Mulai dari sering makan emping hingga kebiasaan mandi malam, hal-hal tersebut telah dipercaya sebagai penyebab asam urat. Benarkah demikian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Jun 2019
Penyebab asam urat adalah penumpukan kadar asam urat dalam darah, yang kemudian menyebabkan munculnya kristal.
Table of Content
Asam urat bisa dibilang penyakit merakyat. Saking lumrahnya penyakit ini, informasi yang beredar tentang penyebab asam urat mulai dari mandi malam hingga makan emping begitu cepat terserap masyarakat.
Advertisement
Banyak orang yang masih salah kaprah tentang penyakit ini. Tidak hanya dalam hal penyebab, asam urat juga kerap dianggap sebagai kondisi yang sama dengan radang sendi (rheumatoid arthritis).
Baca Juga
Memahami lebih jauh mengenai penyebab asam urat, bisa membuat Anda lebih siap, jika suatu saat menerima informasi dari grup di media sosial.
Radang sendi disebabkan oleh kondisi autoimun. Kondisi ini bisa terjadi saat sistem imun di tubuh, mengalami gangguan fungsi sehingga justru menyerang sel yang sehat.
Saat hal ini terjadi, akan muncul gejala yang memang serupa dengan asam urat seperti peradangan, nyeri, dan pembengkakan di sendi. Gejala tersebut bisa muncul di pergelangan tangan, lutut, dan lengan di kedua sisi tubuh.
Sementara itu, penyebab asam urat bukanlah kondisi autoimun. Asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Saat kadar asam urat tinggi, maka akan terjadi penumpukan, yang kemudian akan membentuk kristal padat. Penumpukan kadar asam urat ini umumnya terjadi di siku, kaki, dan tangan.
Penumpukan asam urat di tubuh tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa hal yang bisa memicu hal ini, menjadikan seseorang lebih berisiko terkena asam urat, di antaranya:
Jika punya kebiasaan sering mengonsumsi makanan yang berbahan dasar daging dan seafood, maka Anda perlu lebih berhati-hati dan membatasi konsumsinya. Selain itu, kurangi juga konsumsi makanan dan minuman, yang mengandung banyak gula.
Asam urat lebih umum terjadi pada laki-laki. Selain itu, laki-laki juga biasanya mengalami kondisi ini lebih awal, yaitu mulai dari usia 30 tahun. Meski begitu, wanita yang sudah memasuki usia menopause, memiliki risiko yang sama tingginya dengan laki-laki.
Beberapa jenis obat bisa meningkatkan kadar asam urat di tubuh. Jenis obat yang bisa menimbulkan efek ini, di antaranya adalah obat diuretik dan obat yang mengandung salisilat.
Kadar asam urat pada orang yang mengalami kelebihan berat badan, akan lebih tinggi. Selain itu, ginjal pada penderita obesitas juga tidak bisa bekerja optimal, untuk mengeluarkan kelebihan kadar asam urat di tubuh.
Kondisi seperti tingginya tekanan darah, diabetes, gangguan pada hati, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan penyakit ginjal bisa meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan menjalani diet yang tidak seimbang, juga merupakan faktor risiko yang memicu timbulnya penyebab asam urat. Sebab, alkohol akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kadar asam urat berlebih.
Jika anggota keluarga memiliki riwayat menderita asam urat, maka risiko Anda untuk terkena penyakit serupa juga akan meningkat.
Beberapa faktor risiko penyebab asam urat di atas, seperti riwayat keluarga, memang tidak bisa dicegah. Namun, penyebab lainnya seperti pola makan yang kurang sehat serta kebiasaan mengonsumsi alkohol, tentu bisa dihindari, untuk mencegah kambuhnya asam urat.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Makanan tinggi purin adalah jenis makanan yang perlu diwaspadai bagi penderita penyakit asam urat. Beberapa contoh makanan ini adalah daging merah, jeroan, hingga bir.
15 Agt 2023
Perbedaan rheumatoid arthritis (RA) dan osteoarthritis (OA) terletak di penyebabnya. Namun, gejalanya cenderung mirip. Apa saja bedanya?
6 Agt 2023
Makanan adalah penyebab asam urat yang jarang disadari oleh banyak orang, terutama mereka yang berusia muda. Pasalnya, makanan penyebab asam urat termasuk makanan yang sering dikonsumsi oleh anak muda, seperti makanan dengan pemanis tambahan dan minuman beralkohol.
18 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved