Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang menggunakan energi dan pergerakan otot rangka. Semua pergerakan tubuh disebut sebagai aktivitas fisik, termasuk pergerakan yang Anda lakukan saat santai, bekerja, atau berolahraga.
6 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Aktivitias fisik termasuk di antaranya olaharga dan kegiatan sehari-hari
Table of Content
Rutin olahraga dan melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah salah satu fondasi dari gaya hidup sehat. Meski demikian, banyak orang yang masih mengartikan aktivitas fisik sebagai olahraga berat penuh siksaan. Padahal, belum tentu!
Advertisement
WHO mendefinisikan aktivitas fisik sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan membutuhkan pengeluaran energi. Singkatnya, semua pergerakan tubuh disebut sebagai aktivitas fisik, termasuk pergerakan yang Anda lakukan saat santai, bekerja, atau berolahraga.
Secara umum, aktivitas fisik dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan intensitas dan besaran kalori yang digunakan yaitu aktivitas fisik ringan, sedang dan berat.
Semua jenis aktivitas fisik tersebut baik untuk kesehatan. Dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengurangi waktu berdiam diri atau tidak aktif, maka berbagai risiko penyakit seperti jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker, bisa menurun.
Aktivitas fisik secara rutin juga dapat membantu mencegah hipertensi, menjaga berat badan yang sehat dan dapat meningkatkan kesehatan mental, kualitas hidup dan kesejahteraan Anda.
Kementerian Kesehatan RI membagi aktivitas fisik menjadi tiga jenis, yaitu:
Aktivitas fisik harian adalah berbagai aktivitas yang Anda lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya mengurus rumah, bekerja, atau sekadar berjalan-jalan di lingkungan rumah atau mal. Selama fisik Anda bergerak, maka ini tergolong ke dalam aktivitas fisik harian.
Dengan melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengepel, menyetrika, jalan kaki, bermain dengan anak atau berkebun, maka Anda bisa membakar 50-200 kalori per kegiatan.
Aktivitas fisik selanjutnya adalah berupa latihan fisik. Ini adalah aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana. Contohnya adalah saat Anda melakukan latihan senam aerobik, jalan santai, jogging, peregangan, bersepeda santai dan lain sebagainya.
Biasanya seseorang harus meluangkan waktu khusus untuk melakukan latihan fisik di sela-sela aktivitas harian meskipun tidak harus memakan waktu lama. Dengan latihan fisik Anda juga dapat membakar kalori lebih banyak.
Sebagian orang mungkin bingung membedakan antara latihan fisik dan olahraga. Meskipun jenis aktivitas yang dilakukan bisa serupa, tetapi olahraga memiliki definisinya sendiri.
Menurut Kemenkes, jika dibandingkan latihan fisik, olahraga adalah aktivitas fisik terstruktur dan dilakukan dengan tujuan untuk menyehatkan tubuh sekaligus mendapatkan prestasi.
Jadi, bisa dibilang olahraga adalah latihan fisik dalam bentuk kompetisi. Contoh olahraga yang umum antara lain sepak bola, bulu tangkis, basket, bela diri, berenang, dan sebagainya.
Baca Juga: Prinsip FITT, 4 Kunci Olahraga Efektif Sesuai Kondisi Tubuh
Aktivitas fisik juga dapat dibedakan berdasarkan intensitasnya. Semakin tinggi intensitas yang dilakukan, maka Anda akan semakin sulit berbicara ketika bergerak. Berikut penjelasannya:
Aktivitas fisik ringan biasanya tidak membutuhkan banyak energi. Anda umumnya masih dapat berbicara dan bernyanyi selama melakukannya. Contoh aktivitas fisik ringan adalah:
Saat melakukan aktivitas fisik intensitas sedang, umumnya Anda dapat berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi selama melakukan aktivitas tersebut. Contoh aktivitas fisik intensitas sedang meliputi:
Secara umum, jika melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi, Anda tidak akan dapat mengucapkan lebih dari beberapa kata tanpa berhenti sejenak untuk menarik napas. Contoh aktivitas fisik intensitas tinggi meliputi:
Berikut ini beberapa manfaat aktivitas fisik untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan:
Lakukan sekitar 150 menit aktivitas aerobik berintensitas sedang (misalnya, 30 menit per hari, 5 hari per minggu). Penelitian telah membuktikan adanya aktivitas fisik dapat membantu Anda menjaga berat badan.
Penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, serta kanker dapat dihindari hanya dengan melakukan aktivitas aerobik berintensitas sedang selama 150 menit per minggu. Penelitian juga membuktikan bahwa melakukan aktivitas fisik rutin dapat meningkatkan kualitas hidup Anda dan kesehatan secara keseluruhan.
Seiring dengan bertambahnya usia, penting bagi Anda untuk melindungi tulang, sendi, dan otot. Penelitian telah membuktikan bahwa melakukan rutin aerobik dapat menguatkan otot dan tulang sehingga mampu mencegah osteoporosis di usia tua.
Banyak orang lanjut usia (lansia) tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara bebas. Jika Anda berusia lanjut dan rajin melakukan aktivitas fisik, tubuh akan berdiri lebih mantap dan kokoh sehingga terhindar dari risiko kecelakaan.
Anda tetap dapat naik-turun tangga, berbelanja, atau bahkan aktif bermain dengan cucu jika tubuh terjaga kebugarannya sejak muda.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa aktivitas fisik bisa menurunkan risiko kematian awal akibat penyakit jantung dan kanker. Seseorang yang melakukan aktivitas fisik sekitar 150 menit per minggu memiliki risiko lebih rendah sebanyak 33% dari semua penyebab mortalitas daripada mereka yang tidak aktif secara fisik.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani
Untuk bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari aktivitas fisik, Anda perlu mengetahui durasi ideal melakukannya.
Setiap orang memiliki durasi dan frekuensi aktivitas fisik ideal yang berbeda tergantung dari usia dan kondisi kesehatan. Berikut penjelasannya:
Baca Juga
Aktivitas fisik tidak memandang umur. Berapa pun usia Anda saat ini, tetap banyak pilihan aktivitas fisik dan latihan yang bisa dilakukan dengan rutin, demi tubuh yang sehat dan bugar.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai aktivitas fisik yang paling cocok sesuai kondisi Anda, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa wanita memilih tidak olahraga saat menstruasi karena lemas. Padahal, ada manfaat olahraga saat haid jika memilih jenis yang tepat.
Kontraksi atau kram otot terjadi karena otot bergerak tanpa perintah otak. Kontraksi ini dapat berupa denyutan hingga kejang, dan lebih dikenal sebagai kram.
Peraturan futsal diatur dalam Futsal Laws of The Game yang disusun oleh FIFA. Nah, ada baiknya untuk memahaminya sebelum bermain bersama teman-teman.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved