Suplemen rumput fatimah banyak dijual sebagai salah satu cara melancarkan persalinan karena mampu memicu kontraksi. Padahal, efek samping itu juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur pada ibu hamil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
3 Mei 2023
Rumput fatimah disebut dapat melancarkan kehamilan, tapi juga meningkatkan risiko keguguran
Table of Content
Rumput fatimah untuk ibu hamil dikenal sebagai salah satu bahan tradisional yang bisa membantu melancarkan proses persalinan. Tak hanya untuk kehamilan, terkadang rumput ini juga digunakan untuk meningkatkan gairah seksual hingga meredakan gejala menopause.
Advertisement
Oleh sebab itu, banyak yang menjual rumput ini secara bebas dalam bentuk kapsul, teh, kopi, bahkan minuman kaleng. Namun, tanaman ini juga disebut-sebut dapat meningkatkan risiko keguguran.
Baca Juga
Rumput fatimah adalah salah satu bahan tradisional yang dikenal mampu melancarkan persalinan.
Di Malaysia, rumput ini termasuk satu dari lima tanaman herbal yang paling banyak digunakan, termasuk dikonsumsi oleh ibu hamil jelang persalinan untuk melancarkan prosesnya.
Fungsi rumput ini pada ibu hamil adalah memicu atau mempercepat kontraksi rahim, karena mengandung hormon oksitosin. Inilah mengapa rumput tersebut diyakini bisa mempercepat persalinan.
Padahal, hingga kini belum ada studi ilmiah yang membenarkan bahwa rumput fatimah dapat melancarkan proses melahirkan.
Bahkan, kadar oksitosin pada rumput disebut tidak teratur dan bisa berlebihan. Mengonsumsi rumput ini di awal kehamilan dapat merangsang kontraksi yang cepat dan berlebihan, tanpa diikuti dengan adanya pelunakan dan pembukaan pada serviks atau mulut rahim.
Baca juga: Makanan yang Dilarang saat Hamil Lengkap dengan Mitos dan Fakta di Baliknya
Meski memiliki segudang manfaat, namun rumput fatimah untuk ibu hamil juga bisa menimbulkan risiko bahaya. Sebelum mengonsumsinya, ada beberapa efek samping rumput fatimah yang perlu Anda ketahui, yakni:
Mengonsumsi rumput fatimah memang dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Namun, kontraksi yang terjadi tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan.
Pada kehamilan risiko tinggi, bisa jadi hal ini memicu terjadinya persalinan mendadak sebelum waktunya. Itulah sebabnya konsumsi rumput fatimah tidak disarankan terutama jika usia kehamilan belum menginjak 38-39 minggu.
Selain memicu kontraksi uterus, ada kemungkinan rumput fatimah bereaksi negatif dengan obat atau suplemen ibu hamil lain yang dikonsumsi. Hingga kini, penelitian belum merilis apa saja kandungan suplemen yang bertentangan dengan kandungan rumput fatimah, sehingga sebaiknya dihindari.
Reaksi ketika mengonsumsi rumput fatimah bagi setiap ibu hamil tentu berbeda. Bahkan, bisa saja kadar senyawa kimia dalam rumput fatimah menyebabkan perdarahan dan menghambat aliran oksigen ke janin.
Selain beberapa efek samping di atas, rumput fatimah juga tidak direkomendasikan karena tidak jelas apa saja kandungan aktif di dalamnya. Baik bagian akar, batang, maupun daun, tidak diketahui apa dan berapa banyak kandungan aktif. Hal ini berbeda dengan obat seperti induksi yang dosisnya bisa diukur dengan jelas.
Efek menyebabkan kontraksi akibat mengonsumsi rumput ini bisa membuat rahim bekerja secara maksimal. Akibatnya, kondisi rahim akan kelelahan dan memungkinkan rahim pecah serta robek di bagian dindingnya. Kondisi ini tentu sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa ibu dan janin.
Melihat berbagai macam efek samping di atas, sebaiknya Anda menghindari konsumsi rumput fatimah sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Selain kelahiran prematur, rumput fatimah juga bisa menyebabkan keguguran jika dikonsumsi saat usia kehamilan masih dini. Pastikan Anda mengonsumsi obat herbal apabila dokter kandungan Anda telah menyetujuinya.
Baca juga: Kehamilan Sehat: Ketahui 7 Ciri dan Cara Menjaganya
Meski memiliki sederet risiko, rumput ini masih memiliki sejumlah manfaat. Beberapa manfaat rumput fatimah yang bisa Anda petik jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan, antara lain:
Menurut penelitian, kandungan antioksidan yang ditemukan di dalam rumput fatimah seperti, flavonoid, asam askorbat, beta-karoten, anthocyanin, dan senyawa fenolik baik untuk kesehatan.
Betakaroten dalam rumput fatimah terbukti mampu menghambat efek radikal bebas di dalam tubuh, serta flavonoid mampu mencegah terjadinya penyakit kronis seperti osteoporosis, rematik, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan stres oksidatif.
Wanita menopause sering kali mengalami masalah kepadatan tulang. Sebuah penelitian menyebut bahwa ekstrak dari air rendaman rumput fatimah menunjukkan potensi sebagai obat untuk penyakit osteoporosis, rematik, dan masalah fungsi seksual yang dialami oleh wanita.
Rumput fatimah mengandung zat fitoestrogen alami yang dapat digunakan sebagai alternatif terapi estrogen untuk mengatasi masalah osteoporosis yang disebabkan oleh menopause pada wanita.
Ekstrak jamu rumput fatimah dilaporkan lebih aman daripada terapi estrogen untuk mengatasi menopause, karena tidak ditemukan risiko efek samping yang berarti.
Namun, ekstrak ini hanya bisa digunakan dalam dosis yang rendah dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Hingga saat ini, belum banyak penelitian yang meneliti kandungan rumput fatimah. Hal ini berisiko menyebabkan seseorang mengonsumsi herbal ini tanpa takaran yang jelas.
Sebaiknya, Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal ini. Terutama, jika Anda tengah hamil, sebaiknya hindari konsumsi rumput fatimah karena beberapa efek sampingnya berpotensi membahayakan janin.
Pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter kandungan sebelum mengonsumsinya. Selama tidak ada keluhan apapun pada kehamilan, sebaiknya Anda menunggu bayi terlahir secara alami.
Apabila hingga usia kehamilan 42 minggu bayi belum juga lahir, induksi alami yang disetujui dokter ataupun induksi medis adalah pilihan yang lebih baik ketimbang mengonsumsi rumput fatimah
Selain itu, untuk mempercepat waktu persalinan, Anda juga bisa rutin berjalan kaki setidaknya 15-30 menit setiap hari, aktif bergerak, hingga melakukan olahraga untuk ibu hamil.
Ingatlah bahwa saat hamil, apa yang Anda konsumsi akan berdampak pada janin. Anda bisa berdiskusi melalui konsultasi dokter online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mencari informasi yang lebih lengkap. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Melahirkan anak kedua bisa jadi lebih cepat, bila proses persalinan sebelumnya dilakukan dengan cara normal. Jika rata-rata persalinan pertama memerlukan waktu 18 jam, melahirkan anak kedua hanya perlu sekitar 8 jam. Ini penyebabnya.
12 Sep 2020
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau yang dikenal dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) disebabkan oleh janin yang tidak mengalami pertumbuhan sesuai usia kandungan ibu dan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah.
10 Jun 2019
Wasir atau ambeien setelah melahirkan terjadi akibat adanya tekanan saat ibu mengejan. Cara mengatasi kondisi ini antara lain mandi air hangat, salep ambeien, hingga mengonsumsi makanan tinggi serat.
25 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved