Autisme adalah kondisi yang tak bisa disembuhkan atau dihilangkan. Ini membuat penderitanya kesulitan berkomunikasi dan memiliki perilaku yang berbeda. Akan tetapi, dengan berbagai terapi yang tepat, anak autis bisa hidup dan berinteraksi dengan orang sekitarnya selayaknya anak kebanyakan.
2023-03-30 08:14:53
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Autisme tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan agar anak dapat berinteraksi dengan baik
Table of Content
Anak yang mengalami autisme umumnya tidak memiliki perbedaan signifikan dari segi fisik. Namun, mereka mungkin memiliki masalah dalam berinteraksi dan sulit mengontrol perilakunya. Itu sebabnya, penderita autisme, terutama anak-anak, kadang kesulitan menjalani kehidupan, bahkan perlu pemantauan lebih dari orang tua. Lantas, apakah anak autis bisa sembuh total?
Advertisement
Autis, atau gangguan spektrum autisme, adalah gangguan perkembangan sistem saraf yang memengaruhi komunikasi dan perilaku seseorang. Kondisi ini berlangsung seumur hidup jika tidak mendapat terapi secara optimal.
Umumnya, gejala autisme bisa berbeda tiap individu. Tanda tersebut bisa muncul di usia 12-24 bulan. Namun, pada beberapa kasus tanda-tanda ini tidak disadari hingga dewasa.
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders menyatakan bahwa anak autis biasanya memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, menunjukkan perilaku berulang, dan pikiran yang tak terkendali.
Meski sebagian masyarakat mungkin sudah cukup familiar dengan autisme, kadang masih ada sejumlah pertanyaan yang muncul terkait kondisi ini. Salah satunya adalah: apakah autis bisa sembuh pada anak?
Baca Juga
Anak yang mengalami autis tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda tak perlu berkecil hati sebab kondisi ini masih bisa dikendalikan dengan perawatan tertentu.
Bahkan, dengan terapi untuk anak autis yang tepat, sang anak dapat berinteraksi dan berperilaku layaknya anak kebanyakan.
Tujuan perawatan pada penderita autisme adalah membantu anak berkomunikasi lebih baik, meminimalkan kecemasan dalam lingkungan sosial, dan mengurangi perilaku menantang.
Dalam hal ini, tenaga medis biasanya melakukan kombinasi antara pengelolaan gejala, pengembangan keterampilan, dan dukungan, yang mencakup obat-obatan, terapi perilaku, terapi psikologis, terapi wicara, terapi okupasi, terapi pendidikan, dan pola makan.
Mengingat gejala dan kondisi tiap penderita autisme berbeda, perawatannya pun tidak bisa disamakan. Contohnya, perawatan anak autis ringan tentunya berbeda dengan autis berat.
Berbagai perawatan atau intervensi diberikan sesuai dengan kondisi penderita, dan ini bisa berubah seiring waktu. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini pilihan pengobatan untuk anak autis yang bisa Anda diskusikan dengan dokter.
Terapi perilaku dan komunikasi bertujuan mengatasi kesulitan sosial, bahasa, dan perilaku yang berkaitan dengan autisme. Cara mengobati autisme pada anak ini berisi serangkaian program yang menekankan pada:
Terapi pendidikan berisi program pendidikan terstruktur yang mencakup berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku.
Terapi keluarga biasanya dilakukan bersama orang tua atau anggota keluarga lainnya. Dalam terapi ini, mereka dapat belajar cara bermain dan berinteraksi dengan anak yang meliputi:
Terapi kreatif termasuk terapi alternatif dan bersifat pelengkap dalam menangani gejala autisme. Terapi kesenian ini bisa dalam bentuk seni rupa atau terapi musik untuk mengurangi kepekaan anak terhadap sentuhan dan suara.
Meskipun belum terbukti secara ilmiah, terapi sensori kerap dilakukan untuk mengatasi ciri-ciri autisme.
Hal ini berdasar atas anggapan bahwa orang yang menderita autis memiliki gangguan sensorik. Inilah yang menyebabkan penderita autisme tidak mampu menoleransi dan memproses informasi sensorik, seperti sentuhan, keseimbangan, dan pendengaran.
Terapi berbasis sensorik biasanya dilakukan untuk merangsang indra dengan menggunakan kuas, trampolin, dan bahan lainnya.
Terapi lain yang bisa Anda diskusikan dengan dokter sebagai perawatan tambahan untuk mengatasi autisme adalah terapi hewan.
Terapi hewan bertujuan memberikan relaksasi dan perasaan bersahabat untuk mengatasi gejala gangguan spektrum autisme. Salah satu contohnya adalah terapi lumba-lumba.
Baca Juga
Selain terapi di atas, terapi lain juga bisa diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak, antara lain:
Obat-obatan diberikan oleh dokter untuk mengendalikan gejala, bukan menyembuhkan autisme. Misalnya, pada anak autis yang hiperaktif, dokter akan meresepkan obat antipsikotik untuk mengatasi masalah perilaku.
Sekali lagi, pemberian obat harus berdasarkan rekomendasi dokter untuk mencegah efek samping dan kemungkinan interaksi obat yang negatif.
Belum ada bukti ilmiah yang mendukung pijatan berkontribusi positif pada penderita autisme. Namun, pijatan yang tepat dipercaya dapat membuat tubuh penderita autis lebih rileks dan nyaman.
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan komunikasi dan perilaku seseorang. Tidak hanya anak-anak, autisme pun bisa saja baru teridentifikasi saat dewasa. Perawatan yang tepat bisa mengendalikan gejala dan membuat penderitanya hidup lebih berkualitas.
Semoga penjelasan di atas bisa menjawab pertanyaan apakah anak autis bisa sembuh atau tidak. Jika Anda mencurigai anak mengalami gejala keterlambatan perkembangan atau gejala autisme lainnya, segera konsultasikan ke dokter.
Dokter akan memberikan penilaian dan melakukan beberapa tes untuk menegakkan diagnosis. Selanjutnya, rangkaian perawatan yang komprehensif pun dapat diberikan sesuai dengan kondisi anak.
Masih ragu mengenai apakah autis bisa disembuhkan atau tidak serta cara penanganannya? Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Savant syndrome membuat penderita autisme punya tingkat kecerdasan menonjol pada aspek tertentu. Contoh, orang dengan kondisi ini bisa saja punya kemampuan lebih dalam menghitung, bermusik, serta mengingat.
Terapi wicara adalah pengobatan yang bisa dilakukan untuk anak yang mengalami gangguan bicara. Anak akan dibantu untuk berbicara sesuai dengan usianya.
Terapi lumba-lumba diketahui mampu meningkatkan perkembangan motorik halus, kinerja kognitif, dan perkembangan verbal pada anak autis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved