logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

7 Penyebab Anak Sering Sakit dan Cara Mencegahnya

open-summary

Anak sering sakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, meliputi sistem imun tubuh yang belum sempurna, paparan patogen di lingkungan sekitar, hingga sering berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat.


close-summary

2023-03-19 08:37:37

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Penyebab anak sering sakit dapat berasal dari dalam dan luar dirinya

Ada sejumlah penyebab anak sering sakit

Table of Content

  • Penyebab anak sering sakit
  • Dampak anak sering sakit
  • Kapan harus periksa ke dokter?
  • Hal yang harus dilakukan saat anak sakit
  • Cara mencegah anak sering sakit

Sebagai orangtua, tentunya Anda dapat merasa khawatir dan sedih jika melihat anak sering sakit. Pilek, demam, infeksi telinga, atau gangguan pencernaan merupakan sederet penyakit yang sering terjadi pada anak.

Advertisement

Namun, selama anak masih terlihat ceria saat sehat dan berat badan tetap bertambah, kondisi anak sering sakit sebetulnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Walaupun begitu, penting untuk memahami penyebab anak gampang sakit dan cara mencegahnya.

Penyebab anak sering sakit

anak demam dan sakit
Paparan patogen di lingkungan sekitar bisa menyebabkan anak sering sakit

Ada beberapa kemungkinan penyebab anak sering sakit yang perlu Anda waspadai sebagai orangtua. Kemungkinan ini dapat berasal dari diri anak (internal) dan faktor-faktor luar yang mempengaruhinya (eksternal).

1. Sistem imun tubuh yang belum sempurna

Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya anak mulai sering sakit. Hal ini dikarenakan anak mulai lebih aktif bergerak, tapi di sisi lain imunitas yang didapatkannya dari ibu mulai menghilang.

Pada usia ini, tubuh anak mulai menciptakan imunitasnya sendiri untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan lainnya. Tentu saja, daya tahan tubuh ini tidak langsung terbentuk sempurna sehingga dapat menjadi penyebab anak gampang sakit.

2. Paparan patogen dari lingkungan sekitar

Salah satu alasan utama kenapa anak sering demam bisa terjadi karena paparan patogen dari lingkungan sekitar.

Patogen seperti virus, bakteri, atau parasit penyebab penyakit ada di mana-mana dan jenisnya pun beragam. Setiap hari, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua dapat terpapar patogen.

Saat bayi berusia 6 bulan atau lebih, mereka banyak meraba dan sering memasukkan jari, tangan, serta apa saja yang ada pada genggaman ke dalam mulutnya.

Kebiasaan tersebut dapat menjadi jalan bagi anak terpapar patogen. Apalagi jika anak sudah bisa merangkak atau berjalan dan semakin banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Pada saat ini, sistem imun tubuhnya akan berhadapan dengan berbagai jenis kuman yang berbeda untuk pertama kali sehingga bisa membuat anak sering demam dan sakit. Jika anak mengalami demam, suhu tubuhnya dapat meningkat menjadi lebih dari 38 derajat Celcius.

3. Sering berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat

Setelah mengikuti daycare atau mulai sekolah, umumnya anak kecil sakit pilek bisa sampai 5-7 kali dalam setahun. Selain pilek, mereka juga dapat menderita diare sekitar 2-3 kali dalam setahun.

Yang jadi penyebab anak mudah sakit di sini adalah tingginya intensitas berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat.

Kondisi ini memungkinkan terjadi penularan kuman penyebab penyakit. Pada masa ini, mereka juga semakin aktif, tapi sistem imun tubuh belum sepenuhnya terbentuk.

4. Kebersihan yang buruk

Kebersihan yang buruk dapat membuat bakteri lebih mudah untuk tumbuh dan berkembang. Jika bakteri berbahaya tumbuh tak terkendali, kondisi ini bisa menyebabkan anak sering sakit. 

Mengonsumsi makanan yang kotor, sanitasi yang buruk, hingga kebersihan rumah yang tak terjaga dengan baik dapat memicu masalah ini.

5. Sering mengonsumsi makan tidak sehat

Penyebab demam dan mudah sakit juga bisa dipicu oleh sering mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya junk food, gorengan, atau mie instan. 

Sebab, makanan tidak bergizi membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, pola makan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. 

6. Sering terpapar asap rokok

Apakah Anda atau pasangan sering merokok di depan anak? Sebaiknya, hentikan kebiasaan tersebut. Ketika anak terpapar asap rokok, ia menghirup bahan kimia berbahaya yang sama seperti perokok.

Jika sistem imun anak belum berkembang dengan sempurna, menghirup asap rokok dapat membuatnya rentan terhadap racun di dalamnya sehingga bisa menyebabkan penyakit, seperti bronkitis atau pneumonia. Akibatnya, anak sering demam dan sakit.

7. Tidak diimunisasi

Tidak mendapat imunisasi bisa membuat anak rentan terkena berbagai penyakit. Masalah ini dikarenakan di dalam tubuhnya tidak tercipta kekebalan terhadap patogen penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, misalnya hepatitis, difteri, campak, dan rubella.

Sebagai konsekuensinya, anak pun menjadi lebih sering sakit. Selain itu, saat anak kecil sakit, ia kemungkinan bisa mengembangkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Misalnya, saat anak campak, ia dapat menunjukkan komplikasi berupa diare.

Itulah beberapa penyebab anak sering demam dan sakit. Anda dapat memberinya obat penurun panas yang dijual di apotek atau sesuai anjuran dokter. Namun, segera periksakan ke dokter jika kondisinya tak kunjung membaik.

Baca Juga

  • Hernia Umbilikalis pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Pengobatan
  • 5 Cara Mengatasi Bayi Demam di Malam Hari
  • Usus Buntu pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Dampak anak sering sakit

Berikut adalah beberapa dampak dari anak sering sakit yang perlu Anda antisipasi.

  • Anak mungkin dapat lebih rewel dan muram karena sering sakit.
  • Beberapa anak mungkin dapat terlihat pendiam, lemah, dan lesu sehingga bisa membuat orangtuanya merasa bingung dan khawatir.
  • Anak juga terpaksa mengurangi aktivitas dengan tidak masuk daycare atau izin dari sekolah sehingga dapat menghambat kemajuan proses belajarnya
  • Anak mungkin harus mengejar banyak pelajaran yang tertinggal saat meninggalkan kelas.

Namun, di sisi lain, sistem imun tubuhnya juga kian terbentuk dan terlatih saat anak sering sakit. Hanya saja, proses ini tentunya memperlukan waktu. Seiring bertambahnya usia, biasanya frekuensi balita sakit akan terus berkurang.

Kapan harus periksa ke dokter?

Orangtua bisa saja kebingungan dalam membedakan anak mengalami demam biasa atau karena kondisi medis yang serius. Sebaiknya segera bawa anak ke dokter, jika ia menunjukkan tanda berikut:

  • Demam tinggi lebih dari 40 derajat Celcius
  • Lemas dan tak bertenaga
  • Tampak pucat
  • Tidak nafsu makan
  • Rewel
  • Muntah-muntah
  • Muncul ruam
  • Kondisi tidak kunjung membaik selama 3 hari
  • Sering demam meskipun hanya berlangsung selama beberapa jam setiap malam.

Sementara itu, kondisi anak mungkin bukanlah masalah serius jika ia masih aktif, ceria, mau makan dan minum, serta terlihat membaik ketika suhu tubuhnya menurun.

Hal yang harus dilakukan saat anak sakit

Ketika anak sakit, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasinya.

  • Beri banyak cairan

Saat anak demam, pastikan ia mendapatkan asupan cairan yang cukup. Jangan sampai ia mengalami dehidrasi karena dapat memperburuk kondisinya. Berilah air putih, sup ayam, atau kaldu untuk meningkatkan energinya.

  • Ukur suhu tubuhnya secara berkala

Bukan menggunakan tangan, ukur suhu tubuh anak secara berkala menggunakan termometer. Hal ini akan membantu Anda mengetahui ketika suhu tubuhnya mengalami kenaikan atau penurunan.

  • Pastikan anak beristirahat

Ketika sakit, anak harus lebih banyak beristirahat agar kondisinya segera pulih. Sebaiknya, ia tidak bersekolah ataupun bermain terlebih dahulu. Biarkan anak berbaring di tempat tidurnya.

  • Mengenakan pakaian yang tepat

Menggunakan pakaian yang terlalu tebal bisa mencegah panas tubuh keluar sehingga demam menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, sebaiknya anak mengenakan pakaian yang lebih tipis dan tutupi juga dengan selimut yang tidak terlalu tebal.

  • Atur suhu kamar anak

Atur suhu kamar anak tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin karena bisa membuat istirahat anak menjadi tidak nyaman. Jadi, pastikan suhu kamar sejuk, tidak bising, dan memiliki pencahayaan yang pas.

  • Menggunakan kompres hangat

Untuk membantu meredakan anak sering demam tanpa sebab, Anda dapat memberinya kompres hangat. Letakkan kompres hangat pada lipatan-lipatan tubuh anak. Sebaliknya, hindari menggunakan kompres dingin karena bisa membuat tubuhnya menggigil.

  • Memberikan obat

Jika anak mengalami demam, Anda bisa memberinya paracetamol atau obat penurun panas lainnya yang dijual bebas di apotek. Namun, pastikan penggunaannya sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan.

Cara mencegah anak sering sakit

Kebiasaan cuci tangan
Ajarkan anak kebiasaan mencuci tangan supaya tidak sering sakit

Anda dapat melakukan sejumlah cara untuk mencegah anak agar tidak sering sakit.

  • Pastikan anak cukup tidur dan beristirahat.
  • Cukupi kebutuhan gizi yang seimbang. Jika anak sudah mengonsumsi makanan padat, pastikan ia mendapatkan banyak asupan sayuran dan buah.
  • Hindarkan anak dari paparan asap rokok yang dapat mengiritasi jalan napas dan mengganggu kekebalan tubuh. Kondisi ini juga meningkatkan risikonya terhadap berbagai penyakit pernapasan.
  • Pastikan anak telah mendapatkan imunisasi yang dibutuhkan.
  • Ajarkan anak kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan cara melakukannya dengan benar.
  • Ajarkan anak cara melakukan bersin dan batuk yang benar, dengan menutup mulut menggunakan tisu atau siku.
  • Bersihkan secara rutin setiap permukaan barang yang sering digunakan anak beraktivitas.
  • Ajarkan anak menjaga jarak dari teman yang sakit.
  • Boleh berbagi makanan, tapi ajarkan agar anak tidak menggunakan peralatan makan dan minum bersama orang lain.
  • Hentikan kebiasaan anak menggigiti kuku.
  • Buka sepatu dan tas sekolah sebelum memasuki rumah.

Jika anak sering sakit dan tidak mengalami perbaikan gejala dalam beberapa hari, sebaiknya periksakan mereka ke dokter. Misalnya, jika demamnya tidak kunjung turun setelah 3-5 hari atau anak menunjukkan gejala dehidrasi.

Selain itu, apabila anak terlihat sering muram dan lesu meski tidak sakit atau mengalami penurunan berat badan terus-menerus, sebaiknya bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika Anda punya pertanyaan kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

penyakit anakanak sakitdemam

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved