Penyebab alkohol membuat perut buncit karena minuman ini mengandung kalori yang tinggi. Alkohol juga mengganggu proses pembakaran lemak dalam tubuh.
4 Jul 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mulai kurangi konsumsi bir yang bisa jadi penyebab perut buncit agar tubuh kembali sehat.
Table of Content
Istilah “beer belly” atau perut buncit pada orang yang sering minum bir, sudah sering didengar. Mungkin Anda juga bertanya-tanya, “Bagaimana sebenarnya alkohol bisa menjadi penyebab perut buncit?” Alkohol membuat perut buncit karena mengganggu proses pembakaran lemak.
Advertisement
Perut yang buncit akibat alkohol memang perlu lebih mendapatkan perhatian. Pasalnya, bukan hanya soal penampilan, tumpukan lemak di perut juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.
Maka dari itu, bagi Anda yang hobi menenggak bir, sebaiknya mulai membatasi konsumsi alkohol untuk menghidari berbagai risiko tersebut. Konsumsi alkohol berlebih, juga bisa mengarah pada kondisi kecanduan, yang disebut substance abuse disorder.
Munculnya perut buncit memang tidak terjadi pada semua peminum bir. Hanya yang mengonsumsinya secara berlebihan yang akhirnya merasakan dampak tersebut. Ada beberapa alasan yang membuat bir menjadi penyebab perut buncit bagi para penikmatnya, yaitu:
Dalam satu kaleng bir, terkandung 150 kalori. Bayangkan jika Anda meminum beberapa kaleng bir dalam satu waktu. Belum lagi, bir biasanya disajikan bersamaan dengan berbegai makanan yang juga berkalori tinggi. Tidak heran, kebiasaan minum bir bisa menyebabkan para penikmatnya mengalami kelebihan berat badan. Asupan kalori yang berlebihan juga bisa menjadi cikal bakal munculnya berbagai penyakit berbahaya.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol juga bisa membuat proses pembakaran lemak di tubuh terganggu. Sebab, saat ada alkohol yang masuk, tubuh akan memecah alkohol terlebih dulu, sebelum membakar lemak sebagai sumber energi.
Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan bir, mengandung fitoestrogen. Komponen fitoestrogen ini dapat meniru cara kerja hormon estrogen, yang merupakan hormon dominan pada wanita.
Kandungan fitoestrogen inilah yang kemudian membuat perubahan hormon di tubuh, sehingga meningkatkan risiko menumpuknya lemak di perut yang menyebabkan perut menjadi buncit. Namun, masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai dampak komponen ini sebagai penyebab perut buncit.
Baca juga: Latihan Otot Perut di Rumah Bisa Dilakukan dengan 7 Gerakan Ini
Saat Anda terus-menerus mengonsumsi alkohol, tidak hanya perubahan fisik seperti perut buncit yang perlu Anda khawatirkan. Kondisi kecanduan atau yang dalam istilah medis disebut dengan substance abuse disorder juga mengintai dari jauh.
Istilah substance abuse disorder sebenarnya sering digunakan untuk menjelaskan ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang. Namun pada dasarnya, istilah ini juga bisa digunakan untuk ketergantungan terhadap alkohol dan bahkan nikotin pada rokok.
Perlu diingat, tidak semua orang yang sering mengonsumsi bir atau minuman beralkohol lainnya pasti mengalami kecanduan. Orang yang kecanduan alkohol akan menunjukkan gejala dan tanda khas, seperti:
Jika sering mengonsumsi alkohol dan memiliki perut buncit akibat kebiasaan ini, ada kemungkinan Anda belum mengalami kecanduan. Bisa jadi, Anda hanyalah seorang social drinker yang hanya mengonsumsi alkohol di saat-saat tertentu.
Namun perlu diingat, perilaku kecanduan, terkadang juga sulit dikenali oleh penderitanya. Tetaplah berusaha untuk mengurangi jumlah konsumsinya. Demi kesehatan, juga demi penampilan.
Baca juga: Gejala yang Membedakan Alergi Alkohol dan Intoleransi Alkohol
Jika dikonsumsi secara benar, alkohol bisa sangat bermanfaat. Di sisi lain, alkohol juga jadi penyebab Anda memiliki perut buncit. Zat ini pun bisa menyebabkan kecanduan dan meningkatkan risiko penyakit.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar baik dan buruk alkohol untuk tubuh, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Aseton adalah jenis cairan yang kerap digunakan untuk membersihkan cat kuku atau kuteks. Namun, penggunaannya yang terlalu sering dapat membahayakan kuku hingga keracunan.
Penyebab perut gatal saat hamil bisa dipicu oleh perubahan hormon, kolestasis, hingga kulit yang meregang karena ukuran perut yang kian membesar. Ini adalah hal yang normal dan biasanya akan hilang setelah persalinan.
Perut begah tentu bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas. Kondisi ini ternyata dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penumpukan gas hingga gangguan ginekologis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved