Aminoglikosida adalah kelas antibiotik yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri berat. Kelas obat ini memiliki efek yang powerful sehingga berisiko menimbulkan efek samping yang parah pada pasien. Sebagai kelas antibiotik, obat-obatan aminoglikosida hanya bisa digunakan di bawah izin dokter.
1 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Biasanya, aminoglikosida diresepkan dokter untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif
Table of Content
Antibiotik terdiri atas beberapa kelas obat yang digunakan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri. Pada kasus infeksi bakteri yang cenderung berat dan atau sulit diatasi dengan antibiotik lini pertama, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik kelas aminoglikosida. Apa saja efek samping dan peringatan penggunaan aminoglikosida?
Advertisement
Aminoglikosida adalah kelas antibiotik yang diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri berat. Dokter biasanya memberikan aminoglikosida jika bakteri di tubuh pasien cenderung bereproduksi dengan cepat atau sulit ditangani dengan obat-obatan lain sebelumnya. Biasanya obat ini juga dikombinasikan dengan jenis antibiotik lain.
Utamanya, aminoglikosida diresepkan dokter untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Namun, antibiotik dalam kelas ini juga dilaporkan efektif untuk beberapa bakteri gram positif, seperti Staphylococci.
Aminoglikosida merupakan antibiotik bakterisidal. Artinya, antibiotik ini dapat membunuh bakteri secara langsung. Kelas antibiotik ini bekerja dengan mencegah bakteri untuk tidak menghasilkan protein yang dibutuhkan mikroba ini untuk bertahan hidup.
Karena aminoglikosida sering diresepkan untuk infeksi yang sifatnya parah, obat ini biasanya diberikan pada pasien secara intravena (IV). Namun, beberapa antibiotik aminoglikosida juga ada yang dikonsumsi secara oral, tetes telinga, maupun tetes mata. Pemberian antibiotik aminoglikosida biasanya dikombinasikan dengan antibiotik lain.
Beberapa contoh antibiotik aminoglikosida, termasuk:
Aminoglikosida merupakan antibiotik yang sangat powerful. Efek samping yang dialami pasien juga akan berisiko parah, terutama obat yang dikonsumsi secara oral atau diterima melalui intravena.
The Food and Drug Administration (FDA) memberikan kotak hitam untuk memperingatkan efek samping berikut ini pada pasien:
Efek samping aminoglikosida di atas dapat bervariasi pada masing-masing pasien, pun begitu dengan keparahannya. Namun biasanya, semakin tinggi dosis antibiotik aminoglikosida yang diterima atau semakin lama durasi penggunaan obat, maka risiko efek samping juga akan semakin besar.
Seperti dalam penggunaan obat lain, antibiotik aminoglikosida juga berisiko menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa orang. Sampaikan segala bentuk riwayat alergi Anda pada dokter sebelum diresepkan antibiotik ini.
Anda juga harus menyampaikan pada dokter apabila memiliki kondisi medis berikut ini sebelum diberikan antibiotik aminoglikosida:
Baca Juga
Layaknya obat keras lain, aminoglikosida juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Anda tak bisa menerima antibiotik aminoglikosida, baik secara oral maupun intravena apabila tengah mengonsumsi obat berikut ini:
Selain itu, Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter apabila tengah mengonsumsi obat diuretik jenis loop, seperti furosemide dan torsemide. Sampaikan pula pada dokter jika Anda memiliki rencana untuk menjalani operasi atau tengah mengonsumsi agen penghambat neuromuskular - agen yang dapat menaikkan efek samping antibiotik aminoglikosida.
Aminoglikosida adalah kelas antibiotik yang diresepkan dokter untuk menangani kasus infeksi bakteri berat. Obat ini tidak bisa dikonsumsi sembarangan karena mengantongi peringatan kotak hitam oleh FDA, sehingga penggunaannya harus di bawah izin dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jagalah kebersihan toilet, karena Anda tidak pernah tahu penyakit yang mengikuti dari sana. Ternyata, ada sederet penyakit berbahaya yang bisa muncul, jika kebersihan toilet tidak terjaga.
Golongan obat antibiotik ada beragam, mulai dari penicillin, tetracyclin, hingga cephalosporin. Total, ada sekitar 10 jenis atau golongan antibiotik yang biasa digunakan.
Resistensi antibiotik adalah kondisi saat bakteri penyebab penyakit telah kebal terhadap bahan-bahan yang terdapat pada obat antibiotik. Hal ini membuat bakteri tersebut semakin sulit dibasmi dan terus tumbuh, menyebabkan penyakit jadi semakin sulit untuk disembuhkan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved