Kebiasaan buruk menahan BAB sebaiknya dihindari. Pasalnya, sering menahan BAB dapat berakibat pada sistem pencernaan, seperti tinja yang mengeras dan menyebabkan sembelit.
6 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sembelit adalah salah satu akibat menahan BAB terus-menerus
Table of Content
Beberapa orang memilih menahan BAB, terlebih saat kondisi sekitar tidak memungkinkan atau terasa kurang nyaman. Padahal, sering menahan BAB bisa mendatangkan akibat bagi kesehatan.
Advertisement
Jika dilakukan terus-menerus, menahan BAB justru bisa bahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kerusakan usus.
Menahan BAB sesekali tidak dapat terhindarkan. Hal ini tentu masih tidak berbahaya. Namun, jika sampai jadi kebiasaan, ada gangguan kesehatan pencernaan yang mungkin terjadi, mulai dari sembelit hingga komplikasi yang lebih serius.
Beberapa akibat sering menahan BAB yang perlu diwaspadai adalah:
Salah satu akibat menahan BAB yang paling umum adalah sembelit, alias konstipasi. Saat menahan BAB, feses yang seharusnya dikeluarkan malah mengendap dan menumpuk di rektum.
Hal ini menyebabkan dinding usus akan menyerap air dari feses sehingga feses jadi lebih kering dan keras. Tekstur ini membuat feses sulit dikeluarkan dan menyebabkan sembelit.
Menahan buang air besar juga dapat meningkatkan risiko wasir atau ambeien. Hal ini masih berhubungan dengan sembelit yang Anda alami.
Ketika menahan buang air besar, feses akan menjadi semakin kering dan sulit dikeluarkan. Akibatnya, Anda akan mengejan untuk mengeluarkan tinja saat BAB.
Mengejan saat BAB inilah yang dapat memicu pembuluh darah di anus atau rektum membengkak dan menyebabkan wasir atau ambeien.
Jika Anda sering menahan buang air besar, rektum akan bekerja lebih keras dan meregang lebih jauh sehingga dapat mati rasa atau kehilangan sensasinya. Akibatnya, Anda akan mengalami inkontinensia tinja.
Inkontinensia tinja adalah hilangnya kemampuan menahan buang air besar (BAB) sehingga kotoran dapat keluar dari anus tanpa bisa dikendalikan.
Bahaya sering menahan BAB selanjutnya adalah dapat sebabkan perforasi gastrointestinal. Perforasi gastrointestinal adalah lubang atau luka yang terjadi di saluran pencernaan.
Hal ini bisa terjadi karena saat menahan BAB, kotoran akan akan didorong jauh ke belakang saluran pencernaan hingga menyebabkan luka.
Apabila menahan BAB menyebabkan perforasi bahkan bakteri dari kotoran masuk ke perut, kondisi ini dapat membahayakan nyawa.
Menahan BAB juga bisa mengakibatkan impaksi tinja. Impaksi tinja adalah kondisi ketika kotoran yang mengeras dan kering tersangkut di usus besar atau rektum. Jika mengalami hal ini, Anda membutuhkan pertolongan medis.
Penelitian pada 2015 menyebutkan bahwa penumpukan tinja yang berlebih dalam jangka panjang di usus besar bisa meningkatkan konsentrasi bakteri penyebab peradangan usus. Akibatnya, Anda akan lebih berisiko terkena radang usus hingga komplikasi kanker usus besar.
Menahan BAB memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari terburu-buru, berada di tempat yang jauh dari fasilitas toilet, hingga berada dalam keadaan darurat.
Agar tidak harus menahan BAB, Anda perlu menjadwalkan waktu buang air besar sehingga tubuh dapat menangkap jam biologis ini dengan baik.
Latih tubuh Anda untuk menggunakan toilet di waktu yang sama setiap harinya, semisal di pagi hari. Menjadwalkan waktu buang air besar juga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan.
Itu sebabnya, hal ini juga sangat dianjurkan untuk mereka yang kerap mengalami susah buang air besar, alias sembelit.
Ada kalanya kita terjebak dalam situasi yang mengharuskan kita menahan BAB. dalam keadaan darurat, cara berikut ini mungkin bisa Anda lakukan untuk menahan BAB sampai bisa menggunakan toilet untuk buang air besar:
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gas yang terperangkap dalam perut bisa terasa menyakitkan, sehingga Anda susah kentut. Agar tidak berlarut-larut, berikut cara agar bisa kentut.
Konsumsi makanan sehat untuk usus dan lambung dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Beberapa contoh makanan yang baik untuk pencernaan antara lain yogurt, pepaya, tempe, sayuran, hingga oatmeal.
Penyebab mual di malam hari dapat disebabkan oleh kurang tidur, merasa cemas, GERD, gastroparesis. Tukak lambung, kehamilan, dan sindrom muntah siklik juga bisa memicu mual saat malam hari.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved