Anak sering sakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, meliputi sistem imun tubuh yang belum sempurna, paparan patogen di lingkungan sekitar, hingga sering berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat.
2023-03-19 08:37:37
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ada sejumlah penyebab anak sering sakit
Table of Content
Sebagai orangtua, tentunya Anda dapat merasa khawatir dan sedih jika melihat anak sering sakit. Pilek, demam, infeksi telinga, atau gangguan pencernaan merupakan sederet penyakit yang sering terjadi pada anak.
Advertisement
Namun, selama anak masih terlihat ceria saat sehat dan berat badan tetap bertambah, kondisi anak sering sakit sebetulnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Walaupun begitu, penting untuk memahami penyebab anak gampang sakit dan cara mencegahnya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab anak sering sakit yang perlu Anda waspadai sebagai orangtua. Kemungkinan ini dapat berasal dari diri anak (internal) dan faktor-faktor luar yang mempengaruhinya (eksternal).
Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya anak mulai sering sakit. Hal ini dikarenakan anak mulai lebih aktif bergerak, tapi di sisi lain imunitas yang didapatkannya dari ibu mulai menghilang.
Pada usia ini, tubuh anak mulai menciptakan imunitasnya sendiri untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan lainnya. Tentu saja, daya tahan tubuh ini tidak langsung terbentuk sempurna sehingga dapat menjadi penyebab anak gampang sakit.
Salah satu alasan utama kenapa anak sering demam bisa terjadi karena paparan patogen dari lingkungan sekitar.
Patogen seperti virus, bakteri, atau parasit penyebab penyakit ada di mana-mana dan jenisnya pun beragam. Setiap hari, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua dapat terpapar patogen.
Saat bayi berusia 6 bulan atau lebih, mereka banyak meraba dan sering memasukkan jari, tangan, serta apa saja yang ada pada genggaman ke dalam mulutnya.
Kebiasaan tersebut dapat menjadi jalan bagi anak terpapar patogen. Apalagi jika anak sudah bisa merangkak atau berjalan dan semakin banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Pada saat ini, sistem imun tubuhnya akan berhadapan dengan berbagai jenis kuman yang berbeda untuk pertama kali sehingga bisa membuat anak sering demam dan sakit. Jika anak mengalami demam, suhu tubuhnya dapat meningkat menjadi lebih dari 38 derajat Celcius.
Setelah mengikuti daycare atau mulai sekolah, umumnya anak kecil sakit pilek bisa sampai 5-7 kali dalam setahun. Selain pilek, mereka juga dapat menderita diare sekitar 2-3 kali dalam setahun.
Yang jadi penyebab anak mudah sakit di sini adalah tingginya intensitas berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat.
Kondisi ini memungkinkan terjadi penularan kuman penyebab penyakit. Pada masa ini, mereka juga semakin aktif, tapi sistem imun tubuh belum sepenuhnya terbentuk.
Kebersihan yang buruk dapat membuat bakteri lebih mudah untuk tumbuh dan berkembang. Jika bakteri berbahaya tumbuh tak terkendali, kondisi ini bisa menyebabkan anak sering sakit.
Mengonsumsi makanan yang kotor, sanitasi yang buruk, hingga kebersihan rumah yang tak terjaga dengan baik dapat memicu masalah ini.
Penyebab demam dan mudah sakit juga bisa dipicu oleh sering mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya junk food, gorengan, atau mie instan.
Sebab, makanan tidak bergizi membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, pola makan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Apakah Anda atau pasangan sering merokok di depan anak? Sebaiknya, hentikan kebiasaan tersebut. Ketika anak terpapar asap rokok, ia menghirup bahan kimia berbahaya yang sama seperti perokok.
Jika sistem imun anak belum berkembang dengan sempurna, menghirup asap rokok dapat membuatnya rentan terhadap racun di dalamnya sehingga bisa menyebabkan penyakit, seperti bronkitis atau pneumonia. Akibatnya, anak sering demam dan sakit.
Tidak mendapat imunisasi bisa membuat anak rentan terkena berbagai penyakit. Masalah ini dikarenakan di dalam tubuhnya tidak tercipta kekebalan terhadap patogen penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, misalnya hepatitis, difteri, campak, dan rubella.
Sebagai konsekuensinya, anak pun menjadi lebih sering sakit. Selain itu, saat anak kecil sakit, ia kemungkinan bisa mengembangkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Misalnya, saat anak campak, ia dapat menunjukkan komplikasi berupa diare.
Itulah beberapa penyebab anak sering demam dan sakit. Anda dapat memberinya obat penurun panas yang dijual di apotek atau sesuai anjuran dokter. Namun, segera periksakan ke dokter jika kondisinya tak kunjung membaik.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa dampak dari anak sering sakit yang perlu Anda antisipasi.
Namun, di sisi lain, sistem imun tubuhnya juga kian terbentuk dan terlatih saat anak sering sakit. Hanya saja, proses ini tentunya memperlukan waktu. Seiring bertambahnya usia, biasanya frekuensi balita sakit akan terus berkurang.
Orangtua bisa saja kebingungan dalam membedakan anak mengalami demam biasa atau karena kondisi medis yang serius. Sebaiknya segera bawa anak ke dokter, jika ia menunjukkan tanda berikut:
Sementara itu, kondisi anak mungkin bukanlah masalah serius jika ia masih aktif, ceria, mau makan dan minum, serta terlihat membaik ketika suhu tubuhnya menurun.
Ketika anak sakit, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasinya.
Saat anak demam, pastikan ia mendapatkan asupan cairan yang cukup. Jangan sampai ia mengalami dehidrasi karena dapat memperburuk kondisinya. Berilah air putih, sup ayam, atau kaldu untuk meningkatkan energinya.
Bukan menggunakan tangan, ukur suhu tubuh anak secara berkala menggunakan termometer. Hal ini akan membantu Anda mengetahui ketika suhu tubuhnya mengalami kenaikan atau penurunan.
Ketika sakit, anak harus lebih banyak beristirahat agar kondisinya segera pulih. Sebaiknya, ia tidak bersekolah ataupun bermain terlebih dahulu. Biarkan anak berbaring di tempat tidurnya.
Menggunakan pakaian yang terlalu tebal bisa mencegah panas tubuh keluar sehingga demam menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, sebaiknya anak mengenakan pakaian yang lebih tipis dan tutupi juga dengan selimut yang tidak terlalu tebal.
Atur suhu kamar anak tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin karena bisa membuat istirahat anak menjadi tidak nyaman. Jadi, pastikan suhu kamar sejuk, tidak bising, dan memiliki pencahayaan yang pas.
Untuk membantu meredakan anak sering demam tanpa sebab, Anda dapat memberinya kompres hangat. Letakkan kompres hangat pada lipatan-lipatan tubuh anak. Sebaliknya, hindari menggunakan kompres dingin karena bisa membuat tubuhnya menggigil.
Jika anak mengalami demam, Anda bisa memberinya paracetamol atau obat penurun panas lainnya yang dijual bebas di apotek. Namun, pastikan penggunaannya sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan.
Anda dapat melakukan sejumlah cara untuk mencegah anak agar tidak sering sakit.
Jika anak sering sakit dan tidak mengalami perbaikan gejala dalam beberapa hari, sebaiknya periksakan mereka ke dokter. Misalnya, jika demamnya tidak kunjung turun setelah 3-5 hari atau anak menunjukkan gejala dehidrasi.
Selain itu, apabila anak terlihat sering muram dan lesu meski tidak sakit atau mengalami penurunan berat badan terus-menerus, sebaiknya bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda punya pertanyaan kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Paracetamol adalah salah satu obat demam untuk menurunkan panas yang bisa dibeli bebas di apotek. Meski demikian, Anda tetap perlu menaati aturan minumnya.
Setiap jenis penyakit tremor pada anak mempunyai penyebab yang berbeda. Termasuk gangguan otak, keracunan, hingga faktor keturunan. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Cara mengatasi masuk angin pada anak dapat dilakukan dengan perawatan rumahan. Pastikan anak beristirahat dengan cukup, tetap terhidrasi, mengonsumsi sup hangat, dan lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved