16 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ageism atau ageisme adalah bentuk stereotip atau diskriminasi terhadap seseorang berdasarkan usianya.
Table of Content
Pernah merasa didiskriminasi atau diasingkan dari lingkungan sekitar dan tempat kerja karena usia yang tak lagi muda? Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ageism atau ageisme. Menurut World Health Organization (WHO), ageism adalah bentuk stereotip dan diskriminasi terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan usianya.
Advertisement
Ageism dapat terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya prasangka buruk, praktik diskriminatif, hingga kebijakan lembaga yang mendukung keyakinan stereotip. Jika Anda pernah menjadi korbannya, janganlah berkecil hati. Berikut adalah berbagai cara melawan ageism yang bisa dilakukan.
Istilah aegism atau aegisme diciptakan pada tahun 1968 oleh Robert N. Butler, seorang ahli gerontologi, psikologi, dan penulis. Kala itu, istilah aegism mengacu pada penolakan mendasar terhadap hak asasi orang lanjut usia.
Siapa pun tidak boleh mendapatkan diskriminasi, termasuk Anda yang sudah lanjut usia. Cobalah berbagai cara melawan ageism ini agar lebih percaya diri meskipun tak lagi muda.
Jangan biarkan diri Anda didiskriminasi atau dipojokkan hanya karena usia Anda sudah lanjut. Cobalah untuk lebih berani berbicara dan berpartisipasi di sebuah acara.
Misalnya, jika Anda sedang mendatangi sebuah acara yang dipenuhi dengan anak-anak muda. Jangan duduk di bagian belakang, duduklah di depan dan beranikan diri untuk berpartisipasi. Jangan biarkan usia menghalangi Anda untuk tetap produktif.
Orang-orang yang tetap aktif secara fisik dan mental dianggap mampu melawan ageism dengan lebih mudah.
Jangan takut untuk mengetahui berita terkini, beri tahu anak dan cucu bahwa Anda juga mengerti hal-hal baru yang sedang terjadi di dunia ini.
Jika Anda merasa nyaman, cobalah untuk membuat akun media sosial. Tindakan ini dapat membuat orang lain melihat kemampuan Anda dalam berkomunikasi, meski sudah tak muda lagi.
Menjadi orang yang positif dipercaya ampuh untuk melawan segala bentuk ageisme. Jadilah orang lanjut usia yang berpikir dan bertindak positif, jangan sampai diri Anda termakan oleh aegisme.
Siapa bilang orang lanjut usia tidak bisa mandiri? Jika kesehatan Anda masih mendukung untuk beraktivitas, cobalah untuk menjadi mandiri dalam melakukan berbagai macam hal.
Misalnya, pergilah belanja ke swalayan atau makanlah di restoran kesukaan. Dengan begitu, berbagai kemampuan sosial Anda dipercaya akan tetap terjaga meski sudah lanjut usia.
Salah satu cara efektif untuk melawan ageism ialah berkumpul dengan mereka yang lebih muda. Jangan takut atau malu untuk berpartisipasi dalam sesi olahraga dan komunitas yang dipenuhi oleh anak-anak muda. Bahkan, dikelilingi oleh orang yang lebih muda dapat memberikan semangat untuk Anda beraktivitas.
Melakukan hal baik untuk lingkungan sekitar dapat membuat orang lanjut usia merasa lebih muda dan lebih tertarik dengan kehidupan yang ia jalani.
Jangan ragu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di lingkungan rumah Anda, atau mengikuti acara keagaman yang diselenggarakan di tempat peribadatan.
Jangan pikir bahwa ageism hanya berdampak pada kesehatan mental saja. Faktanya, masalah ini juga bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik orang lanjut usia.
WHO menjabarkan bahwa orang lanjut usia yang memiliki sikat negatif terhadap penuaan akan hidup 7,5 tahun lebih sedikit dibandingkan mereka yang memiliki sikap positif terhadap penuaan.
Selain itu, ageism juga bisa mengakibatkan stres kardiovaskuler, menurunnya produktivitas dan tingkat efikasi diri (kepercayaan diri untuk melakukan berbagai hal). Inilah mengapa ageism dianggap berbahaya bagi orang lanjut usia.
Baca Juga
Segala bentuk diskriminasi, termasuk aegism, tidaklah dibenarkan. Ada banyak dampak buruk yang dapat dirasakan oleh korbannya. Maka dari itu, janganlah sekali-kali mendiskriminasi orang lain hanya karena usianya yang tak lagi muda.
Jika Anda khawatir dengan kesehatan orangtua atau keluarga Anda yang sudah lanjut usia, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Alzheimer adalah penyakit yang gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu. Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, cari tahu faktor yang meningkatkan risikonya!
Trigliserida adalah suatu jenis lemak dalam darah. Cara alami menurunkan trigliserida, antara lain mengurangi konsumsi gula, perbanyak makan serat, kurangi karbo, dsb.
Demensia atau pikun pada lansia sering dikaitkan dengan Alzheimer. Namun demensia vaskuler atau penurunan fungsi otak ternyata memiliki penyebab yang berbeda. Simak penjelasannya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved