logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

8 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif yang Bisa Orangtua Kenali

open-summary

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif dapat terlihat pada kemampuannya untuk fokus. Anak yang aktif cenderung bisa fokus terhadap satu hal, sedangkan anak hiperaktif sulit melakukannya.


close-summary

2023-03-30 11:50:11

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Anak aktif dalam kesehariannya belum tentu hiperaktif

Anak aktif belum tentu hiperaktif

Table of Content

  • Perbedaan anak aktif dan hiperaktif
  • Cara menghadapi anak aktif
  • Apakah anak terkena ADHD?

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif terkadang membingungkan. Anak aktif bisa menandakan kondisi tubuhnya sehat, tapi bisa juga menunjukkan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Meski demikian, anak aktif dan penuh energi tidak selalu berarti memiliki masalah terkait hiperaktivitas.

Advertisement

Bagi orangtua yang tidak mengetahui apa itu hiperaktif, hiperaktif adalah kondisi di mana anak tidak bisa diam atau bahkan sulit fokus. 

Kecurigaan apakah anak yang penuh energi sekadar aktif atau justru hiperaktif, dapat diperhatikan dari kemampuannya melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif

Jika dilihat sekilas, perbedaan anak aktif dan hiperaktif sulit dikenali. Namun, berikut beberapa perbedaan yang dapat Anda perhatikan:

1. Kemampuan fokus

anak hiperaktif sulit fokus
Anak hiperaktif sulit untuk fokus pada suatu hal

Anak aktif cenderung dapat fokus terhadap satu hal walaupun perhatiannya mudah teralihkan saat melihat hal-hal yang menarik. Namun, itu merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak. 

Sementara itu, anak hiperaktif sulit untuk fokus pada suatu hal, dan tidak bisa mengendalikan diri untuk terus bergerak. Kondisi ini bisa membuat anak susah berkonsentrasi, misalnya dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

2. Memproses informasi

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif juga terletak pada kemampuannya memproses informasi. Anak aktif biasanya tidak akan mengalami kesulitan yang signifikan ketika harus memproses informasi. Rasa ingin tahunya yang besar juga membuat mereka cenderung pintar.

Di sisi lain, anak hiperaktif bisa terhambat saat memproses informasi secara akurat. Perbedaan ini dapat terlihat secara akademis ketika murid harus merespons instruksi dengan cepat sekaligus akurat.

3. Cara bicara

Bukan hanya pergerakannya yang lebih aktif, anak hiperaktif adalah anak yang juga banyak berbicara. Ia bahkan suka menyela pembicaraan orang lain atau ikut berbicara pada obrolan yang tidak melibatkan dirinya.

Namun, berbeda dengan ciri-ciri anak hiperaktif, anak yang sekadar aktif lebih mudah diajak berbicara dan bisa menangkap kosakata yang diajarkan.

4. Mengikuti instruksi

Anak hiperaktif bisa mengalami kesulitan mengikuti instruksi dan tetap terorganisasi. Contohnya, saat mengikuti kegiatan di sekolah, anak hiperkatif kesulitan bekerja sama dengan teman sebayanya atau mengikuti instruksi permainan. 

Selain itu, anak terlalu aktif juga sulit untuk mengorganisasi, merencanakan, menyusun skala prioritas, hingga mengingat detail terkecil dari hal yang bersinggungan dengannya.

Di sisi lain, anak aktif tidak mengalami kesulitan berarti menjalankan hal tersebut. Meski punya energi melimpah, anak aktif tetap bisa fokus ketika sedang berusaha mewujudkan sebuah target.

5. Mengendalikan emosi

anak hiperaktif marah
Anak hiperaktif memiliki perasaan yang lebih sensitif

Setiap anak memiliki cara berbeda menunjukkan emosi mereka, termasuk saat sedang tantrum sekalipun. Namun yang membedakan anak aktif dan hiperaktif adalah ketika merasakan emosi.

Anak aktif bisa menjaga perasaannya dan tidak mudah menangis, kecuali saat marah, kesal, ataupun sedih.

Sementara itu, anak hiperaktif memiliki perasaan yang lebih sensitif dan mudah merasa frustrasi sekaligus kewalahan dengan emosi yang muncul. Hal ini membuat anak menjadi mudah menangis.

6. Rasa lelah

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif selanjutnya terletak pada rasa lelah. Ketika merasa lelah, anak aktif akan beristirahat dan tidur untuk mengembalikan energi.

Namun, anak hiperaktif seperti tidak mengenal rasa lelah. Ia cenderung memiliki waktu tidur yang lebih pendek, bahkan bisa mengalami ledakan energi di malam hari yang membuatnya sulit tidur.

7. Pergaulan dan hubungan sosial

Dalam bersosialisasi, anak aktif biasanya mudah diterima karena cenderung lebih sabar dan mau mengalah. Sedangkan, anak hiperaktif tidak sabar dan enggan mengalah. Misalnya, ia tidak mau bergantian memainkan mainan yang disukainya. 

Kondisi ini membuat anak super aktif sering kali dijauhi oleh teman-temannya. Dalam jangka panjang, anak hiperaktif cenderung dapat menutup diri karena memiliki rasa percaya diri rendah.

8. Kedewasaan

Secara usia, anak hiperaktif juga mencapai tahap kedewasaan lebih lambat dibandingkan dengan anak seusianya. 

Contohnya. anak berusia 12 tahun bisa saja masih berpikir dan berperilaku seperti anak-anak, alih-alih sebagai anak remaja. Kemampuan mengambil keputusan terkait hal berisiko hingga pertemanan pun lebih lambat.

Selain beberapa parameter di atas yang dapat membedakan anak aktif atau hiperaktif, gejala adanya masalah ADHD dapat terlihat seiring dengan pertumbuhan anak. 

Idealnya, anak yang aktif akan menunjukkan perkembangan fisik sekaligus psikologis sesuai dengan rentang usianya. Namun, anak hiperaktif bisa lebih lambat berkembang dibandingkan dengan usia seharusnya.

Baca Juga

  • Bukan Dipaksa, Justru Ini Cara Mengajari Anak Minta Maaf
  • Anak Bungsu Adalah Anak yang Manja, Benarkah? Ini Penjelasannya
  • 10 Cara Meminta Maaf kepada Orangtua dengan Baik dan Tulus

Cara menghadapi anak aktif

Mengatur anak yang super aktif memang bukan hal yang mudah. Ia mungkin cenderung tidak bisa diam meskipun Anda memarahinya. 

Namun, berikut adalah beberapa cara menghadapi anak aktif yang bisa Anda lakukan:

  • Terapkan aturan yang jelas di rumah
  • Ingatkan anak untuk berhenti saat tidak bisa diam, tetapi jangan meneriakinya
  • Buat instruksi yang rumit menjadi sederhana agar mudah dipahami
  • Jauhkan anak dari hal-hal yang mengganggu perhatiannya
  • Bantu anak membuat daftar tugas yang sederhana
  • Berikan pujian pada anak saat menyelesaikan tugas dengan baik
  • Beri waktu anak untuk bereksplorasi, misalnya bermain di luar
  • Ajarkan anak untuk berdisiplin.

Apabila Anda merasa kewalahan menghadapi anak, Anda bisa meminta bantuan pada pasangan atau keluarga. Berkonsultasi pada dokter juga mungkin diperlukan untuk memahami kondisi anak.

Apakah anak terkena ADHD?

Setelah memahami perbedaan anak aktif dan hiperaktif, terkadang orangtua merasa khawatir jika perilaku yang ditunjukkan anaknya merupakan tanda anak ADHD.

Walaupun anak aktif artinya bukan selalu ADHD, orangtua perlu mewaspadai hal ini. ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif.

Kondisi ini bisa sulit diidentifikasi sehingga penting mempertimbangkan segala aspek, bukan hanya soal berenergi atau tidaknya seorang anak. 

Terdapat beberapa gejala ADHD pada anak yang bisa orangtua waspadai, yakni:

  • Tidak bisa duduk diam
  • Melakukan gerakan yang berlebihan, seperti mondar-mandir atau melompat-lompat
  • Sulit mengikuti suatu kegiatan dengan tenang
  • Rentang fokus lebih pendek dan mudah terganggu
  • Cenderung pelupa dan suka kehilangan barang
  • Tidak mendengarkan atau menjalankan instruksi
  • Kesulitan mengatur tugas
  • Banyak berbicara
  • Tidak bisa mengantre atau menunggu giliran
  • Bertindak tanpa berpikir bahkan melakukan hal berisiko.

Jika orangtua memiliki kekhawatiran anak terlalu aktif itu tandanya ADHD, konsultasikan kepada dokter spesialis anak. Dengan intervensi dan penanganan yang tepat, anak dengan ADHD bisa memiliki kualitas hidup yang baik.

Perawatan standar untuk ADHD pada anak dilakukan dengan obat-obatan, terapi perilaku, konseling, dan layanan pendidikan. Perawatan ini dapat membantu meredakan gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak perbedaan anak aktif dan hiperaktif, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tips membesarkan anak adhdadhdgaya parenting

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved