Infeksi telinga pada bayi kerap terjadi pada anak-anak berusia di bawah 3 tahun. Salah satu ciri-ciri anak terkena infeksi telinga adalah anak sering menarik narik telinga
2023-03-29 06:56:42
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Infeksi telinga pada bayi diikuti dengan gejala kerap menarik telinganya
Table of Content
Infeksi telinga pada bayi atau yang disebut dengan otitis media merupakan penyakit pada bayi yang kerap terjadi pada anak berusia di bawah tiga tahun.
Advertisement
Bahkan, menurut National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, infeksi ini lebih kerap terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan kekebalan tubuh bayi dan anak-anak belum terbentuk sempurna.
Di periode ini, mereka baru pertama kali “berkenalan” dengan kuman dan belum punya tameng imunitas yang kuat untuk melawan kuman tersebut. Itu sebabnya, infeksi seperti yang terjadi di telinga kerap terjadi.
Selain karena faktor kekebalan tubuh, penyebab lainnya adalah karena tuba eustachius (liang) di telinganya berbentuk lebih horizontal. Anak-anak juga mudah mengalami otitis media adalah karena mereka sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas seperti flu.
Ketika sekresi cairan terjebak di telinga bagian tengah, hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan cairan. Akibatnya, virus atau bakteri pun berkumpul di sana dan menyebabkan infeksi hingga gendang telinga memerah.
Berbeda dengan ruam popok atau flu pada bayi yang gejalanya bisa dideteksi dengan jelas, terkadang, penyakit ini luput terdeteksi. Meski demikian, orang tua tetap harus waspada akan kemungkinan infeksi pada telinga mereka.
Berikut ini adalah ciri infeksi telinga pada bayi:
Tanda tandanya yang lain tentu saja kadang anak menjadi lebih rewel dan serba salah. Hal ini terjadi karena mereka merasa sangat tidak nyaman.
Selain itu, anak akan mengalami masalah saat menjaga keseimbangan tubuh. Sebab, telinga bagian tengah berperan penting untuk menjaga keseimbangan. Saat meradang, tekanan telinga bagian tersebut pun membesar sehingga keseimbangan pun menurun.
Meski ada tanda tandanya yang umum, penyakit pada bayi ini rupanya dibedakan menjadi tiga jenis. Inilah jenis infeksi telinga yang kerap ditemukan pada bayi:
Infeksi kuping ini mampu menyebabkan bayi mengalami sakit kepala, demam, serta nyeri pada telinga.
Infeksi ini terjadi karena alih-alih mengalir, cairan justru terjebak dan menumpuk di dalam gendang telinga.
Serupa dengan otitis media with effusion, hanya saja, jenis infeksi telinga ini terjadi akibat penumpukan cairan yang terperangkap terlalu lama dan terjadi berkali-kali.
Baca Juga
Umumnya, infeksi ini hanya akan berlangsung selama kurang lebih tiga hari. Untuk mengatasi infeksi, kadang perlu diberikan antibiotik untuk mencegah meluasnya infeksi.
Meski demikian, dokter tidak akan langsung meresepkan antibiotik untuk bayi yang berusia di bawah satu tahun. Dokter biasanya baru akan meresepkan antibiotik apabila diagnosisnya sesuai dan usia anak sudah lebih dari dua tahun.
Namun, perlu diingat, antibiotik belum tentu diperlukan. Sebab, pada banyak kasus, kekebalan tubuh bayi perlahan bisa mengalahkan infeksi ini dengan sendirinya. Orang tua perlu sabar sembari mengobservasi kondisi anaknya.
Berikut ini cara lain mengatasi infeksi pada telinga bayi:
Anda bisa memberikan kompres air hangat ke telinga bayi untuk membantu meredakan rasa nyeri. Namun, pastikan tidak ada air yang masuk ke telinga bayi.
Beri bayi cairan berupa air putih maupun ASI secara rutin dan cukup. Sebab, hal ini membuat mereka sering menelan. Cara ini dapat membantu mengeringkan telinga bagian tengah dan membuat mereka lebih lega dari tekanan di bagian telinga.
Terlebih, menurut penelitian yang terbit pada jurnal Paediatrics & Child Health, ASI mengandung antibodi yang mampu melawan infeksi bakteri.
Namun, pastikan Anda memberinya minum saat bayi sedang duduk. Jika diberikan dengan posisi tiduran, hal ini justru membuat bayi tersedak dan cairan yang diminum bisa mengalir ke telinga dan meningkatkan risiko infeksi telinga.
Saat bayi terlentang, buat kepala bayi berada di posisi yang lebih tinggi dari tubuhnya. Anda bisa melakukannya dengan memberikan tambahan bantal di bawah tubuhnya, bukan di kepalanya. Tujuannya, agar penumpukan cairan yang terjebak bisa keluar melalui liang telinga maupun rongga sinusnya.
Cara utama untuk mencegah infeksi telinga pada bayi adalah memastikan lingkungan di sekitarnya selalu bersih. Selalu cuci tangan sebelum memegang bayi untuk menghindari paparan kuman serta jangan membersihkan telinga bayi dengan cottonbud atau benda lainnya karena justru meningkatkan risiko terjadinya otitis media.
Selain itu, hindari juga paparan asap rokok yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Kemudian, memberikan vaksin seperti influenza juga bisa mencegah infeksi telinga yang biasanya “sepaket” dengan gejala flu atau common cold. National Institutes of Health juga membuktikan bahwa anak-anak yang telah divaksin lebih jarang mengalami infeksi telinga.
Baca Juga
Infeksi telinga pada bayi merupakan penyakit pada bayi yang kerap ditemukan pada anak usia di bawah 3 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan imun maupun bentuk telinga bayi masih belum berkembang dengan sempurna.
Tidak hanya diobati, penyakit ini tentu bisa dicegah. Hal yang paling utama, pastikan tangan Anda maupun lingkungan di sekitar bayi selalu bersih agar mengurangi risiko paparan bakteri. Selain itu, hindari bayi dari asap rokok dan beri vaksin untuk mencegah infeksi.
Jika terlihat ciri-ciri infeksi telinga pada bayi, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Apabila Anda ingin melengkapi keperluan perawatan bayi, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran dengan harga menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tanda lahir bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Umumnya tak berbahaya. Namun pada beberapa kondisi seperti hemangioma, ada risiko mengarah ke kanker kulit.
Kenaikan berat badan bayi yang normal di tahun pertama adalah sekitar tiga kali berat badan ketika lahir. Salah satu perkembangan bayi ini dapat terlihat dari grafik berat badan yang akan dipantau oleh dokter anak.
Bayi merangkak mundur merupakan hal yang wajar. Umumnya, hal ini terjadi karena si kecil merasa lengannya lebih kuat daripada kakinya sehingga mendorongnya untuk bergerak ke belakang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved