Telur asin untuk ibu hamil sebaiknya dihindari karena kandungan natrium yang cukup tinggi. Konsumsi yang berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, preeklampsia, hingga edema.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Mei 2022
Sebutir telur asin seberat 73 g kira-kira mengandung 1.265 mg natrium
Table of Content
Siapa yang tak kenal telur asin? Makanan yang identik dengan rasa asin dan gurih ini tentu bisa menambah selera makan Anda. Namun, kandungan garam yang tinggi membuat tidak semua orang aman mengonsumsi telur asin, termasuk ibu hamil.
Advertisement
Sebenarnya, bolehkah ibu hamil makan telur asin? Adakah manfaat telur asin untuk ibu hamil? Simak ulasannya berikut ini.
Telur asin terbuat dari telur bebek yang melalui proses pengasinan. Telur asin merupakan makanan yang kaya kandungan nutrisi.
Kandungan gizi telur asin antara lain:
Telur asin kira-kira mengandung 14% protein, 16,6% lemak, dan 4,1% karbohidrat. Kandungan protein dan lemak di dalam telur asin bisa meningkat selama proses pengasinan.
Jika dikonsumsi dengan jumlah tepat dan tidak berlebihan, Anda bisa mendapat manfaat telur asin dari kandungan nutrisi di dalamnya.
Meski kaya akan nutrisi, kandungan garam dan lemak yang tinggi pada telur asin bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk pada ibu hamil.
Dikutip dari Korean Journal for Food Science of Animal Resources, telur bebek asin memiliki kandungan natrium yang tinggi, yakni sekitar 3.780 mg/100 g atau dalam 1 butir telur asin dengan berat 73 gram mengandung 1.265 mg natrium.
Jika mengonsumsi lebih dari sebutir telur asin, kadar natrium yang masuk ke tubuh dapat melebihi batasan asupan harian natrium. Padahal, WHO merekomendasikan asupan natrium harian tidak melebihi 2.400 mg atau setara dengan 1 sendok teh garam per hari.
Kelebihan asupan natrium dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung dan stroke.
Dikarenakan kandungan garamnya yang tinggi dan risiko terjadinya tekanan darah tinggi, beberapa ahli menyarankan ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi telur asin.
Pasalnya, pada ibu hamil, tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, proteinuria atau adanya protein berlebih di dalam urine, hingga kerusakan organ yang mengancam jiwa.
Selain itu, ibu hamil yang mengonsumsi telur asin secara berlebihan juga berisiko mengalami edema atau penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, terutama di bagian tangan dan kaki.
Secara umum, kelebihan konsumsi natrium atau garam bisa membuat seseorang cepat haus, sehingga akan membuat Anda lebih banyak minum. Terlalu banyak air dan garam dalam tubuh dapat meningkatkan beban ginjal sehingga menyebabkan edema.
Ditambah lagi, peningkatan jumlah estrogen selama kehamilan juga memicu banyak terkumpulnya air dan garam dalam tubuh. Kondisi ini bisa membuat edema lebih buruk selama kehamilan.
BACA JUGA: Telur Setengah Matang untuk Ibu Hamil, Apakah Aman?
Telur asin memang mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Namun, kandungan natrium yang cukup tinggi, bahkan melebihi batasan asupan harian, membuatnya berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Pada ibu hamil, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung tinggi garam, termasuk telur asin. Telur asin untuk ibu hamil bisa meningkatkan risiko hipertensi, preeklampsia, dan edema.
Jika masih ada pertanyaan seputar konsumsi telur asin untuk ibu hamil atau pantangan makanan lainnya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Setelah pasangan berhubungan seksual dan dinyatakan positif hamil, sebenarnya ada perjalanan panjang menuju ke sana. Salah satunya adalah nidasi atau implantasi. Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium.
21 Jul 2020
Cara mengecilkan perut setelah melahirkan perlu mulai mengatur menjaga pola makan dan mulai olahraga rutin. Ibu menyusui juga wajib minum air putih yang cukup.
25 Feb 2023
Kulit kering saat hamil wajar terjadi pada masa kehamilan. Namun, Anda harus waspada karena kondisi tersebut bisa saja merupakan gejala kolestasis intrahepatik, yang berpotensi membuat bayi lahir prematur. Pahami sejumlah cara mengatasi kondisi kulit yang kering ketika sedang mengandung.
20 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved