Etika adalah sistem prinsip-prinsip moral yang penting dimiliki setiap orang, termasuk anak-anak. Terdapat sejumlah cara untuk memperkenalkan etika yang bisa dilakukan orangtua, seperti menjadi panutan yang baik, memberikan tugas atau tanggung jawab pada anak, hingga meningkatkan kepercayaan diri si kecil.
5
(2)
24 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Seorang ibu sedang mengajari anaknya tentang etika.
Table of Content
Etika merupakan salah satu hal penting yang perlu diajarkan sejak usia dini. Pasalnya, ada banyak manfaat etika jika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menjadi pedoman yang bisa membantu seseorang untuk mengutarakan kebenaran, menepati janji, hingga membantu mereka yang sedang mengalami kesusahan.
Advertisement
Sebelum mencoba menerapkan atau mengajarkannya, penting bagi kita untuk memahami definisi etika.
Secara sederhana, etika artinya sistem prinsip-prinsip moral yang mempengaruhi bagaimana seseorang membuat keputusan dan menjalani hidupnya.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Setiap orangtua pasti menginginkan agar anaknya memiliki etika yang baik. Dengan demikian, si kecil dapat membedakan yang benar dan salah, serta mengembangkan nilai-nilai moral yang penting seiring bertambahnya usia.
Untuk mewujudkannya, Anda dapat mengajarkan etika kepada anak-anak untuk membantu mempersiapkan mereka menjadi orang dewasa yang bermanfaat di masyarakat.
Tidak hanya satu, terdapat banyak jenis-jenis etika yang penting untuk dipahami oleh anak-anak hingga orang dewasa, di antaranya:
Etika pribadi meliputi nilai-nilai pribadi dan kualitas moral. Umumnya, jenis etika ini dipengaruhi oleh keluarga, teman, budaya, agama, hingga pendidikan.
Salah satu contoh etika dan moral pribadi adalah mempercayai bahwa rasisme adalah hal yang salah.
Selanjutnya ada etika umum atau etika yang disepakati oleh khalayak.
Namun, sejumlah ahli beranggapan bahwa etika umum di setiap wilayah berbeda. Misalnya, etika umum di Indonesia dapat berbeda dengan etika umum di negara lain.
Salah satu contoh etika umum adalah menyakiti atau membunuh orang adalah hal yang salah.
Etika profesional adalah aturan yang dipegang teguh oleh karyawan di sebuah perusahaan, seperti wartawan, dokter, hingga pengacara.
Konsep etika profesional perlu dijalani ketika seseorang menjadi bagian dari lingkungan profesional atau ketika dilatih untuk bekerja dengan profesi tertentu.
Contoh etika dalam kehidupan sehari hari di lingkungan profesional adalah tidak bergosip, mampu menggunakan waktu dengan baik, menjaga rahasia, hingga transparansi.
Etika normatif adalah jenis etika yang bermaksud untuk mengetahui tindakan mana yang benar dan salah, atau sifat apa yang baik atau buruk.
Contoh etika normatif dapat dilihat dari kehidupan bermasyarakat, di mana seseorang dapat dinilai sifatnya, entah itu baik atau buruk.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai orangtua yang akan mengajarkan etika kepada anak-anak.
Jika Anda ingin anak belajar nilai-nilai etika, Anda harus mempraktikkannya terlebih dahulu. Karena anak menghabiskan sebagian besar waktu bersama Anda, maka mereka akan meniru perilaku dan kebiasaan Anda.
Penelitian mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk mengajarkan etika adalah memberikan contoh. Pastikan yang diambil anak-anak Anda adalah perilaku atau etika yang baik.
Selain itu, pastikan juga anak Anda dikelilingi oleh orang-orang dengan etika yang baik agar dapat meningkatkan karakter dan integritasnya.
Memberikan tugas kepada anak-anak berdasarkan usia dan kemampuan mereka adalah cara yang bagus untuk membantu memulai belajar tentang etika, tanggung jawab, dan kerja keras.
Tugas-tugas tersebut akan membuat mereka sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk melakukan hal yang buruk.
Untuk membuat kegiatan ini menyenangkan, Anda dapat memberikan hadiah untuk anak-anak jika mampu menyelesaikan tugasnya.
Dengan cara ini, mereka akan menemukan aktivitas yang menyenangkan dan bisa mengembangkan rasa puas atas pencapaian yang diraih.
Pada saat yang sama, ingatlah untuk bersabar selama melakukan proses ini. Pada awalnya, mungkin perlu lebih banyak waktu dan tenaga untuk mengajarkan anak-anak dalam melakukan pekerjaan. Namun, segalanya dapat menjadi lebih baik seiring dengan berjalannya waktu.
Salah satu cara untuk mengajarkan anak etika adalah meningkat rasa kepercayaan diri mereka. Ketika ada waktu luang, cobalah untuk duduk dan mengobrol bersama anak.
Mulailah dengan pembicaraan positif tentang berbagai topik dengan anak-anak. Diskusikan apa rencana mereka dan bagaimana mereka ingin menjalani hidup ke depannya.
Yang terpenting, bantu anak-anak Anda dalam mencapai tujuan hidup mereka. Perhatikan dan gunakan kata-kata positif untuk meningkatkan kepercayaan diri anak ketika melakukan tugas apa pun.
Empati adalah perasaan yang memotivasi seseorang untuk menghentikan perilaku-perilaku buruk yang tidak layak. Sebuah penelitian baru juga menunjukkan bahwa empati adalah pembuka hati nurani.
Cara mengajarkan etika pada anak melalui rasa empati dapat dilakukan dengan menanyakan bagaimana perasaan anak Anda.
Mintalah anak-anak untuk merenungkan bagaimana perasaan orang lain dengan menggunakan situasi dalam buku, TV, film, serta kehidupan nyata. Hal ini secara tak langsung dapat memaksa mereka untuk memikirkan masalah orang lain.
Ingat, Anda bukan hanya menjadi orangtua, tetapi juga teman baik untuk anak-anak Anda. Sebagai orangtua, Anda harus mengembangkan sikap responsif karena sifat ini merupakan salah satu cara untuk mengajarkan etika pada anak.
Ketika anak menghadapi masalah, cobalah tanggap dan aktif dalam menyelesaikan masalah mereka. Cobalah untuk tidak panik dalam menghadapi berbagai situasi dan bantu mereka keluar dari situasi itu.
Pada akhirnya, anak-anak akan mengembangkan sikap terbuka, beretika, dan dapat mengikuti instruksi Anda dengan hati-hati di masa depan.
Tidak peduli seberapa parah situasinya, Anda tidak boleh memarahi anak. Tindakan ini dapat dapat meninggalkan efek buruk jangka panjang terhadap perkembangan mereka.
Akibatnya, anak tidak akan terbuka terhadap masalah atau pencapaiannya dengan Anda. Sebaliknya, mereka dapat mulai memisahkan diri atau bahkan menjauh dari Anda.
Meskipun kadang-kadang perlu memberikan hukuman ringan untuk pelajaran, tetapi hal itu tidak harus dilakukan dengan cara menyiksa atau kekerasan.
Jika dilakukan terus-menerus, anak Anda berpotensi menjadi individu yang kasar dan akan mengembangkan sifat keras kepala, mengabaikan semua etika yang selama ini telah diterapkan. Mereka juga tidak akan mendengarkan saran Anda lagi.
Mengajarkan etika pada anak memang tidak selalu berjalan dengan mudah. Jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana, mulailah dengan mencoba melakukan hal yang benar dalam setiap situasi.
Baca Juga
Sedikit demi sedikit, dengan mencontohkan perilaku yang baik, Anda akan menunjukkan kepada anak bagaimana menanamkan nilai-nilai etika yang dianggap penting.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Banyak ibu menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajah dan area lain. Namun apakah tisu basah baik untuk wajah anak? Tidak semua. Tisu basah yang mengandung phenoxyethanol bisa berbahaya untuk kulit.
Obat pencahar untuk bayi yang mengalami sembelit yang diberikan berdasarkan resep dokter terdiri dari tiga macam. Ketiga jenis obat tersebut adalah docusate, lactulose, dan sennoside B.
Kekerasan seksual pada anak dapat ditandai dengan menunjukkan pengetahuan atau perilaku seks yang tak sesuai dengan usianya, menarik diri dari keluarga maupun teman, hingga sulit berkonsentrasi dalam belajar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Airin Que
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved