logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

Perbedaan Anoreksia dan Bulimia - Gejala dan Kapan ke Dokter

open-summary

Bulimia dan anoreksia merupakan gangguan makan yang sulit dibedakan. Penderita bulimia adalah orang yang gemar makan dalam porsi banyak dalam satu waktu.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

24 Apr 2023

Penderita anoreksia biasanya mengurangi porsi makan karena sangat takut gemuk

Anoreksia menyebabkan anak hanya makan sedikit atau tidak makan sama sekali.

Table of Content

  • Apa perbedaan anoreksia dan bulimia?
  • Apa saja gejala anoreksia nervosa?
  • Apa saja gejala bulimia nervosa?
  • Kapan harus menemui dokter?

Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa sama-sama merupakan kelainan pola makan (eating disorder), tapi keduanya memiliki perbedaan mendasar. Anoreksia artinya seseorang yang makan dengan porsi sangat sedikit karena mereka sangat khawatir akan kenaikan berat badan.

Advertisement

Sebaliknya, penderita bulimia adalah orang yang gemar makan dalam porsi banyak dalam satu waktu. Hanya saja setelahnya, mereka akan melakukan purging alias mengeluarkan kembali makanan tersebut dengan berbagai cara.

Apa perbedaan anoreksia dan bulimia?

Hampir setiap orang akan merasa khawatir jika berat badannya bertambah sehingga ia menjadi gemuk. Namun, pada penderita bulimia dan anoreksia, ketakutan akan kenaikan berat badan itu terlalu berlebihan sehingga mengakibatkan mereka menderita kelainan pola makan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan pola makan yang terjadi pada penderita anoreksia dan bulimia.

  • Porsi makan

Anoreksia artinya orang yang berusaha menjaga agar berat badan mereka tidak naik dengan cara mengurangi porsi makan secara signifikan. Dengan kata lain, mereka hanya makan dengan porsi sangat sedikit karena sangat takut gemuk.

Di sisi lain, penderita bulimia bisa saja makan dengan porsi sangat banyak, bahkan tidak hentinya makan sekalipun mereka tidak lapar (binge eating). Untuk menjaga berat badan tetap ideal, mereka akan melakukan purging alias ‘mengeluarkan’ kembali makanan tersebut dari tubuh mereka secara terus menerus, baik dengan cara memuntahkan makanan, meminum obat pencahar, hingga olahraga secara berlebihan.

  • Bentuk tubuh

Penderita anoreksia bisanya sangat kurus. Mereka bahkan bisa saja menganggap berat badannya masih berlebihan, padahal sudah memiliki tubuh ideal. Sementara itu, badan penderita bulimia bisa kurus, normal, bahkan sedikit kegemukan.

Apa saja gejala anoreksia nervosa?

Orangtua harus waspada ketika melihat anak mereka sangat kurus, terutama jika ia masih remaja (di bawah 18 tahun) karena bisa jadi anak Anda tengah mengalami anorexia. Pasalnya, kenaikan berat badan pada penderita anoreksia artinya bencana, dan mereka akan menghindari itu apa pun yang terjadi.

Ketika anak menderita anoreksia, ia akan memperlihatkan salah satu atau lebih dari tanda-tanda berikut:

  • Tidak mampu menjaga berat badan ideal
  • Sering kelelahan
  • Insomnia
  • Konstipasi
  • Kulit kekuningan atau timbul bercak yang diselimuti bulu halus
  • Kulit kering
  • Lebih dari 3 bulan tidak menstruasi
  • Tekanan darah rendah

Selain itu, Anda patut waspada jika menjumpai perilaku anak seperti:

  • Berolahraga secara berlebihan
  • Sering mengeluh kegemukan, meski badannya justru terlihat kurus
  • Menolak untuk makan atau melakukan diet ketat
  • Menyingkirkan jenis makanan tertentu atau memotongnya kecil-kecil
  • Menganggap setiap makanan yang masuk sebagai zat yang membuat gemuk
  • Tidak ingin dikatakan kelaparan (denial)
  • Mudah marah
  • Menarik diri dari kegiatan sosial
  • Mood yang buruk
  • Mengonsumsi obat penekan rasa lapar, obat pencahar, ataupun pil diet

Apa saja gejala bulimia nervosa?

Pada penderita bulimia nervosa, tanda-tanda fisik yang muncul di antaranya:

  • Berat badan bertambah dan berkurang dengan sangat drastis
  • Bibir kering karena dehidrasi
  • Mata merah atau terlihat ada garis merah yang menandakan aliran darah
  • Mulut sensitif karena enamel gigi dan gusi tergerus
  • Kelenjar getah bening membengkak

Sementara perilaku anak yang menderita bulimia misalnya:

  • Langsung pergi ke kamar mandi setelah makan
  • Makan hingga merasa tidak nyaman (bukan kenyang)
  • Berolahraga secara berlebihan, terlebih setelah ia makan banyak
  • Tidak ingin makan di depan orang lain

Baca Juga

  • Dari IU hingga Lady Gaga, Ini 8 Artis yang Mengalami Eating Disorder
  • Mengenal Lebih Dalam Tentang Gejala Anoreksia Beserta Penyebabnya
  • Mengenal Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Mengancam Jiwa

Kapan harus menemui dokter?

Ketika Anda mencurigai anak menderita kelainan pola makan, langsung bawa mereka ke dokter, ahli nutrisi, atau terapis. Pasalnya, anak yang menderita bulimia atau anoreksia artinya juga mengalami gangguan mental, yakni terlalu takut berat badan naik hingga menyebabkan kecemasan hingga depresi.

Perawatan yang mungkin direkomendasikan untuk penderita anoreksia atau bulimia adalah konseling nutrisi, perawatan medis, dan terapi bicara (secara individu, grup, atau keluarga). Dokter bisa juga meresepkan obat-obatan untuk mengurangi kecenderungan binge eating, rasa cemas, depresi, atau masalah mental lainnya.

Detil perawatan akan sangat bergantung pada tipe kelainan pola makan yang dialami oleh anak serta tingkat keparahannya. Beberapa orang bahkan harus dirawat di rumah sakit karena menderita penurunan berat badan yang ekstrem sehingga mengalami berbagai komplikasi medis.

Advertisement

anorexiagangguan makanbulimia

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved