Andropause, atau sering disebut menopause pada pria, berhubungan dengan menurunnya kadar hormon testosteron. Kondisi ini bisa memengaruhi perubahan fisik, emosional, dan kognitif.
23 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Andropause adalah kondisi menopause pada pria
Table of Content
Walaupun jarang terdengar, pria juga sebenarnya bisa mengalami menopause. Menopause pada pria disebut dengan andropause. Namun, andropause adalah kondisi ini berbeda dengan menopause yang dialami wanita.
Advertisement
Apa penyebab serta ciri-ciri andropause? Bagaimana cara mengatasinya? Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Andropause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi penurunan kadarhormon testosteron pada pria. Umumnya, ini berkaitan dengan pertambahan usia, alias penuaan.
Penurunan kadar testosteron ini umum terjadi pada pria berusia 50 tahun atau lebih. Tak hanya andropause, kondisi ini juga biasanya berkaitan dengan hipogonadisme.
Dalam NHS dijelaskan bahwa penurunan kadar testosteron yang terjadi umumnya tergolong stabil. Kemungkinan, hormon testosteron pada pria menurun hampir 1% per tahun sejak usia 30-40 tahun.
Meski demikian, tidak semua pria mengalaminya. Andropause umumnya hanya memengaruhi 2,1% dari jumlah pria.
Ada perbedaan antara menopause dan andropause. Menopause pada wanita adalah bagian alami dari penuaan yang ditandai dengan berhentinya produksi sel telur disertai dengan penurunan hormon.
Sementara pada andropause, sel sperma tetap diproduksi hanya saja jumlahnya mungkin mengalami penurunan karena kadar hormon testosteron yang ikut menurun.
Gejala menopause bisa terjadi dalam waktu cukup cepat. Sedangkan gejala andropause perlu waktu bertahun-tahun. Sebagian pria mungkin ada yang tidak mengalami andropause. Namun, menopause pasti akan dialami wanita.
Penurunan kadar hormon testosteron pada pria bisa menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.
Berikut adalah beberapa tanda terjadinya andropause pada pria yang perlu kamu ketahui:
Hormon testosteron berperan penting dalam menjaga gairah seksual pria. Jika testosteron menurun, ini bisa membuat libido (gairah seksual) lebih rendah dari biasanya.
Kondisi ini bisa menjadi ciri andropause atau kondisi kesehatan yang disebabkan penurunan hormon testosteron. Tak hanya itu, testosteron rendah juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi (impotensi) serta penurunan jumlah sperma.
Faktanya, hormon testosteron berfungsi untuk membantu tubuh mempertahankan energi dan menjaga kebugaran.
Namun, andropause bisa membuat tubuh terasa lebih lelah dari biasanya. Pria mungkin kesulitan melakukan aktivitas, karena tingkat energi yang menurun.
Ada pula fungsi hormon testosteron yang dapat membantu mengatur suasana hati. Apabila kadarnya menurun, hal ini bisa memperlihatkan ciri-ciri andropause lainnya, seperti depresi.
Gejalanya berupa perasaan sedih, hampa, cemas, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, hingga kehilangan minat pada hal-hal yang pernah kamu nikmati.
Dalam beberapa kasus, depresi mungkin menjadi tanda andropause pertama yang terlihat.
Ciri-ciri andropause pada pria lainnya adalah masalah tidur seperti insomnia. Alasannya, karena hormon testosteron juga berperan dalam mengatur pola tidur.
Jika kadar hormon testosteron menurun, pria mungkin saja mengalami gangguan tidur.
Contoh gejala insomnia termasuk sulit tidur dan tetap nyenyak seperti biasanya. Ini bisa menyebabkan kantuk di siang hari, sulit fokus, hingga mudah marah.
Manfaat hormon testosteron lainnya adalah mempertahankan kepadatan tulang.
Itu sebabnya, saat mengalami andropause, salah satu ciri yang terjadi adalah menurunnya kepadatan tulang dan menyebabkan tulang lebih mudah rapuh. Lama-kelamaan, ini bisa menyebabkan osteoporosis.
Selain ciri-ciri andropause di atas, ada pula gejala lainnya yang mungkin terjadi, seperti:
Apabila merasakan salah satu gejala atau ciri-ciri di atas, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga
Penyebab utama andropause kemungkinan adalah bertambahnya usia. Akan tetapi, tidak semua pria mengalaminya. Berikut beberapa faktor penyebab lainnya yang bisa meningkatkan risiko andropause:
Baca Juga
Pengobatan menopause pada pria akan menyesuaikan dengan gejala yang muncul.
Apabila kondisi andropause tidak parah atau sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, kemungkinan dokter tidak akan memberikan pengobatan khusus.
Perawatan yang paling umum adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, seperti:
Namun, jika pria mengalami gejala parah seperti depresi dokter mungkin akan memberikan obat antidepresan, terapi secara teratur, sekaligus mengubah gaya hidup.
Baca Juga
Mungkin sebagian pria merasa malu saat mengalami masalah seksual, sehingga membuat tidak mau berkonsultasi dengan dokter. Tak perlu takut atau malu, karena berbicara dengan dokter bisa membantu mengobati gejala serta kondisi kesehatan termasuk andropause.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi andropause pada pria? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fitoestrogen adalah sekelompok senyawa alami yang berasal dari makanan nabati, yang struktur kimianya menyerupai struktur hormon seks estrogen. Konsumsi makanan mengandung fitoestrogen tidak menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
Masker wajah pria juga tak kalah penting untuk menjaga kesehatan kulit. Anda perlu memahami kandungan masker dan menyesuaikannya untuk kebutuhan kulit wajah Anda.
Penyebab tangan keriput dan terlihat tua bisa karena usia hingga faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari dan kebiasaan merokok. Penting mengenali ciri-cirinya agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved