logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Terobsesi dengan Berat Badan Jadi Penyebab Anoreksia Nervosa

open-summary

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang dapat membahayakan penderitanya. Umumnya, penderita anoreksia nervosa sangat terobsesi untuk menurunkan berat badannya secara ekstrem. Penyebab anoreksia merupakan kombinasi dari beberapa faktor kepribadian, biologis, dan lingkungan.


close-summary

2023-03-28 16:30:40

| dr. M. Helmi A.

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Penderita anorexia nervosa berusaha menurunkan berat badannya dengan cara ekstrem.

Penderita anorexia nervosa cenderung tidak percaya diri dengan berat badan yang dimilikinya.

Table of Content

  • Sejumlah faktor ini jadi penyebab anoreksia
  • Penderita anorexia nervosa makan seminimal mungkin
  • Penderita anoreksia nervosa cenderung berbohong   

Anoreksia nervosa atau biasanya disebut sebagai anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan berat badan rendah, rasa takut apabila berat badan bertambah, dan merasa tidak puas dengan berat badan. Terobsesi dengan berat badan memang menjadi salah satu penyebab anoreksia.

Advertisement

Penderita anoreksia nervosa memiliki obsesi dalam menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya meskipun dengan cara yang ekstrem yang dapat membahayakan dirinya.

Baca Juga

  • Tak Perlu Tersulut Emosi, Ini 9 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat
  • Lakukan Ini Jika Teman Melela atau Coming Out Sebagai Gay
  • Sering Bertindak Merugikan Diri Sendiri Tanda Self-Sabotage, Begini Cara Mengatasinya

Sejumlah faktor ini jadi penyebab anoreksia

Penyebab pasti terjadinya anoreksia tidak diketahui hingga saat ini. Namun, beberapa penelitian menunjukkan adanya kombinasi dari faktor kepribadian, emosi, cara berpikir, faktor biologis dan faktor lingkungan.

  • Kurang percaya diri:

    Tidak percaya diri, merasa tidak berdaya, gelisah, marah, atau kesepian, merupakan faktor yang juga berkontribusi terhadap terjadinya anoreksia.
  • Kegagalan dalam menjalin hubungan:

    Penderita anoreksia bisa jadi memiliki riwayat gagal dalam menjalani hubungan interpersonal, atau pernah menerima kritik terhadap berat badannya (body shamming). Tekanan dari teman-teman sebaya juga dapat memicu terjadinya anoreksia.
  • Perubahan hormon:

    Perubahan hormon yang berdampak pada pola pikir, suasana hati, dan nafsu makan, dapat memicu timbulnya anoreksia. Faktor genetik juga diduga ikut menyebabkan anoreksia. Biasanya, penderita anoreksia memiliki keluarga dengan riwayat serupa.

Penderita anorexia nervosa makan seminimal mungkin

Untuk menurunkan berat badan atau menghindari kenaikan berat badan, penderita anoreksia biasanya membatasi asupan makanan seminimal mungkin. Beberapa cara juga dilakukan, untuk membatasi kalori yang masuk.

Misalnya, melakukan olahraga berat, memuntahkan makanan, menggunakan obat pencahar, obat diuretik, enema, dan obat-obatan diet. Namun, meskipun berat badan sudah turun, penderita anoreksia tetap memiliki ketakutan terhadap kenaikan berat badannya.

Penderita anoreksia nervosa cenderung berbohong   

Gangguan fisik yang terkait anoreksia nervosa, timbul akibat kelaparan. Tidak hanya menimbulkan gejala fisik, anoreksia menyebabkan gangguan emosi dan kepribadian. Gangguan ini melibatkan persepsi berat badan yang tidak realistis, dan ketakutan berlebih terhadap kenaikan berat badan, atau menjadi gemuk. Berikut ini beberapa gejala yang dapat ditemukan pada penderita anoreksia.

Gangguan fisik

  • Berat badan yang turun drastis, atau berat badan tidak dapat naik dalam beberapa minggu.
  • Nampak kurus
  • Mudah lelah
  • Insomnia
  • Pusing atau pingsan
  • Jari yang berwarna kebiruan
  • Rambut tipis dan mudah rontok
  • Amenorea (tidak terjadi haid)
  • Konstipasi dan nyeri perut
  • Kulit kering dan kekuningan
  • Detak jantung yang tidak normal
  • Sensitif terhadap suhu dingin
  • Penurunan tekanan darah, nadi dan laju pernapasan.
  • Dehidrasi
  • Bengkak pada tangan atau kaki
  • Erosi gigi dan penebalan jari tangan, karena sering memicu reflex untuk muntah.

Gangguan emosi dan kepribadian

  • Restriksi makanan melalui diet atau berpuasa
  • Tidak mau makan atau memiliki rutinitas makan yang tak biasa
  • Menyangkal kelaparan atau membuat alasan untuk tidak makan
  • Hanya makan makanan yang rendah lemak dan rendah kalori
  • Tidak makan di tempat umum
  • Berbohong mengenai jumlah makan yang telah dimakan
  • Menimbang berat atau mengkur postur tubuh secara sering
  • Mengeluh karena merasa gemuk
  • Ketakutan yang intens terhadap berat badan
  • Emosi datar
  • Menarik diri dan depresi
  • Menutupi postur yang kurus dengan pakaian yang longgar
  • Mudah marah
  • Olahraga berat
  • Merangsang muntah untuk mengeluarkan makanan, atau menggunakan pencahar dan obat-obatan diet

Apabila menyadari ada orang terdekat yang menjalani diet tidak sehat, serta selalu mengeluhkan berat badan dan penampilannya, sebaiknya Anda melakukan pendekatan personal. Bantu orang terdekat Anda untuk berkonsultasi dengan para ahli.

Advertisement

gangguan mentalkesehatan mentalanorexiagangguan makan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved