Alat bantu dengar berfungsi untuk meningkatkan pendengaran pada lansia yang mengalami gangguan. Walaupun tidak akan mengembalikan pendengaran, alat ini akan memperkuat suara yang sulit Anda dengar.
14 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Lansia dengan gangguan pendengaran tertentu, membutuhkan alat bantu dengar.
Table of Content
Gangguan pendengaran lebih rentan dialami lansia ketimbang orang yang lebih muda. Apabila mengalami tingkat keparahan tertentu, lansia mungkin saja membutuhkan alat bantu dengar.
Advertisement
Fungsinya adalah untuk membantu orang agar bisa lebih jelas mendengar. Bagaimana cara kerja alat bantu dengar? Apa saja jenis-jenis dan kemungkinan efek sampingnya? Simak lengkapnya dalam artikel ini.
Alat bantu dengar adalah perangkat elektronik kecil yang digunakan di dalam atau belakang telinga.
Fungsi utamanya adalah membuat suara yang tidak bisa Anda dengar menjadi lebih keras.
Dalam National Institute on Deafness & Other Communication Disorder memaparkan bahwa jika alat bantu dengar berfungsi dengan baik, hal ini membuat orang dengan gangguan pendengaran bisa mendengar, berkomunikasi, dan lebih berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
Alat bantu dengan memiliki tiga bagian dasar, yaitu mikrofon, amplifier, dan speaker. Berikut adalah cara kerja alat bantu dengar:
Secara umum, alat bantu pendengaran terbagi menjadi analog dan digital. Cara kerja alat bantu dengar analog adalah dengan mengubah suara menjadi sinyal elektrik yang telah diperkuat.
Cara kerjanya itu agak berbeda dengan alat bantu dengar digital. Alat bantu dengar digital bekerja dengan cara mengubah suara menjadi kode numerik. Seperti yang terdapat dalam komputer, agar bisa diprogram secara khusus. Dari sana, suara nanti dapat terdengar.
Walaupun penggunaannya sangat disarankan, Anda perlu memahami kalau sebaiknya tidak membeli begitu saja alat bantu dengar untuk lansia yang mengalami presbikusis, alias gangguan pendengaran akibat usia.
Tak hanya perlu rekomendasi dokter serta alat yang asli, berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih alat bantu dengar:
Temui dokter THT untuk menjalani pemeriksaan telinga sekaligus mengetahui penyebab gangguan pendengaran yang dialami. Misalnya, apakah ada kotoran, penyumbatan, atau terjadi infeksi. Bisa jadi, gangguan pendengaran yang dialami lansia tidak membutuhkan alat bantu.
Jika perlu menggunakan alat bantu dengar, dokter akan memberikan rujukan ke audiologis. Nantinya, audiologis akan menilai gangguan pendengaran sekaligus membantu memilih alat yang tepat.
Sebelum membeli alat bantu dengar, pastikan untuk mencobanya selama beberapa waktu. Penjual alat umumnya akan memberikan tenggat waktu tertentu sebagai masa percobaan, sebelum Anda melunasi pembayaran.
Pilihlah alat bantu dengar yang dapat digunakan saat kondisi gangguan pendengaran semakin memburuk. Hal ini dapat mencegah Anda bergonta-ganti alat di masa mendatang.
Pastikan alat bantu dengar untuk lansia yang Anda beli, memiliki garansi yang dapat menanggung biaya perbaikan apabila terjadi kerusakan.
Perlu diketahui, alat ini tidak dapat mengembalikan fungsi pendengaran secara keseluruhan.
Untuk itu, Anda diharapkan lebih berhati-hati jika ada penjual yang memberikan janji secara berlebihan mengenai fungsi alat bantu dengar.
Tergantung dari kondisi dan tingkat keparahan gangguan pendengarannya, berikut adalah jenis-jenis alat bantu pendengaran untuk lansia yang bisa Anda pilih:
BTE adalah alat bantu dengar yang terbuat dari plastik keras, ditempatkan di belakang telinga.
Alat ini umumnya digunakan untuk gangguan pendengaran dengan tingkat ringan hingga berat.
Tersedia tipe lainnya, yaitu mini BTE. Alat berukuran kecil ini dapat ditempatkan seluruhnya di belakang telinga, dengan sambungan berbentuk seperti tabung, pada kanal telinga.
Desain tersebut dapat membantu menghindari penumpukan kotoran telinga, sehingga suara yang masuk dapat terdengar lebih jelas.
Alat bantu pendengaran jenis ITE terbuat dalam dua tipe, yaitu:
Kedua tipe ini dapat digunakan bagi lansia yang mengalami gangguan pendengaran ringan hingga berat.
Beberapa fungsi alat bantu dengar jenis ITE, di antaranya adalah:
Namun, alat ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu:
Alat bantu dengar jenis ini dapat masuk ke kanal atau liang telinga, serta tersedia dalam 2 tipe, yaitu:
Kedua tipe tersebut dapat digunakan pada gangguan pendengaran yang ringan hingga berat.
Hanya saja, karena ukurannya yang kecil, alat ini sedikit sulit untuk diatur serta dilepas.
Alat bantu dengar jenis ini, sebenarnya hampir mirip dengan jenis BTE. Hanya saja, speaker atau receiver-nya, terletak di dalam kanal atau di dalam telinga. Nantinya, bagian-bagian tersebut dihubungkan dengan kawat kecil.
Secara estetika, alat ini mempunyai nilai tambah, karena tidak terlalu terlihat. Namun, di saat bersamaan, alat ini juga dapat memicu penumpukan kotoran telinga yang cukup banyak.
Alat bantu pendengaran open fit adalah variasi dari BTE. Alat ini tidak akan menutupi seluruh bagian telinga, sehingga suara frekuensi rendah sekali pun masih bisa masuk ke telinga secara alami.
Alat bantu dengar modern ini baru akan memproses suara frekuensi tinggi. Hal ini cocok untuk orang atau lansia yang gangguan pendengarannya masih ringan atau sedang.
Pada masa awal pemakaian, mungkin lansia akan merasa tidak nyaman. Ini adalah hal yang wajar, karena Anda perlu beradaptasi agar terbiasa menggunakannya.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan kemungkinan efek samping lainnya dari penggunaan alat bantu dengar, seperti:
Ingatlah bahwa penggunaan alat ini tidak akan mengembalikan pendengaran seperti semula.
Semakin sering menggunakannya, semakin cepat Anda menyesuaikan diri dengan suara yang diperkuat. Coba berlatih menggunakan alat bantu dengar di tempat berbeda.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai alat bantu dengar untuk lansia?
Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Orang dengan kepribadian ekstrovert sering dianggap sebagai orang-orang yang senang bersosialisasi dan suka berbicara, serta menjadi pusat perhatian. Namun, ciri-ciri orang ekstrovert tidak hanya itu saja, karena orang yang memiliki kepribadian ekstrovert juga adalah orang yang lebih senang mendiskusikan permasalahan yang dialami.
Perbedaan cinta dan sayang berada pada dalamnya perasaan yang diberikan pada pasangan. Rasa cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang, sedangkan rasa sayang belum tentu diikuti cinta.
Servis dalam badminton merupakan pukulan awal untuk memulai pertandingan. Menguasai macam-macam servis dalam bulu tangkis bisa sangat menentukan kualitas permainan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved