logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Anak Hiperaktif Belum Tentu ADHD! Ketahui Perbedaannya

open-summary

Anak hiperaktif memang salah satu gejala awal ADHD. Namun, ADHD memiliki gejala yang lebih kompleks, sepertinya adanya perilaku impulsif dan sulit fokus.


close-summary

2023-03-21 20:45:17

| Anita Djie

Anak hiperaktif bisa jadi ciri-ciri ADHD

Tak selamanya anak hiperaktif berarti ADHD, pahami tanda-tandanya berikut ini

Table of Content

  • Ciri-Ciri Anak ADHD
  • Ciri-ciri anak hiperaktif
  • Penyebab anak hiperaktif
  • Bagaimana cara mengatasi anak yang hiperaktif

Seringkali anak hiperaktif dicap memiliki ADHD, padahal anak hiperaktif belum tentu mengalami ADHD. ADHD merupakan suatu gangguan yang ditandai dengan kesulitan untuk berkonsentrasi, hiperaktivitas, dan perilaku impuls secara terus-menerus.

Advertisement

Jika tidak terdapat gangguan dalam aktivitas sehari-hari dari anak hiperaktif, maka terdapat kemungkinan bahwa anak tidak mengalami ADHD.

Psikolog Carolyn Cruse dalam salah satu artikel Cook Children’s menyatakan bahwa anak hiperaktif biasanya memang lebih aktif secara fisik maupun verbal dari teman-teman sebayanya.

Diagnosis dari ADHD tidaklah semudah itu dan membutuhkan observasi serta penilaian dari dokter dan ahli kesehatan mental. Oleh karenanya, jika Anda merasa anak Anda mengalami ADHD, berkonsultasilah dengan dokter dan ahli kesehatan mental terlebih dahulu.

Ciri-Ciri Anak ADHD

Jika anak mengalami ADHD, terdapat beberapa gejala yang mungkin dapat mengindikasikan bahwa anak hiperaktif memang mengalami ADHD, yaitu:

1. Gejala Hiperaktivitas dan Perilaku Impulsif

Anak yang mengalami ADHD biasanya sulit untuk duduk diam dan terus bergerak-gerak, seperti mengetuk-ngetukan kaki dan sebagainya.

Hiperaktivitas dan perilaku impulsif yang ditunjukkan juga dapat berupa berlari-lari di situasi yang tidak tepat, sulit bermain dengan tenang, banyak berbicara, mengganggu orang lain, memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai diucapkan, dan sulit untuk menunggu giliran.

2. Gejala Kurangnya Atensi

Anak ADHD memiliki kesulitan dalam memfokuskan perhatian pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Dalam mengikuti instruksi, terkadang anak ADHD tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Anak ADHD juga cenderung tidak mendengarkan orang yang berbicara dengannya, tidak memperhatikan detail, sering menghilangkan barang, mudah terdistraksi, mudah lupa, menghindari hal-hal yang membutuhkan atensi lebih, dan kesulitan dalam mengatur tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas.

Namun, sekali lagi perlu diingat bahwa gejala di atas merupakan indikasi. Untuk diagnosis pastinya, Anda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental.

Ciri-ciri anak hiperaktif

Perilaku hiperaktif biasanya mengacu pada mudahnya seorang anak terdistraksi, sangat impulsif, tidak mampu berkonsentrasi, dan beberapa perilaku mirip lainnya. Selain itu, anak hiperaktif juga memiliki ciri-ciri umum yang dapat dikenali seperti berikut ini.

  • Melakukan gerakan-gerakan konstan
  • Berkeliling tidak jelas
  • Berbicara terlalu banyak
  • Kesulitan untuk mengikuti aktivitas yang membutuhkan ketenangan seperti membaca.

Penyebab anak hiperaktif

Anak yang hiperaktif dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut merupakan faktor-faktor yang sering ditemukan.

  • Memiliki gangguang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
  • Mengalami gangguan pada sistem syaraf utama atau pada otak.
  • Mengalami gangguan emosi.
  • Mengalami gangguan hipertiroid

Bagaimana cara mengatasi anak yang hiperaktif

Anak hiperaktif dapat menjadi indikasi ADHD, tetapi terkadang anak hanya mengalami hiperaktivitas yang berlebihan. Jika anak hiperaktif secara berlebihan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Anak hiperaktif biasanya akan lebih produktif jika diizinkan untuk berdiri di depan mejanya daripada duduk. Hal ini dapat mencegah anak untuk tidak bergoyang-goyang di kursinya.
  • Saat di kelas, anak hiperaktif dapat diberikan tugas-tugas yang memerlukan banyak gerakan, seperti membagikan kertas-kertas yang berhubungan dengan pelajaran kepada teman-temannya, mengambilkan air untuk teman atau guru, ataupun mengumpulkan tugas teman-teman sekelasnya untuk diserahkan pada guru di ruang guru.
  • Berikan anak waktu setelah pulang sekolah untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berlari, bermain, dan sebagainya sebelum anak diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolahnya.
  • Orangtua dapat membuat pekerjaan rumah menjadi lebih menyenangkan untuk anak hiperaktif, seperti membuat kegiatan memasukkan cucian ke dalam mesin cuci seperti permainan bola basket, dan sebagainya.
  • Orangtua juga dapat mempertimbangkan untuk mendukung anak menyalurkan energi berlebihnya ke hal-hal yang positif, seperti olahraga, menari, bela diri, dan sebagainya.

Advertisement

adhd

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved