Jenis alergen yang memicu alergi nasi adalah pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-. Protein semacam ini juga mungkin ada di dalam tepung, minyak, dan susu.
2023-03-20 04:16:44
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Alergi nasi bisa dialami oleh anak-anak
Table of Content
Advertisement
Alergi nasi, meski terdengar tidak biasa bagi orang Indonesia, hal ini dapat terjadi. Pada orang yang alergi terhadap nasi, sistem imunnya memberikan reaksi berlebih terhadap protein yang ada dalam nasi. Umumnya, alergi ini lebih sering dialami bayi ketimbang anak-anak.
Artinya, ketika ada bayi yang mengalami alergi terhadap nasi maka besar kemungkinan akan mereda dengan sendirinya saat tumbuh besar. Tentunya, proses adaptasi ini sebaiknya dilakukan di bawah supervisi dokter.
Jenis alergen yang memicunya adalah pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-. Bukan hanya pada nasi, protein semacam ini juga mungkin ada di dalam tepung, minyak, dan susu.
Lebih jauh lagi, gejala yang muncul ketika terjadi alergi terhadap nasi adalah:
Sebenarnya, nasi yang sudah matang cenderung lebih aman dikonsumsi karena proteinnya sudah terpecah. Namun tentu setiap orang punya kondisi berbeda. Ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu dengan berkonsultasi pada ahlinya.
Alergi semacam ini umumnya terjadi di negara-negara Asia. Namun, tak menutup kemungkinan juga terjadi di negara lain.
Bukan hanya nasi putih, alergi terhadap nasi juga bisa meliputi bahan makanan lain, di antaranya:
Pada beberapa kasus, beras menjadi bahan produk seperti sereal dan granola bar. Oleh sebab itu, bagi yang sensitif terhadap komposisi ini, pastikan selalu membaca keterangan di kemasan sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, perhatikan juga jenis roti gluten-free karena mungkin saja dibuat menggunakan tepung beras.
Lalu, apa alternatif yang aman bagi mereka dengan alergi ini?
Gandum bisa menjadi alternatif dari beras dan nutrisinya pun lebih banyak. Selain itu, nasi putih juga bisa diganti dengan bahan lain seperti kentang dan jagung.
Seperti yang disebutkan di atas, fenomena ini lebih jarang terjadi di negara-negara Barat. Sementara di Jepang, sejak tahun 1990an sudah terjadi alergi beras utamanya pada pasien dermatitis atopik.
Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan. Alergen beras berupa IgE dan IgG4 menjadi pemicu alergi pada anak dengan masalah kulit dermatitis atopik.
Temuan lain dari studi pada Oktober 2011 ini menunjukkan pasien mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi nasi dan risotto. Sementara pada bayi, reaksi alergi juga mungkin muncul setelah mengonsumsi beras.
Kesamaan dari sebagian besar kasus alergi adalah adanya kesamaan pita protein yang ada di dalamnya. Lebih dari 50% pasien dengan gejala alergi nasi menunjukkan reaksi setelah mengonsumsi pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-.
Penanganan apa yang diberikan bagi orang dengan alergi terhadap beras bergantung pada reaksi yang muncul. Apabila muncul reaksi seperti ruam atau keluhan lain pada kulit, cara paling efektif adalah dengan mengonsumsi anthistamin.
Sementara jika reaksinya berupa keluhan pada sistem pencernaan, maka perlu ada obat lain untuk mengatasi mual dan masalah lainnya.
Baca Juga
Bagi orang yang sudah mendapatkan diagnosis alergi beras, hal yang perlu diperhatikan bukan saja menghindari beras saja. Sebab, ada kemungkinan terjadi kontaminasi silang pada bahan makanan lain dalam proses produksi hingga distribusinya.
Bergantung pada jenis protein yang menjadi alergen, terkadang orang yang alergi terhadap nasi juga memiliki reaksi serupa saat mengonsumsi barley, gandum, dan buckwheat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar alergi terhadap nasi dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Para pecinta teh mungkin sudah mengenal manfaat teh chamomile. Selain dapat membantu tidur lebih nyenyak, teh chamomile juga dapat meredakan peradangan hingga mengurangi risiko penyakit kanker.
Vitamin B1 alias tiamin adalah nutrisi penting yang dibutuhkan seluruh jaringan tubuh agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kenali manfaat, fungsi, dan sumber alami vitamin B1 di sini!
Manfaat lada hitam dan kunyit untuk kesehatan sangat melimpah. Mulai dari meredakan peradangan hingga nyeri. Kandungan dalam lada hitam akan meningkatkan kemampuan tubuh menyerap curcumin, zat berkhasiat dalam kunyit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved