logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Kenali Alergi Nasi dan Gejalanya, Umum Terjadi Pada Bayi

open-summary

Jenis alergen yang memicu alergi nasi adalah pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-. Protein semacam ini juga mungkin ada di dalam tepung, minyak, dan susu.


close-summary

2023-03-20 04:16:44

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Alergi nasi bisa dialami oleh anak-anak

Alergi nasi bisa dialami oleh anak-anak

Table of Content

  • Gejala alergi nasi
  • Jenis alergi nasi
  • Fenomena alergi nasi
  • Cara mengatasinya
  • Catatan dari SehatQ

Advertisement

Alergi nasi, meski terdengar tidak biasa bagi orang Indonesia, hal ini dapat terjadi. Pada orang yang alergi terhadap nasi, sistem imunnya memberikan reaksi berlebih terhadap protein yang ada dalam nasi. Umumnya, alergi ini lebih sering dialami bayi ketimbang anak-anak.

Artinya, ketika ada bayi yang mengalami alergi terhadap nasi maka besar kemungkinan akan mereda dengan sendirinya saat tumbuh besar. Tentunya, proses adaptasi ini sebaiknya dilakukan di bawah supervisi dokter.

Gejala alergi nasi

alergi
Ruam akibat alergi

Jenis alergen yang memicunya adalah pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-. Bukan hanya pada nasi, protein semacam ini juga mungkin ada di dalam tepung, minyak, dan susu.

Lebih jauh lagi, gejala yang muncul ketika terjadi alergi terhadap nasi adalah:

  • Ruam di kulit
  • Kulit terasa gatal
  • Masalah pencernaan
  • Asma dan keluhan pernapasan
  • Kram perut
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Anafilaksis (reaksi langka)

Sebenarnya, nasi yang sudah matang cenderung lebih aman dikonsumsi karena proteinnya sudah terpecah. Namun tentu setiap orang punya kondisi berbeda. Ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu dengan berkonsultasi pada ahlinya.

Jenis alergi nasi

Alergi semacam ini umumnya terjadi di negara-negara Asia. Namun, tak menutup kemungkinan juga terjadi di negara lain.

Bukan hanya nasi putih, alergi terhadap nasi juga bisa meliputi bahan makanan lain, di antaranya:

  • Sereal
  • Granola bar
  • Cookies dengan bahan tepung beras
  • Puding beras
  • Sushi
  • Risotto
  • Roti
  • Makanan bayi tertentu

Pada beberapa kasus, beras menjadi bahan produk seperti sereal dan granola bar. Oleh sebab itu, bagi yang sensitif terhadap komposisi ini, pastikan selalu membaca keterangan di kemasan sebelum mengonsumsinya.

Selain itu, perhatikan juga jenis roti gluten-free karena mungkin saja dibuat menggunakan tepung beras.

Lalu, apa alternatif yang aman bagi mereka dengan alergi ini?

  • Oatmeal
  • Susu kedelai
  • Roti gandum
  • Pasta gandum
  • Puding vanila atau cokelat
  • Sashimi
  • Buah yang telah dikeringkan
  • Jagung

Gandum bisa menjadi alternatif dari beras dan nutrisinya pun lebih banyak. Selain itu, nasi putih juga bisa diganti dengan bahan lain seperti kentang dan jagung.

Fenomena alergi nasi

Seperti yang disebutkan di atas, fenomena ini lebih jarang terjadi di negara-negara Barat. Sementara di Jepang, sejak tahun 1990an sudah terjadi alergi beras utamanya pada pasien dermatitis atopik.

Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan. Alergen beras berupa IgE dan IgG4 menjadi pemicu alergi pada anak dengan masalah kulit dermatitis atopik.

Temuan lain dari studi pada Oktober 2011 ini menunjukkan pasien mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi nasi dan risotto. Sementara pada bayi, reaksi alergi juga mungkin muncul setelah mengonsumsi beras.

Kesamaan dari sebagian besar kasus alergi adalah adanya kesamaan pita protein yang ada di dalamnya. Lebih dari 50% pasien dengan gejala alergi nasi menunjukkan reaksi setelah mengonsumsi pita protein kDa 9-, 14-, dan 31-.

Cara mengatasinya

Penanganan apa yang diberikan bagi orang dengan alergi terhadap beras bergantung pada reaksi yang muncul. Apabila muncul reaksi seperti ruam atau keluhan lain pada kulit, cara paling efektif adalah dengan mengonsumsi anthistamin.

Sementara jika reaksinya berupa keluhan pada sistem pencernaan, maka perlu ada obat lain untuk mengatasi mual dan masalah lainnya.

Baca Juga

  • Rekomendasi Alat Olahraga Tangan untuk Latihan di Rumah
  • Tips Memilih Sepatu Futsal yang Nyaman Digunakan Saat Bermain
  • Mengenal Konsep Intuitive Eating: Manfaat, Risiko, dan Cara Melakukannya

Catatan dari SehatQ

Bagi orang yang sudah mendapatkan diagnosis alergi beras, hal yang perlu diperhatikan bukan saja menghindari beras saja. Sebab, ada kemungkinan terjadi kontaminasi silang pada bahan makanan lain dalam proses produksi hingga distribusinya.

Bergantung pada jenis protein yang menjadi alergen, terkadang orang yang alergi terhadap nasi juga memiliki reaksi serupa saat mengonsumsi barley, gandum, dan buckwheat.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar alergi terhadap nasi dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

alergihidup sehatpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved