logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Herpes pada Bayi, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

open-summary

Herpes pada bayi merupakan penyakit yang diakibatkan virus herpes simplex. Virus ini menjangkiti bayi dengan dua cara, yaitu Si Kecil mendapatkan ciuman dari orang lain hingga ibu mengidap herpes sejak hamil.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

30 Mei 2019

Herpes pada bayi ditandai dengan adanya lesi melenting di sekitar mulut

Herpes pada bayi terjadi akibat ciuman ke bayi dari bibir orang yang memiliki cold sore

Table of Content

  • Herpes pun bisa menyerang bayi
  • Penyebab herpes pada bayi
  • Gejala herpes pada bayi
  • Diagnosis herpes pada bayi
  • Cara mengobati herpes pada bayi
  • Cara mencegah penularan herpes pada bayi
  • Catatan dari SehatQ

Herpes pada bayi adalah penyakit yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV), dan sangat menular. Tidak hanya pada orang dewasa, virus ini pun bisa menjangkiti anak-anak dan bayi.

Advertisement

Ada dua jenis virus herpes, yaitu HSV tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). Jenis virus HSV-1 umumnya akan mengakibatkan infeksi herpes di mulut.

Sementara itu, jenis virus HSV-2 dapat menyebabkan infeksi herpes di alat kelamin.

Herpes pun bisa menyerang bayi

no caption
Herpes pada bayi terjadi akibat imunitas belum sempurna

Herpes juga berpotensi dialami bayi. Penyakit ini dapat menjadi kondisi yang berbahaya apabila menyerang bayi karena sistem imun tubuh yang belum terbentuk sempurna.

Diperkirakan, ada 4% herpes pada bayi merupakan herpes bawaan sejak lahir. Hal ini juga menyebabkan bayi mengalami kondisi hidrosefalus, koroiditis, dan mikrosefali.

Dampak infeksi HSV ini menyebabkan lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Selain itu, ditemukan pula lesi dengan gelembung berisi cairan di sekujur tubuhnya.

Penyebab herpes pada bayi

Penyebab herpes pada anak bisa beragam, tergantung kondisi serta lingkungan di sekitarnya. Salah satunya, lewat ciuman dari orang lain.

Untuk itu, kewaspadaan mengenai herpes perlu lebih ditingkatkan, agar anak Anda dapat terhindar dari kondisi ini. 

1. Penularan saat di dalam kandungan dan proses kelahiran

no caption
Herpes pada bayi bisa dibawa melalui kehamilan

Penyebab herpes yang terinfeksi saat proses kelahiran dan saat dalam kandungan adalah karena Ibu yang menderita penyakit herpes genitalia (alat kelamin) untuk pertama kalinya pada 6 minggu terakhir kehamilan.

Risiko bayi tertular herpes akan muncul apabila proses kelahiran dilakukan secara normal. Risiko akan menurun apabila sebelumnya ibu belum pernah menderita herpes.

Jika sedang mengandung dan memiliki riwayat penyakit herpes, Anda disarankan untuk memberitahukan kondisi ini kepada dokter.

Apabila infeksi tersebut masih aktif menjelang persalinan, dokter mungkin akan menyarankan operasi caesar, untuk mengurangi risiko penularan herpes ke bayi.

Baca Juga

  • Seputar Perkembangan Bayi 15 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?
  • Cara Mengobati Campak pada Anak yang Efektif
  • Kenali Kolik pada Bayi, Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya

2. Penularan herpes pada bayi setelah dilahirkan

no caption
Herpes pada bayi ditularkan melalui payudara dengan cold sore saat menyusui

Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui kontak antara penderita herpes yang memiliki lepuhan-lepuhan kecil (cold sores) dengan bayi.

Contoh yang paling umum terjadi adalah ketika penderita herpes tersebut memiliki cold sores di bibir, kemudian tanpa menyadari bahayanya, mencium bayi karena merasa gemas.

Selain itu, penyebab salah satu penyakit bayi ini adalah paparan cold sore dari payudara ibu menyusui, kepada bayi.

Cold sore pada payudara bisa terjadi setelah ibu memegang lepuhan kecil di area tubuh lain sebelumnya.

Bayi paling berisiko terkena herpes pada usia empat minggu pertama setelah dilahirkan.

Anda disarankan untuk tidak mencium bayi, apabila sedang memiliki cold sores untuk mengurangi risiko penularan.

Gejala herpes pada bayi

Terkadang, tanda-tanda herpes pada bayi tidak menunjukkan ciri yang khas. Hal ini membuat penanganan pun terhambat.

Umumnya, gejala yang dibawa sejak lahir adalah munculnya luka berbentuk gelembung di sekitar kulitnya. Gejala ini umumnya terlihat sejak bayi baru lahir hingga bayi berusia tiga minggu.

Gejala penyakit herpes lainnya yang harus diperhatikan adalah:

1. Demam

no caption
Gejala herpes pada bayi ditandai dengan demam

Saat permulaan bayi terinfeksi, suhu tubuh bayi meningkat, tetapi dengan demam suhu rendah, yaitu 38 derajat Celcius. Biasanya, demam permulaan ini muncul pada hari kedua hingga hari ke-12.

Namun, jangan salah. Demam pun bisa mencapai 39 derajat Celcius ke atas. Hal ini pun bisa menimbulkan kejang.

Untuk itu, cari tahu terlebih dahulu penyebab bayi demam sebelum Anda membeli obat demam untuk bayi. Bisa jadi, bayi mengalami gejala herpes berupa demam.

2. Luka melenting di sekitar kulit

Luka ini adalah ciri khas herpes. Mula-mula, luka atau lesi ini timbul di sekitar  mulut saja. Namun, lesi ini menyebar. Area penyebarannya biasanya di tempat-tempat yang kerap dicium.

3. Rewel

no caption
Herpes pada bayi menyebabkan Si Kecl rewel

Sebenarnya, bayi rewel merupakan tanda umum saat lapar, mengantuk, ataupun popok perlu diganti. Namun, saat herpes menyerang, bayi menjadi lebih sering rewel daripada biasanya.

4. Lemas

Apabila bayi terkena herpes, ia menjadi lemas. Sebab, bayi sedang menahan rasa sakitnya.

5. Susah minum ASI

no caption
Lepuhan kulit herpes pada bayi membuat bayi tidak mau menyusu

Ada kecenderungan bayi tidak mau menyusu ketika mengalami herpes. Sebab, adanya luka gelembung di sekitar mulut membuatnya merasa tidak nyaman untuk mengisap payudara ataupun makan dan minum.

6. Sulit bernapas dan kebiruan di tubuh

Saat herpes semakin parah, bayi mengalami komplikasi pada paru-paru, misalnya sesak napas maupun gangguan lainnya ketika bernapas. Ujung jari dan sekitar mulut pun juga menjadi membiru.

Selain itu, gejala yang juga kerap ditemukan pada herpes bisa berupa:

Diagnosis herpes pada bayi

no caption
Komplikasi herpes pada bayi sebabkan gagal saluran pernapasan

Untuk menentukan hasil diagnosis, dokter akan memeriksa fisik dengan lengkap. Selain itu, dokter juga akan melakukan pengecekan darah, cairan dari lesi kulit, dan mengambil sampel di bagian sekitar hidung, mata dan jaringan mukosa.

Dokter pun juga akan mengambil cairan serebrospinal, cairan yang ditemukan di otak dan tulang belakang, jika diperlukan. Pengambilannya pun dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Diagnosis harus dilakukan dengan segera untuk menghindari komplikasi. Menurut riset yang diterbitkan pada National Center for Biotechnology Information, herpes pada bayi yang tidak ditangani segera mampu menimbulkan komplikasi berupa:

Cara mengobati herpes pada bayi

no caption
Salep herpes untuk bayi bantu lawan infeksi dan percepat penyembuhan

Cara mengobati herpes pada bayi umumnya menggunakan salep herpes untuk bayi. Apa saja jenis-jenis salep herpes untuk bayi?

1. Salep acyclovir 5%

Salep ini mampu menghambat pertumbuhan serta penyebaran virus. Efeknya, tubuh pun mampu melawan infeksi virus.

Salep acyclovir ini digunakan setiap empat jam. Dalam sehari, ada lima kali pengolesan salep. Dosis salep pun akan diresepkan dokter. Inilah cara menggunakan salep acyclovir 5%:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat.
  • Letakkan salep herpes untuk bayi seukuran kacang polong ke ujung jari.
  • Oleskan di bagian dengan lesi kulit tipis-tipis.
  • Oles dengan lembut agar terhindar dari iritasi akibat menyentuh kulit terlalu kencang.
  • Hanya oleskan salep di tempat yang terdapat lesi.

2. Salep zovirax

Salep ini juga mengandung acyclovir. Salep zovirax bisa dioleskan ke bagian sekitar mulut dan kulit wajah. Meski demikian, salep ini tidak mampu mengatasi iritasi.

Salep ini hanya mampu membantu meredakan dan mempercepat penyembuhan. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum pemberian salep ini.

Sama seperti salep acyclovir 5%, oleskan salep selama 5 kali dalam sehari. Berikan rentang jeda setiap 4 jam.

3. Salep penciclovir

Salep penciclovir berguna untuk mengobati cold sore. Meski demikian, salep ini tidak menyembuhkan herpes simpleks.

Hanya saja, salep ini membantu pemulihan rasa sakit dan rasa tidak nyaman dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Perlu diingat, salep ini hanya bisa didapat melalui resep dokter. Obat ini hanya boleh dioles di daerah kulit bagian bibir atau wajah.

Hindari penggunaan di area mata maupun di dalam hidung dan mulut.

Cara mencegah penularan herpes pada bayi

no caption
Cuci tangan sebelum memegang bayi cegah herpes pada bayi

Jika pada area kemaluan Anda muncul lepuhan-lepuhan atau benjolan tertentu, konsultasikan kondisi tersebut kepada dokter.

Bisa jadi, hal tersebut merupakan tanda infeksi herpes. Dengan begitu, dokter Anda akan dapat merencanakan tindakan pengobatan yang tepat.

Jika Anda sedang terinfeksi herpes dan muncul cold sores, maka lakukan hal berikut sebagai langkah pencegahan penularan pada bayi.

  • Jangan mencium bayi.
  • Cuci tangan sebelum melakukan kontak dengan bayi.
  • Cuci tangan sebelum menyusui dan tutupi lepuhan-lepuhan yang muncul, untuk menghindari risiko tidak sengaja menyentuh cold sores, lalu secara tidak sadar memegang payudara.
  • Gunakan kondom saat akan berhubungan seks agar mengurangi risiko penularan herpes.
  • Pilih persalinan caesar agar bayi terhindar dari herpes genitalia saat ibu melahirkan normal.

Catatan dari SehatQ

Herpes pada bayi perlu Anda waspadai. Pasalnya, penyakit ini begitu mudah ditularkan dan dapat berbahaya bagi kesehatan sang buah hati.

Segera hubungi dokter melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ  dan temui dokter apabila Anda menemukan tanda maupun gejala herpes yang muncul pada anak, mendapatkan perawatan segera.

Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

penyakit anaktumbuh kembang bayiherpesherpes simplex tipe 1herpes genital

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved