Penyebab ibu meninggal saat melahirkan adalah komplikasi saat hamil hingga 42 hari setelah melahirkan. Beberapa penyebab kematian ibu di antaranya adalah pendarahan hingga tekanan darah tinggi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
1 Mei 2023
Penyebab ibu meninggal saat melahirkan adalah komplikasi, seperti Penyebab ibu meninggal saat melahirkan
Table of Content
Penyebab ibu meninggal saat melahirkan adalah adanya komplikasi kehamilan. Tentu, hal ini harus dicegah untuk menekan angka ibu meninggal dari tahun ke tahun.
Advertisement
Kematian pada ibu dapat terjadi pada saat kehamilan, selama persalinan, dan 42 hari setelah melahirkan.
Angka kematian ibu di Indonesia saat ini terbilang cukup besar daripada negara-negara tetangganya.
Oleh karena itu, Anda perlu waspada, serta menghindari beberapa penyebab dan faktor risiko yang meningkatkan angka ini. Lantas, apa saja penyebab ibu meninggal saat melahirkan?
Di seluruh dunia, lebih dari 300 ribu wanita meninggal setiap tahun karena masalah yang muncul selama kehamilan dan persalinan.
Sebagian besar angka kematian pada ibu tersebut berasal dari negara yang miskin dan berkembang.
Berdasarkan terbitan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, target kematian ibu di tahun 2020 adalah sebanyak 16 kematian atau 91,45 kematian dari 100 ribu kelahiran.
Sayangnya, hingga Agustus 2020, kematian pun masih di atas ambang target, yaitu 27 kematian atau 227,22 kematian per 100 ribu kelahiran.
Dengan perawatan medis yang tepat dan cepat, sebagian besar masalah yang terkait dengan kehamilan, persalinan, dan postpartum dapat diobati atau dicegah.
Namun, tidak jarang ditemukan kasus di mana ibu terlambat atau tidak mendapat penanganan yang tepat sehingga menyebabkan kematian ibu.
Masalah-masalah yang menjadi penyebab ibu meninggal saat melahirkan menurut WHO, yaitu:
Pendarahan postpartum merupakan pendarahan secara berlebihan setelah melahirkan yang menyebabkan ibu kehilangan banyak darah.
Jika ibu mengalami pendarahan postpartum, namun tidak mendapat penanganan yang tepat, atau bahkan sama sekali tidak mendapat penanganan, maka bisa menyebabkan kematian karena terlalu banyak kehilangan darah.
Pendarahan postpartum merupakan penyebab ibu meninggal saat melahirkan dengan urutan tertingi
Beberapa penyebab pendarahan saat melahirkan adalah:
Perawatan dan pemeriksaan prenatal bisa mendeteksi dan menangani masalah, seperti halnya tekanan darah tinggi dan protein dalam urine.
Namun, tanpa perawatan yang tepat, ibu dapat mengembangkan preeklampsia yang menyebabkan kematian jika sudah terlampau parah.
Gangguan hipertensi menjadi salah satu penyebab ibu meninggal saat melahirkan.
Wanita bisa mengalami infeksi akibat aborsi yang tidak aman, persalinan yang tidak sehat, ataupun persalinan yang sangat lama.
Selain itu, kurangnya pemahaman dan informasi mengenai cara membersihkan area kewanitaan ataupun perawatan tubuh setelah melahirkan, dapat membuat ibu berisiko terkena infeksi.
Jika infeksi ini tidak mendapat penanganan yang tepat, maka ini bisa menjadi penyebab ibu meninggal saat melahirkan.
Aborsi dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi ibu. Tidak hanya itu, aborsi yang tidak aman malah bisa menjadi penyebab ibu meninggal saat melahirkan.
Sebagian wanita nekat melakukan aborsi yang tidak aman karena tidak menginginkan kehamilannya.
Emboli paru merupakan terbentuknya pembekuan darah di paru-paru. Kondisi ini dapat berkembang setelah melahirkan, dan risikonya lebih tinggi jika melakukan operasi caesar.
Selain beberapa hal-hal di atas, penyebab ibu meninggal saat melahirkan lainnya yang mungkin terjadi biasanya terkait langsung dengan masalah pada kehamilan, seperti kelainan plasenta berupa plasenta previa, ruptur uteri, dan kehamilan ektopik.
Baca Juga
Terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi meningkatnya penyebab ibu meninggal saat melahirkan. Faktor-faktor yang meningkatkan mortalitas ibu di antaranya:
Wanita yang hamil di usia 20-an cenderung memiliki komplikasi yang lebih sedikit selama kehamilan ketimbang wanita yang hamil di usia lebih muda atau lebih tua.
Kehamilan remaja di bawah usia 15 tahun atau di atas 40-an memiliki risiko komplikasi persalinan yang lebih besar dan dapat menyebabkan ibu meninggal dunia.
Wanita yang miskin atau memiliki status sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki risiko kematian ibu yang lebih tinggi karena kurangnya pemahaman.
Selain itu, asupan makan yang buruk juga dapat menyebabkan mereka kekurangan nutrisi sehingga membuat kondisi kehamilannya memburuk.
Bukan hanya itu, wanita yang miskin juga sulit mendapat perawatan kesehatan yang memadai sehingga berisiko terkena infeksi ataupun komplikasi yang berujung pada timbulnya penyebab ibu meninggal saat melahirkan.
Pada sebagian wilayah tertentu, perawatan medis sulit dijangkau atau bahkan tidak tersedia sehingga membuat ibu kesulitan mendapatkan penanganan yang tepat terkait dengan kehamilan ataupun kelahiran.
Kurangnya perawatan pranatal, melahirkan tanpa tenaga profesional, dan tidak memiliki akses ke perawatan medis dapat berisiko mendorong kematian pada ibu.
Paritas merupakan jumlah kehamilan yang pernah dialami seorang wanita.
Kemungkinan seorang wanita mengalami masalah yang terkait dengan kehamilan atau melahirkan sedikit lebih tinggi pada kehamilan pertama.
Namun, risiko berkurang pada kehamilan kedua dan meningkat lagi pada kehamilan kelima atau lebih.
Sebenarnya, penyebab ibu meninggal saat melahirkan dapat dicegah jika mendapat penanganan yang tepat dari dokter.
Oleh sebab itu, wanita harus mendapat perawatan kesehatan yang baik selama kehamilan, saat melahirkan, maupun setelah melahirkan.
Selain itu, rutinlah melakukan pemeriksaan selama kehamilan dan setelah melahirkan, agar dapat segera mendeteksi dan menangani masalah yang ada. Jika hal ini dilakukan, maka angka kematian ibu bisa ditekan.
Menurut riset yang diterbitkan BMC Pregnancy and Childbirth, salah satu faktor yang meningkatkan jumlah ibu meninggal dunia adalah rendahnya kesadaran tanda bahaya oleh pendamping
Tidak hanya ibu hamil yang harus mewaspadai tanda bahaya persalinan, pendamping pun juga memerlukannya.
Bila pendamping bisa menyadari adanya tanda bahaya, maka keputusan dan pertolongan pun akan lebih cepat.
Beberapa tanda bahaya persalinan yang bisa disadari oleh pendamping adalah persalinan terlalu lama (prolonged labor) dan kejang saat hamil.
Agar terhindar dari penyebab ibu meninggal saat melahirkan, ada beberapa cara yang bisa Anda ikuti.
Menurut riset dari National Center for Biotechnology Information dan WHO, cara mencegah kematian ibu saat melahirkan adalah:
Untuk mencegah penyebab ibu meninggal saat melahirkan, Anda bisa menghindari beberapa risiko, seperti tidak hamil di bawah 15 tahun atau di atas usia 35 tahun.
Selain itu, menghindari makanan yang memicu komplikasi, tidak merokok dan konsumsi alkohol, dan menjaga kebersihan dan lingkungan agar tidak mengalami infeksi.
Bila Anda rutin bertemu dokter kandungan dan melakukan skrining, maka ibu hamil akan menemukan risiko komplikasi kehamilan lebih cepat.
Jadi, tindakan pencegahan atau pengobatan agar tidak semakin parah pun lebih cepat. Efeknya, angka kematian pada ibu pun berkurang.
Perawatan saat kehamilan pun juga mendorong ibu agar senantiasa siap siaga dan terampil dalam menghadapi persalinan. Jadi, penyebab ibu meninggal saat melahirkan bisa dihindari.
Segera datangi dokter kandungan bila Anda mengalami:
Sebab, ini merupakan tanda-tanda ibu mengalami preeklampsia. Nanti, dokter kandungan akan memeriksa tekanan darah dan pengecekan adanya protein di dalam urine.
Tekanan darah sebaiknya selalu diukur pada setiap kunjungan ke dokter kandungan agar hipertensi bisa terdeteksi dan bisa diobati untuk mencegah eklampsia.
Baca Juga
Salah satu infeksi yang bisa terdeteksi adalah ditemukanya infeksi bakteri di dalam urine tanpa adanya gejala tertentu (bakteriuria asimptomatik).
Nantinya, dokter kandungan akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi sehingga risiko kelahiran prematur pun berkurang.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah infeksi malaria dengan memakai kelambu tidur dengan insektisida. Ini terbukti mampu mengurangi infeksi dan kematian.
Ibu hamil yang mengalami anemia juga berisiko meningkatkan kematian saat persalinan.
Menurut penelitian dari Journal of Health, Population, and Nutrition, anemia berat dapat melemahkan otot usus.
Jadi, ini membuat kontraksi saat persalinan tidak normal dan menyebabkan pendarahan. Jadi, risiko kematian pun meningkatkan.
Selain itu, anemia parah pun juga menurunkan kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit menular.
Untuk itu, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi asupan kaya zat besi, volat, dan vitamin B12.
Selain itu, jaga higienitas agar tidak mengalami cacingan yang membuat Anda kekurangan darah.
Kegiatan ini berguna agar ibu dan pendamping bisa mengenali tanda-tanda komplikasi dan tanda persalinan.
Sebab, setiap ibu hamil, melahirkan, atau pascapersalinan memiliki risiko komplikasi yang mengancam jiwa.
Ini pun juga berguna untuk mengedukasi ibu dan pendamping supaya merencanakan persalinan dengan maksimal.
Suplementasi vitamin A atau beta-karoten terbukti mampu menurunkan tingkat kematian atau keluhan ibu hamil yang berkaitan dengan rabun senja, persalinan lama, dan mual.
Selain itu, Anda pun harus mengonsumsi vitamin prenatal, seperti asam folat sebesar 400 mcg setiap hari.
Terlebih, asupan gizi dari makanan pun juga harus seimbang. Sebab, malnutrisi berisiko menyebabkan komplikasi dan kematian saat persalinan.
Penyebab ibu hamil meninggal saat melahirkan adalah pendarahan hingga emboli paru. Tidak hanya itu, ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan jumlah ibu meninggal, seperti usia ibu terlalu muda atau tua hingga jumlah kehamilan.
Untuk menghindari penyebab ibu meninggal saat melahirkan, selalu jalani gaya hidup sehat dan selalu kontrol kehamilan.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal ini, Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App Store maupun Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Keguguran berulang adalah keguguran yang terjadi sebanyak dua kali atau lebih. Penyebab abortus berulang adalah kelainan genetik, bentuk rahim yang abnormal, hingga penyakit autoimun.
20 Apr 2021
Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada wanita tidak boleh disepelekan. Biasanya gejalanya baru muncul ketika kondisinya sudah parah. Cegah hipertensi dengan rutin cek tekanan darah.
11 Apr 2023
Penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung memiliki banyak macam. Baik yang diakibatkan oleh gaya hidup, faktor keturunan, maupun kelainan bawaan. Mengenali jenis penyakit jantung sejak dini, niscaya bisa membantu Anda dalam mencegah atau berjaga-jaga terhadap gangguan medis ini.
16 Sep 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved