logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Alasan Penyakit Autoimun Bisa Berbahaya dan Kemungkinan Sembuhnya

open-summary

Penyakit autoimun bisa berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan organ dalam, hingga kebutaan. Namun, risiko tersebut bisa dikurangi dengan perawatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

17 Des 2020

Penyakit autoimun berbahaya apabila telah terjadi komplikasi

Penyakit autoimun berbahaya karena komplikasi yang bisa ditimbulkannya

Table of Content

  • Jenis penyakit autoimun dan bahayanya
  • Apakah penyakit autoimun bisa sembuh total?

Autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sel-sel imun yang seharusnya bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, jamur, dan penyebab penyakit lainnya, justru berbalik menyerang sel-sel sehat.

Advertisement

Saat sel-sel sehat tubuh rusak, maka berbagai penyakit bisa timbul. Lantas, seberapa berbahaya penyakit autoimun untuk tubuh?

Jenis penyakit autoimun dan bahayanya

Penyakit autoimun berbahaya karena penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Saat akhirnya muncul, sel-sel imun akan merusak jaringan dan sel tubuh yang sehat sehingga mengakibatkan berbagai gangguan organ mulai dari tulang dan sendi, kulit, kelenjar, hingga saraf.

Beberapa jenis penyakit autoimun juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit autoimun juga akan menimbulkan komplikasi seperti kebutaan pada diabetes tipe 1 dan gagal hati pada hepatitis autoimun.

Berikut ini beberapa jenis penyakit autoimun yang sering muncul:

Lupus, penyakit autoimun yang umum menyerang permepuan
Lupus, penyakit autoimun yang umum menyerang perempuan

1. Lupus

Lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang paling banyak terjadi. Penyakit ini sebagian besar menyerang perempuan dan menyebabkan pengidapnya mengalami gejala khas yang disebut butterfly rash atau ruam kemerahan di wajah dengan bentuk menyerupai kupu-kupu.

Pada penyakit lupus, sistem imun menyerang berbagai bagian tubuh, mulai dari sendi, kulit, lapisan pelindung paru-paru, hingga ginjal.

2. Rheumatoid arthritis

Saat sistem imun di tubuh menyerang sendi, penyakit rheumatoid arthritis bisa terjadi. Ketika kondisi ini kambuh, Anda akan merasakan nyeri otot, bengkak, kaku sendi, dan hangat saat bagian sendi disentuh.

3. Diabetes tipe 1

Saat berbicara soal diabetes, orang biasanya mengaitkannya dengan konsumsi gula berlebih dan obesitas. Itu adalah diabetes tipe 2.

Pada diabetes tipe 1, tingginya kadar gula darah terjadi akibat sel imun menyerang bagian pankreas yang bertugas memproduksi insulin, sehingga gula di dalam darah tidak bisa diolah dengan baik untuk menghasilkan energi.

Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada anak-anak.

Multiple sclerosis juga termasuk penyakit autoimun
Multiple sclerosis penyakit autoimun yang menyerang saraf

4. Multiple sclerosis

Jenis penyakit autoimun lainnya adalah multiple scleoris. Pada kondisi ini, sel imun menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Pengidap multiple sclerosis biasanya akan meraskan gejala berupa lemas, kebas, dan kesemutan di bagian-bagian tubuh tertentu, gangguan kandung kemih, depresi, serta kaku otot.

5. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mencerna gluten dengan baik. Gluten adalah komponen yang terdapat di banyak makanan yang terbuat dari tepung terigu.

Kondisi ini disebut autoimun karena kerusakan terjadi akibat sel imun menyerang lapisan usus halus yang bertugas mengolah gluten serta protein dari gandum dan biji-bijian lainnya.

Baca Juga: Cara Diet Gluten Free yang Cocok untuk Pengidap Penyakit Celiac 

6. Psoriasis

Psoriasis menimbulkan gejala yang menyebabkan kulit terlihat merah, keras dan terasa lebih tebal dan bersisik. Kondisi ini bisa terjadi karena sel imun di tubuh menyerang lapisan kulit terluar yang disebut epidermis.

7. Inflammatory bowel disease (IBD)

Inflammatory bowel disease adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh peradangan pada dinding saluran pencernaan. Ada beberapa jenis IBD, tergantung dari area pencernaan yang terganggu.

Apabila penyakit ini terjadi pada saluran pencernaan bagian mulut hingga anus, maka disebut sebagai Crohn’s disease. Sementara itu, inflamasi yang terjadi usus besar hingga rektum disebut sebagai ulcerative colitis.

Anemia pernisiosa salah satu penyakit autoimun berbahaya
Anemia pernisiosa, penyakit autoimun yang membuat tubuh kekurangan sel darah merah

8. Anemia pernisiosa

Anemia pernisiosa terjadi saat sistem imun menyerang protein yang dibutuhkan usus untuk menyerap vitamin B12, vitamin yang berperan vital dalam pembentukan sel darah merah. Jika tubuh kekurangan sel darah merah, Anda bisa mengalami anemia.

9. Penyakit Addison

Penyakit addison terjadi saat sistem imun menyerang kelenjar adrenal yang memproduksi hormon kortisol, aldosteron, dan androgen.

Apabila produksi kortisol berkurang, tubuh tidak bisa menggunakan maupun menyimpan karbohidrat dan gula dengan benar. Sementara itu kekurangan hormon aldosteron berisiko menyebabkan darah mengalami kekurangan sodium dan kelebihan kalium.

10. Hepatitis autoimun

Pada hepatitis autoimun, sel imun tubuh justru menyerang sel-sel di hati, sehingga menyebabkan organ ini mengalami peradangan. Penderitanya baru akan merasakan gejala seperti jaundice (kulit dan bagian putih mata akan terlihat kuning), lemas, mual, dan gatal-gatal aat penyakit sudah berkembang menjadi parah.

Baca Juga

  • Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit dan Lainnya yang Harus Diwaspadai
  • Penyebab Psoriasis dan 10 Faktor Risiko yang Perlu Dihindari
  • Kenali dan Waspadai Gejala Autoimun pada Wanita Berikut Ini

Apakah penyakit autoimun bisa sembuh total?

Penyakit autoimun tidak bisa sembuh total. Namun, frekuensi kemunculannya bisa dikurangi dan ciri-ciri penyakit autoimun yang muncul dapat diredakan.

Obat-obatan yang saat ini digunakan dalam perawatan penyakit autoimun, berfungsi untuk menekan respons imun berlebih di tubuh sehingga inflamasi atau peradangan dan rasa nyeri bisa mereda.

Beberapa obat yang biasa diresepkan kepada para pengidap penyakit autoimun antara lain:

  • Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen
  • Obat-obatan jenis imunosupresan

Perawatan-perawatan lain juga bisa dilakukan untuk meredakan gejala autoimun seperti bengkak, nyeri, lemas, dan ruam kulit.

Untuk membantu mencegah kekambuhan, pengidap autoimun disarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur. Hal ini akan membantu mengurangi respons imun berlebih di tubuh.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang bahaya penyakit autoimun maupun pengobatannya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

lupusautoimunpsoriasispenyakit autoimun

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved