Anatomi payudara tiap wanita selalu sama meski ukuran dan bentuknya berlainan. Dengan memahami struktur organ ini, kaum hawa diharapkan bisa lebih waspada terhadap fungsi maupun gangguan yang mungkin terjadi.
2.53
(15)
15 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Makin banyak jaringan lemak di payudara, ukurannya akan makin besar pula
Table of Content
Payudara wanita bisa memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Namun anatomi payudara pada tiap kaum hawa tentu sama.
Advertisement
Struktur payudara wanita umumnya meliputi puting susu, areola, lobulus untuk memproduksi ASI, hingga jaringan lemak. Banyaknya jaringan lemak ini akan menentukan ukuran payudara seorang perempuan.
Dengan mengetahui struktur anatomi payudara, Anda dapat lebih memahami fungsi dan kelainan yang mungkin terjadi pada organ ini.
Payudara adalah salah satu organ krusial bagi wanita. Organ ini terbentuk sejak pubertas dan berperan penting dalam aktivitas seksual dan produksi air susu ibu (ASI).
Seperti apakah anatomi payudara wanita dan masing-masing fungsinya?
Areola adalah area gelap di bagian tengah buah dada. Anatomi payudara ini merupakan jalan keluar ASI.
Areola memiliki kelenjar kecil bernama kelenjar Montgomery, yang akan menghasilkan cairan lubrikasi pada puting susu saat seorang ibu menyusui buah hati.
Puting susu merupakan pusat dari areola. Ketika mengalami rangsangan, puting susu bisa mengalami ereksi. Misalnya, saat menyusui, terpapar udara dingin, atau melakukan aktivitas seksual.
Payudara wanita umumnya memiliki 15 hingga 20 lobus. Di dalam tiap lobus, terdapat struktur yang lebih kecil bernama lobulus.
Lobulus tersebut dikenal dengan istilah kelenjar glandular, yang berfungsi memproduksi ASI selama seorang wanita menyusui.
Duktus termasuk anatomi payudara berupa saluran yang menghubungkan lobus dan lobulus. Saluran ini berperan menyalurkan ASI yang telah diproduksi.
Duktus-duktus kecil akan bergabung dan membentuk duktus besar. Duktus berukuran besar ini kemudian menyalurkan ASI ke puting ibu.
Jaringan ikat dan ligamen berperan menyokong dan memberikan bentuk pada payudara seorang wanita.
Jaringan adiposa atau jaringan lemak adalah salah satu unsur pembentuk utama payudara.
Jaringan lemak ini tidak hanya terdapat pada payudara, tapi juga di sekitar buah dada. Misalnya, di lengan bagian bawah, tulang selangka, hingga di sekitar tulang rusuk.
Payudara juga mempunyai pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar getah bening, dan pembuluh limfe.
Limfe atau getah bening adalah cairan yang mengalir melalui sistem limfatik. Limfe membawa sel yang membantu tubuh dalam melawan infeksi.
Saluran getah bening pun mengalirkan limfe ke kelenjar getah bening, yang juga termasuk bagian dari sistem limfatik.
Kelenjar getah bening terletak pada ketiak, dada, dan di bawah tulang selangka. Pada kondisi kanker payudara, sel-sel kanker yang sudah mencapai kelenjar ini akan menandakan bahwa kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
Selain di tubuh bagian atas, kelenjar getah bening juga dapat ditemukan pada perut dan selangkangan.
Payudara terletak pada otot pektoralis yang terletak di dada. Pria dan wanita sejatinya memiliki anatomi payudara yang serupa.
Perbedaan payudara wanita dan pria terletak pada anatomi utama di bagian dalam payudara dan fungsinya.
Payudara kaum hawa berperan memproduksi air susu ibu setelah melahirkan. Sedangkan payudara pria tidak dirancang untuk menciptakan cairan ini.
Apabila terjadi pembesaran payudara yang tidak normal pada pria, kondisi ini disebut ginekomastia.
Timbulnya benjolan pada payudara merupakan kondisi yang harus diperhatikan. Benjolan ini mungkin tergolong jinak maupun ganas.
Benjolan di payudara yang bersifat jinak dapat menandakan adanya kista, fibrokistik, fibroadonoma, ataupun infeksi pada jaringan payudara.
Namun benjolan pada payudara juga bisa lebih berbahaya, yaitu disebabkan oleh kanker (tumor ganas). Wanita memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi daripada pria.
Beberapa kondisi tertentu dapat membuat sebagian mempunyai risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Contohnya, memiliki satu atau lebih anggota keluarga kandung yang terkena kanker payudara, pernah mengalami kanker payudara, serta memiliki ‘gen kanker’ yang diturunkan secara genetik.
Seain benjolan abnormal, gejala-gejala kanker payudara yang mesti dapat dikenali meliputi:
Jika timbul gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan mengecek kondisi dan anatomi payudara pasien guna mengetahui penyebab di balik munculnya gejala.
Mengenali anatomi payudara dan gejala kanker payudara sejak dini sangatlah penting. Pasalnya penyakit ini dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Nyeri pada payudara bisa disebabkan oleh perubahan hormon menjelang menstruasi, benturan, infeksi bakteri dan jamur, kista, hingga kanker payudara.
Tahu adalah salah satu lauk dari kacang kedelai favoritnya orang Indonesia. Selain tinggi protein, manfaat tahu juga untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Puting payudara sakit bisa disebabkan oleh gesekan antara puting dan bra, infeksi, perubahan hormon saat menstruasi dan menyusui, hingga yang paling parah kanker payudara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved