan untuk ereksi dan mempertahankan ereksi
  • Diare
  • Nyeri di payudara
  • Hot flashes, yakni kondisi tubuh menjadi hangat saat memasuki fase menopause
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
  • Ruam kulit
  • Risiko resistensi antiandrogen, yakni kondisi obat tidak efektif bekerja pada tubuh

Baca Juga

  • Benarkah Konsumsi Vitamin Minyak Ikan untuk Pria Dewasa Bisa Picu Kanker Prostat?
  • Mengenal Kelenjar Pituitari yang Mengendalikan Beragam Fungsi Tubuh
  • Menilik Fungsi Hormon DHT (Dihidrotestosteron) dan Hubungannya dengan Kebotakan Rambut

Catatan dari SehatQ

Antiandrogen adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk menghambat hormon-hormon androgen. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi antiandrogen. Jika masih memiliki pertanyaan terkait antiandrogen, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi obat-obatan terpercaya.

Advertisement

kanker prostathormonsindrom polikistik ovariumpcos

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved