logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Anemia Defisiensi Besi pada Anak yang Harus Orangtua Waspadai

open-summary

Anemia defisiensi zat besi pada anak terjadi akibat kekurangan zat besi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan anak.


close-summary

2023-03-29 01:42:57

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

anemia defisiensi besi pada anak

Anemia defisiensi besi pada anak terjadi akibat kekurangan zat besi

Table of Content

  • Gejala anemia pada anak
  • Penyebab anemia defisiensi besi pada anak
  • Dampak anemia defisiensi besi pada anak
  • Cara mengatasi anemia defisiensi besi pada anak
  • Catatan dari SehatQ

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Tidak hanya orang dewasa dan ibu hamil, anemia defisiensi besi pada anak juga bisa terjadi. 

Advertisement

Zat besi merupakan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Kekurangan zat besi membuat hemoglobin dalam sel darah merah jadi tidak berfungsi optimal.

Supaya Anda lebih waspada, simak ulasan mengenai ADB pada bayi dan anak berikut ini.

Gejala anemia pada anak

Zat besi merupakan mineral penting untuk tumbuh kembang anak. Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang mengganggu kondisi kesehatan anak secara keseluruhan.

Sama halnya dengan orang dewasa, anemia defisiensi besi pada anak juga bisa menimbulkan gejala. Beberapa gejala anemia defisiensi pada anak yang umum terjadi antara lain:

  • Pucat
  • Murung 
  • Lemah 
  • Cepat lelah setelah beraktivitas
  • Detak jantung cepat 
  • Napas cepat
  • Tangan dan kaki dingin
  • Nafsu makan buruk 
  • Kuku mudah patah atau rapuh
  • Pusing 
  • Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan 
  • Gangguan perilaku
  • Gangguan makan pica, yakni menginginkan atau memasukkan sesuatu yang bukan makanan ke mulut
  • Mudah terkena infeksi sehingga sering sakit.

Sementara itu, gejala ADB pada bayi dapat ditandai dengan pertambahan berat badan yang lambat, kulit pucat, tidak mau menyusu atau makan, rewel, dan kurang aktif.

Pada awalnya, anak-anak dengan anemia mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, antara lain:

  • Menanyakan dan memeriksakan gejala anemia pada anak
  • Menanyakan riwayat makanan yang dikonsumsi
  • Melihat riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah.

BACA JUGA: Inilah Nilai Hb Normal pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Penyebab anemia defisiensi besi pada anak

Penyebab utama anemia defisiensi besi pada anak adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini dapat disebabkan atau dipicu oleh berbagai hal, seperti:

  • Gangguan penyerapan zat besi akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit celiac
  • Kehilangan banyak darah akibat cedera, perdarahan organ dalam, seperti di saluran cerna atau bagian tubuh lain
  • Kekurangan zat besi dalam makanan harian
  • Bayi yang tidak mendapat suplemen zat besi
  • Bayi atau anak terlalu banyak minum susu sapi sehingga mengurangi penyerapan zat besi  

Dalam Saudi Medical Journal dikatakan bahwa penyebab utama ADB pada bayi dan anak adalah kekurangan zat besi selama kehamilan. 

Saat lahir, bayi memiliki zat besi cadangan yang tersimpan dalam tubuhnya, yang sebelumnya dibawa selama masih di dalam kandungan.

Namun, zat besi tersebut tidak cukup untuk tumbuh kembangnya. Untuk menuju fase kehidupan selanjutnya, bayi tetap membutuhkan zat besi tambahan dengan jumlah yang stabil untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. 

Perlu diperhatikan jika anak Anda mendapatkan ASI eksklusif karena ASI mengandung sedikit zat besi, sehingga saat bayi berusia 6 bulan akan berisiko kekurangan zat besi.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami anemia defisiensi besi.

  • Bayi lahir prematur
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Bayi yang minum susu sapi atau susu kambing sebelum usia 1 tahun
  • Bayi yang minum susu formula tanpa kandungan zat besi
  • Bayi yang diberi MPASI tanpa kandungan zat besi 
  • Anak usia 1-5 tahun yang minum susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai lebih dari 3 gelas (710 ml) dalam sehari
  • Anak dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti infeksi kronis
  • Anak yang terpapar timbal 
  • Anak yang kurang konsumsi makanan tinggi zat besi
  • Anak yang mengalami kelebihan berat badan atau overweight
  • Anak remaja perempuan yang sedang dalam masa menstruasi

BACA JUGA: Kebiasaan yang Jadi Penyebab Sering Pusing pada Remaja

Dampak anemia defisiensi besi pada anak

anak anemia
Anemia defisienis besi bisa menyebabkan penurunan aktivitas pada anak

Berikut adalah beberapa dampak anemia defisiensi besi pada anak yang diwaspadai orangtua.

  • Penurunan aktivitas

Dampak kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak merasa lemah dan lesu sehingga mengalami penurunan aktivitas. Anak juga merasa cepat lelah selama melakukan aktivitas. 

  • Tumbuh kembang yang terlambat

Anemia defisiensi besi pada anak juga berisiko menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

Misalnya, anak yang mengalami anemia memiliki nafsu makan yang buruk sehingga tubuhnya lebih kurus dari anak-anak seusianya.

  • Rentan terkena infeksi

Selain itu, ADB bayi dan anak dikaitkan dengan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. 

Kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat anak lebih mudah terkena pilek, flu, atau penyakit infeksi lainya.

  • Gangguan fungsi kognitif

Akibat kekurangan zat besi pada anak juga bisa mempengaruhi kemampuan belajarnya di sekolah. 

Masalah ini terjadi karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan rentang perhatian dan kewaspadaan sehingga memicu masalah belajar pada anak.

Cara mengatasi anemia defisiensi besi pada anak

ADB adalah penyakit yang tidak boleh diabaikan. Turkish Archives of Pediatrics menyatakan bahwa prinsip utama dalam mengatasi anemia defisiensi pada anak antara lain:

  • Memastikan diagnosis 
  • Menyelidiki penyebab kekurangan zat besi 
  • Mengganti kekurangan zat besi 
  • Melakukan perbaikan gizi
  • Memberikan edukasi kepada anak dan orangtua.

Beberapa cara berikut juga bisa Anda diskusikan dengan dokter untuk membantu mengatasi dan mencegah anemia defisiensi besi pada anak.

  • Minum suplemen zat besi. Suplemen zat besi biasanya diberikan dalam jangka waktu 3 bulan, tapi pastikan Anda memberikan pada anak sesuai anjuran dokter. 
  • Hindari konsumsi zat besi berbarengan dengan susu, teh, atau antasida. Ketiganya dapat mengganggu penyerapan zat besi
  • Hindari konsumsi zat besi sebelum makan, ini memungkinkan terganggunya penyerapan zat besi
  • Mengatasi perdarahan atau penyakit yang menyebabkan anak kehilangan banyak darah, seperti menstruasi berlebihan, perdarahan di saluran cerna, atau penyakit celiac
  • Hindari minum susu berlebihan, susu mengandung kalsium yang bisa mengganggu penyerapan zat besi
  • Konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging, unggas, ikan, tahu, telur, kacang-kacangan
  • Konsumsi sayuran dan buah yang kaya vitamin C. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi.

Baca Juga

  • Waspadai Komplikasi Gagal Jantung yang Berisiko Dialami Pasien
  • Kehamilan Remaja, Apa Dampak bagi Kesehatan Ibu dan Janin?
  • Kekurangan Vitamin B12: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Catatan dari SehatQ

Tidak hanya orang dewasa dan ibu hamil, anemia defisiensi besi juga bisa terjadi pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa mengarah pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta masalah kesehatan yang serius. 

Mengetahui gejala anemia pada anak bisa menjadi langkah awal bagi orang tua sebelum ke dokter untuk memastikan diagnosis. Selanjutnya, orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi anemia yang sesuai dengan kondisi anak. 

Jika masih ada pertanyaan seputar anemia defisiensi besi pada anak, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

anemiaanemia defisiensi besianemia defisiensi vitamin b12 dan folat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved