Ambliopia, atau lebih dikenal dengan mata malas, adalah kondisi ketika salah satu mata tidak dapat berkembang secara sempurna. Mata malas sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
1 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mata alas terjadi pada salah satu mata anak
Table of Content
Ambliopia, atau dikenal sebagai mata malas, adalah gangguan penglihatan yang membuat sebelah mata penderita tidak fokus. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak, dan merupakan penyebab paling umum hilangnya penglihatan pada anak.
Advertisement
Biasanya, ambliopia hanya menyerang salah satu mata. Pada kasus yang langka, mata malas juga dapat mengenai kedua mata.
Semakin cepat orang tua mengenali gejalanya, pengobatannya juga akan semakin cepat dan mudah. Dengan ini, pemburukan kondisi bisa dicegah.
Kondisi ambliopia sayangnya bisa sulit untuk dideteksi. Anak-anak seringkali tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan penglihatan mereka. Jikapun sadar, mereka mungkin tidak dapat menjelaskan dengan benar tentang apa yang terjadi.
Anda bisa mencurigai bahwa anak memiliki ambliopia jika mereka punya kebiasaan menyipitkan mata atau memiringkan kepala saat berusaha melihat sesuatu.
Selain itu, Anda dapat melakukan tes sederhana di rumah untuk mengetahui apakah anak memiliki mata malas atau tidak. Saat anak sedang melakukan kegiatan visual, seperti membaca atau menonton televisi, Anda bisa meminta anak untuk menutup dan membukanya secara bergantian.
Jika pandangan anak tidak terganggu meski satu matanya tertutup, namun terlihat resah saat mata lainnya ditutup, bisa jadi anak Anda mengalami mata malas.
Namun untuk memastikan apakah Anda memiliki mata malas atau tidak, orang tua sebaiknya tetap membawa buah hati ke dokter mata untuk diperiksa.
Normalnya, otak Anda menggunakan sinyal saraf dari kedua mata untuk melihat. Tapi ketika seseorang mengalami ambliopia, otak akan memilih mata yang memiliki penglihatan lebih jernih dan mengabaikan mata yang malas ini.
Berikut adalah beberapa kondisi mata yang dapat memicu terjadinya ambliopia:
Ketidakseimbangan koordinasi otot dan mata, atau strabismus ambliopia dalam dunia medis, dapat menyebabkan bola mata menyilang atau mata juling. Misalnya, bagian hitam mata yang tampak saling berdekatan atau berjauhan. Padahal, kedua bola mata seharusnya bergerak sejajar dan melihat ke arah yang sama.
Kelainan refraksi terjadi ketika salah satu mata mengalami penurunan ketajaman penglihatan. Bisa berupa rabun jauh atau rabun dekat. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mata malas.
Jadi apabila memiliki mata minus atau plus, gunakanlah kacamata secara rutin. Dengan ini, mata tidak mengompensasi dengan cara berusaha memperjelas objek sehingga lama-kelamaan akan lelah serta menyebabkan mata malas.
Katarak akan membuat penglihatan tampak buram. Meski lebih sering terjadi pada orang yang sudah tua, anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini.
Untuk mengatasi ambliopia secara efektif, dokter harus mengetahui penyebab dasarnya terlebih dulu. Penanganan untuk mata malas meliputi penggunaan kacamata atau lensa kontak hingga operasi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dalam beberapa kasus kelainan refraksi yang memicu mata malas, pasien bisa memiliki penglihatan yang normal setelah menggunakan kacamata atau lensa kontak. Dokter akan meresepkannya untuk anak Anda.
Jika penyebab mata malas adalah strabismus atau mata juling, anak Anda mungkin memerlukan operasi mata. Operasi akan membantu untuk membuat kinerja kedua mata menjadi lebih sinkron.
Setelah operasi, dokter biasanya menyarankan penggunaan penutup mata pada mata dominan dan melakukan terapi penglihatan.
Disarankan untuk menggunakan penutup mata selama beberapa jam setiap harinya. Hal ini dilakukan agar otak terbiasa untuk lebih sering menggunakan mata malas.
Obat tetes mata juga dapat membantu mengatasi ambliopia. Obat ini bisa menjadi alternatif dari penggunaan penutup mata yang mungkin tak nyaman untuk buah hati.
Dokter akan mengajarkan orang tua untuk menggunakan obat tetes mata dengan benar pada anaknya yang megidap mata malas. Teteskan obat ini ke mata anak sebanyak satu kali setiap hari pada mata yang normal.
Obat tetes mata ini akan membuat mata yang normal menjadi kabur. Dengan ini, anak akan dipaksa untuk memakai mata malasnya agar bisa melihat. Cara kerjanya mirip dengan penggunaan penutup mata.
Setelah melakukan perawatan dengan teratur, penglihatan anak biasanya berangsur membaik dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun anak mungkin perlu terus menjalani pengobatan agar kondisi ambliopia yang dialaminya tidak kambuh.
Karena ambliopia sering sulit dideteksi, ada baiknya Anda mengajak anak untuk melakukan tes penglihatan sedini mungkin, yakni antara usia 3-5 tahun.
Pasalnya, perawatan untuk mata malas lebih efektif untuk anak-anak yang lebih muda. Keefektifan pengobatannya pada anak-anak di atas usia delapan tahun belum diketahui.
Jadi apabila Anda mencurigai anak memiliki ambliopia atau mata malas, segeralah bawa anak Anda ke dokter mata untuk diperiksa. Semakin cepat ditangani maka akan semakin baik untuk mencegah gangguan penglihatan berkelanjutan pada usia dewasa.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sakit mata dapat menimpa siapa saja, termasuk anak-anak. Terdapat beberapa jenis sakit mata pada anak yang umum terjadi, misalnya konjungtivitis hingga alergi mata.
Lazy eye adalah kondisi mata malas sebelah yang paling sering muncul pada anak 0-7 tahun. Kondisi ini harus segera diatasi untuk mencegah kerusakan penglihatan jangka panjang.
Setiap orang idealnya harus rutin periksa mata minimal 2 tahun sekali mulai dari usia 18 hingga 60 tahun. Tes kesehatan mata dapat mencegah risiko katarak dan kebutaan permanen.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved