Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang dapat membahayakan penderitanya. Umumnya, penderita anoreksia nervosa sangat terobsesi untuk menurunkan berat badannya secara ekstrem. Penyebab anoreksia merupakan kombinasi dari beberapa faktor kepribadian, biologis, dan lingkungan.
5
(2)
10 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penderita anorexia nervosa cenderung tidak percaya diri dengan berat badan yang dimilikinya.
Table of Content
Anoreksia nervosa atau biasanya disebut sebagai anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan berat badan rendah, rasa takut apabila berat badan bertambah, dan merasa tidak puas dengan berat badan. Terobsesi dengan berat badan memang menjadi salah satu penyebab anoreksia.
Advertisement
Penderita anoreksia nervosa memiliki obsesi dalam menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya meskipun dengan cara yang ekstrem yang dapat membahayakan dirinya.
Baca Juga
Penyebab pasti terjadinya anoreksia tidak diketahui hingga saat ini. Namun, beberapa penelitian menunjukkan adanya kombinasi dari faktor kepribadian, emosi, cara berpikir, faktor biologis dan faktor lingkungan.
Untuk menurunkan berat badan atau menghindari kenaikan berat badan, penderita anoreksia biasanya membatasi asupan makanan seminimal mungkin. Beberapa cara juga dilakukan, untuk membatasi kalori yang masuk.
Misalnya, melakukan olahraga berat, memuntahkan makanan, menggunakan obat pencahar, obat diuretik, enema, dan obat-obatan diet. Namun, meskipun berat badan sudah turun, penderita anoreksia tetap memiliki ketakutan terhadap kenaikan berat badannya.
Gangguan fisik yang terkait anoreksia nervosa, timbul akibat kelaparan. Tidak hanya menimbulkan gejala fisik, anoreksia menyebabkan gangguan emosi dan kepribadian. Gangguan ini melibatkan persepsi berat badan yang tidak realistis, dan ketakutan berlebih terhadap kenaikan berat badan, atau menjadi gemuk. Berikut ini beberapa gejala yang dapat ditemukan pada penderita anoreksia.
Apabila menyadari ada orang terdekat yang menjalani diet tidak sehat, serta selalu mengeluhkan berat badan dan penampilannya, sebaiknya Anda melakukan pendekatan personal. Bantu orang terdekat Anda untuk berkonsultasi dengan para ahli.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Psikosis adalah salah satu gejala gangguan mental. Seseorang yang mengalami gangguan psikotik memerlukan obat antipsikotik sebagai salah satu pilihan terapi psikosis. Antipsikotik saja tidak cukup harus disertai dengan terapi-terapi lainnya.
Psikopat adalah orang yang menderita gangguan kepribadian antisosial. Psikopat dikaitkan dengan sosiopat, walaupun terdapat perbedaan kunci antara keduanya.
Sekilas kerap muncul anggapan pria lebih cepat move on dari perempuan karena mereka bisa langsung seakan-akan melanjutkan hidup dengan normal. Namun, realitanya tidak demikian. Pria lebih pandai menyembunyikan perasaannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved