logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kulit & Kecantikan

Alasan Mengapa Warna Kulit Manusia Berbeda, Apa Saja?

open-summary

Pigmentasi yang menyebabkan seseorang memiliki warna kulit terang atau gelap sama-sama memiliki manfaat. Contohnya orang dengan warna kulit gelap lebih bisa bertahan tinggal di tempat dengan sinar matahari melimpah. Di sisi lain warna kulit cerah rentan terkena kanker melanoma


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

27 Mei 2020

Kandungan pigmen menyebabkan seseorang memiliki warna kulit terang atau gelap

Warna kulit manusia dipengaruhi oleh banyaknya pigmentasi dalam kulit

Table of Content

  • Alasan warna kulit manusia berbeda
  • Warna kulit memengaruhi risiko munculnya kanker kulit (melanoma)
  • Catatan dari SehatQ

Jika ingin merunut mengapa warna kulit manusia dari berbagai negara bisa berbeda, semua berakar dari jutaan tahun silam. Semuanya berhubungan erat dengan bagaimana manusia purba bertahan hidup di tengah temperatur dingin hingga paparan sinar matahari. Hingga kini, faktor geografi juga menentukan bagaimana warna kulit etnis tertentu.

Advertisement

Pigmentasi yang menyebabkan seseorang memiliki warna kulit terang atau gelap sama-sama memiliki manfaat. Contohnya orang dengan warna kulit gelap lebih bisa bertahan tinggal di tempat dengan sinar matahari melimpah. Sebaliknya, mereka dengan warna kulit terang diuntungkan dengan tinggal di tempat yang sinar mataharinya tidak terlalu terik.

Alasan warna kulit manusia berbeda

Warna kulit adalah variabel klasik pada manusia. Bahkan, faktor warna kulit seseorang bisa bersifat adaptif menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Sejak dulu pula, variasi warna kulit manusia memberi ruang bagi para ahli biologi, genetik, dan antropologi untuk mengulik apa yang mendasari perbedaan warna kulit itu.

Beberapa alasan yang disebut berperan dalam perbedaan warna kulit manusia adalah:

  • Faktor genetik

Peneliti juga menemukan bahwa faktor genetik turut berperan dalam pembentukan pigmen kulit. Tak hanya itu, para peneliti juga meyakini gen turut berperan dalam merespons paparan sinar ultraviolet dan risiko mengalami kanker kulit berupa melanoma.

Dari temuan para peneliti, orang Afrika jarang mengalami melanoma. Berangkat dari situ, cukup masuk akal bahwa populasi dengan faktor genetik tertentu seperti etnis Afrika melindungi lebih baik dari paparan sinar ultraviolet.

  • Faktor geografis

Orang yang tinggal di dekat ekuator memiliki warna kulit gelap, sementara yang di dekat kutub memiliki warna kulit terang. Hal ini sangat berperan karena intensitas paparan sinar ultraviolet dari matahari ditentukan faktor geografis.

  • Paparan sinar matahari

Pigmentasi atau warna kulit seseorang turut menentukan seberapa banyak paparan sinar ultraviolet yang diterima. Contohnya saat berjemur, orang dengan warna kulit terang direkomendasikan berjemur lebih singkat ketimbang mereka yang berwarna kulit sawo matang atau gelap.

Pigmen kulit melindungi tubuh dari sinar ultraviolet yang berbahaya. Tentu saja, ini juga berhubungan dengan faktor geografis kelompok etnis tertentu, apakah tinggal di negara yang banyak terkena sinar matahari atau tidak.

  • Evolusi kehidupan purba ke modern

Menurut penelitian antropolog, manusia purba memiliki bulu cukup tebal. Di dalamnya, warna kulitnya lebih terang. Namun seiring dengan evolusi kehidupan purba ke modern, kebutuhan bertahan hidup menuntut manusia purba untuk melakukan eksplorasi area lebih luas.

Contohnya dari yang semula belum pernah ke tempat dengan sinar matahari melimpah, harus menjelajah savana atau padang pasir. Penyesuaian terhadap hal-hal seperti ini memunculkan perubahan warna kulit selama ribuan tahun silam.

  • Makanan yang dikonsumsi

Bisa disebut sebagai faktor pendukung perbedaan warna kulit umat manusia, makanan yang dikonsumsi juga turut berperan. Contohnya orang yang tinggal di pesisir pantai dan banyak mengonsumsi makanan laut, akan mendapatkan asupan vitamin D melimpah.

Seperti yang kita tahu, vitamin D juga bisa diperoleh secara alami dari paparan sinar matahari. Namun pada orang yang tinggal di pesisir pantai dan banyak mengonsumsi makanan laut, asupan vitamin D tak hanya bersumber dari sinar matahari saja.

Baca Juga

  • 7 Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Efektif untuk Anda
  • Potensi Manfaat Totok Wajah dan Efek Sampingnya
  • 5 Bahan Alami Ini Dapat Dijadikan Pembersih Komedo yang Ampuh!

Warna kulit memengaruhi risiko munculnya kanker kulit (melanoma)

Fakta menarik lainnya adalah, ternyata warna kulit manusia juga memengaruhi tingkat risiko seseorang terkena kanker melanoma. Skala Fitzpatrick dapat memprediksi seberapa besar risiko seseorang bisa terkena kanker melanoma berdasarkan warna kulitnya. Skala ini mengkategorikan warna kulit berdasarkan kandungan pigmen dalam kulit dan reaksinya ketika terkena matahari. Berikut daftarnya

Tipe kulit Fitzpatrick 1

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): putih gading
  • Warna mata: biru cerah, abu-abu cerah, hijau cerah
  • Warna rambut alami: merah atau pirang
  • Reaksi paparan matahari: selalu muncul bintik-bintik, terbakar dan mengelupas, tidak pernah menjadi kecokelatan.

Tipe kulit Fitzpatrick 2

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): putih atau pucat
  • Warna mata: biru, abu-abu, hijau
  • Warna rambut alami: pirang
  • Reaksi paparan matahari: selalu muncul bintik-bintik, terbakar dan mengelupas, tidak pernah menjadi kecokelatan.

Tipe kulit Fitzpatrick 3

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): beige, putih kusam
  • Warna mata: cokelat cerah
  • Warna rambut alami: pirang gelap dan cokelat muda
  • Reaksi paparan matahari: jarang terbakar dan mengelupas, kadang menjadi kecokelatan.

Tipe kulit Fitzpatrick 4

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): olive atau cokelat cerah
  • Warna mata: cokelat tua
  • Warna rambut alami: cokelat gelap
  • Reaksi paparan matahari: jarang terbakar dan mengelupas, sering menjadi kecokelatan.

Tipe kulit Fitzpatrick 5

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): cokelat gelap
  • Warna mata: cokelat gelap
  • Warna rambut alami: cokelat gelap ke hitam
  • Reaksi paparan matahari: jarang terbakar dan mengelupas, selalu menjadi kecokelatan.

Tipe kulit Fitzpatrick 6

  • Warna kulit (sebelum terpapar matahari): cokelat gelap hingga hitam pekat
  • Warna mata: hitam
  • Warna rambut alami: hitam
  • Reaksi paparan matahari: tidak bintik-bintik, tidak pernah terbakar dan mengelupas, selalu menjadi kecokelatan.

Berdasarkan klasifikasi ini, orang-orang dengan tipe kulit nomor 1 dan 2 memiliki risiko besar mengalami melanoma ketika berada terlalu lama di bawah matahari. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menggunakan tabir surya saat keluar rumah. Untuk tipe kulit nomor 3 dan 6 memiliki risiko terkena kanker melanoma yang lebih rendah. Namun disarankan untuk tetap menggunakan tabir surya.

Catatan dari SehatQ

Warna kulit adalah salah satu perbedaan yang paling mencolok pada umat manusia di penjuru dunia. Ada banyak faktor yang turut berperan seperti lokasi geografi, paparan sinar ultraviolet, genetik, hingga faktor budaya sekalipun.

Hingga kini penelitian tentang perbedaan warna kulit manusia masih terus dilakukan. Selain apa yang terjadi sejak jutaan tahun silam, di masa depan masih ada kemungkinan ada hal lain yang mengungkap mengapa warna kulit manusia di penjuru dunia bisa berbeda.

Advertisement

kulit sehatperawatan kulitkulit dan kecantikan

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved