Copycat adalah perilaku meniru yang sering dipandang negatif. Padahal jika dilakukan dengan benar, perilaku ini bisa menjadi jalan kesuksesan.
7 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sikap copycat atau meniru tidaklah selalu buruk
Table of Content
Copycat adalah perilaku yang kerap mendapat label negatif. Padahal sebenarnya, imitasi atau meniru memang ada pada manusia secara genetik. Ada banyak studi psikologi yang menemukan bahwa perilaku orang di sekitar berpengaruh paling signifikan terhadap bagaimana Anda bersikap.
Advertisement
Bahkan sejak masih bayi pun, hal ini bisa dilihat. Contohnya anak bayi di daycare yang ikut menangis karena mendengar bayi lain melakukan hal yang sama. Sebenarnya, copycat tidak selalu buruk bergantung pada sudut pandang masing-masing. Apabila sikap yang ditiru baik, tentu akan berujung pada hal positif.
Sikap copycat dianggap buruk apabila dilakukan dengan tujuan manipulasi. Contohnya ketika seseorang meniru karya orang lain hanya demi mendapatkan apresiasi atau credit. Ini jelas salah.
Namun apabila melihat dari sisi lain, sebenarnya copycat bisa menjadi jalan kesuksesan yang “halal”. Kaitannya adalah dengan motivasi.
Lebih jauh lagi, berikut ini beberapa hal yang memperkuat konsep itu:
Ketika melakukan sesuatu dengan sudah pernah melihat contoh sebelumnya, hasilnya tentu lebih matang ketimbang benar-benar memulainya dari nol tanpa bayangan. Terlebih dalam dunia yang terus menerus berubah, strategi terbaik adalah menyerap contoh dari yang sudah ada sebelumnya.
Ini dibuktikan dalam turnamen komputer internasional yang mempelajari bagaimana orang membangun perilaku baru. Strategi suksesnya cukup mengagetkan, bahwa menjadi copycat alias meniru orang lain adalah kiat sukses.
Copycat dan dunia bisnis sudah bukan hal asing. Kerap kali, ini menjadi pemicu gesekan bahkan konflik besar antara dua entitas bisnis berbeda. Namun apabila dilakukan dalam koridor yang tepat, meniru bisnis yang telah lebih dahulu sukses merupakan bagian dari riset.
Lihat saja bagaimana bisnis waralaba lebih berpeluang sukses ketimbang bisnis baru. Bahkan ketika bisnis baru itu memiliki sumber daya melimpah, kemungkinan gagal atau tidak mendapat sambutan positif dari publik tetap besar.
Copycat adalah hal yang positif apabila yang ditiru adalah kebahagiaan. Apalagi, rasa bahagia adalah hal yang menular. Dalam buku “Connected: The Surprising Power of Our Social Networks and How They Shape Our Lives”, seseorang bisa merasa 15% lebih bahagia apabila orang terdekatnya juga bahagia.
Ketika seseorang merasakan emosi ini, mereka bisa lebih mudah menolong, tidak bersikap kasar, atau semata-mata menunjukkan sikap yang menyenangkan.
Contoh nyata dari hal ini adalah ketika dosen mengajar mata kuliah tertentu dengan begitu antusias. Murid yang diajarinya akan merasa lebih tertarik dibandingkan dengan saat dosen mengajar dengan emosi datar-datar saja.
Bahkan meniru emosi atau perilaku orang lain juga bisa “menular” meski tidak berinteraksi secara langsung. Paparan informasi yang begitu cepat di media sosial membuat seseorang bisa saja terjebak dalam kebiasaan meniru yang salah.
Untuk itu, penting menyaring siapa orang-orang yang diikuti di media sosial agar tidak salah langkah. Apabila sosok yang diikuti berperilaku baik dan menebarkan motivasi, bukan tidak mungkin ini bisa menjadi inspirasi yang positif.
Baca Juga
Apabila copycat rentan dikaitkan dengan hal negatif, sebenarnya ada koridor yang bisa menjadi pengingat agar tak melewati batas. Cara melakukannya bisa dengan:
Terakhir, copy jalan menuju sukses dari orang-orang yang lebih “senior” dan punya perspektif serupa dengan Anda. Ini merupakan cara meniru atau imitasi yang sah-sah saja dilakukan.
Baca Juga
Bahkan, bisa menjadi sumber motivasi dan semangat untuk mencapai kesuksesan. Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar membedakan kebiasaan meniru yang positif dan negatif, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hampir semua bagian pada bunga matahari dapat dikonsumsi. Biji bunga matahari memiliki kandungan nutrisi paling tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai camilan sehat, minyak sayuran, atau bahan kosmetik. Selain itu, berikut manfaat bunga matahari secara keseluruhan,
Cara meningkatkan stamina salah satunya bisa dengan beberapa jenis makanan penambah tenaga seperti alpukat, tuna, salmon, dan kopi. Selain itu bisa juga dengan melakukan yoga.
Gelar kacang paling bergizi dapat diberikan pada kacang walnut. Di dalamnya, terdapat lemak sehat, serat, vitamin, dan juga mineral. Berbekal hal itu, ada banyak penelitian yang menjadi validasi manfaat kacang walnut untuk kesehatan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved