Afirmasi positif bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya memiliki kondisi mental yang lebih baik, kesadaran tinggi yang lebih tinggi, dan fisik yang lebih sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Feb 2021
Afirmasi positif memberikan keyakinan positif pada diri sendiri
Table of Content
Afirmasi adalah sebuah pernyataan yang diucapkan untuk membawa perubahan pada diri seseorang. Ucapan afirmasi bisa disampaikan dalam bentuk inspirasi maupun pengingat akan hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak.
Advertisement
Orang yang kerap memberikan afirmasi positif pada dirinya sendiri, akan merasakan berbagai dampak menguntungkan. Perubahan ini bahkan dapat membawa diri pada keberhasilan yang sempat tertunda.
Afirmasi positif adalah pernyataan yang berulang kali diucapkan untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatif dan mengubah cara pikir menjadi lebih positif.
Untuk memberikan afirmasi positif ke diri sendiri, Anda cukup mencari ucapan atau pernyataan yang diperlukan untuk membangun rasa percaya diri, mendorong perubahan positif, dan motivasi di dalam pikiran.
Misalnya, Anda adalah orang yang sering takut berbicara di depan umum. Maka, contoh kalimat afirmasi positif yang bisa diucapkan adalah, “Aku adalah orang yang berani dan bisa lancar persentasi di depan kelas.”
Mengucapkan kalimat ini pada diri sendiri, mungkin awalnya akan terasa aneh. Namun, mengucapkan afirmasi positif secara teratur setiap hari pada diri sendiri memiliki manfaat yang luar biasa.
Tanpa disadari, sugesti yang terus menerus Anda berikan ke diri sendiri itu akan terserap dengan baik dan menjadi kenyataan.
Mengucapkan afirmasi positif pada diri sendiri memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari bahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari kebiasaan baik yang satu ini.
Hal yang Anda percayai, pada banyak kesempatan itulah yang akan Anda alami. Jika percaya bahwa Anda bisa menjadi orang yang bahagia, serta terlepas dari perasaan negatif seperti stres dan depresi, maka hal ini yang kemungkinan besar akan terjadi.
Sekarang masalahnya, bagaimana bisa menimbulkan rasa percaya itu? Mempercayai diri sendiri bukanlah perkara mudah dan saat itulah afirmasi positif bisa membantu.
Mengucapkan afirmasi positif pada diri sendiri secara teratur, dinilai dapat mengurangi gangguan kecemasan dan stres.
Penelitian membuktikan bahwa orang-orang yang memberikan afirmasi positif kepada dirinya sendiri, lebih bisa mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan. Mereka lebih terbuka terhadap kritik dan akan melakukan langkah-langkah konkret demi memperbaiki kesalahannya.
Afirmasi positif bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Jika dilakukan dengan tepat, afirmasi yang diberikan dapat mengubah kebiasaan seseorang menjadi lebih sehat.
Melakukan afirmasi positif dengan mengucapkan kata-kata seperti, “Aku adalah orang yang sehat dan badanku terasa lebih segar ketika sering makan sayur dan olahraga,” bisa menjadi kata-kata sakti yang mengubah hidup Anda.
Baca Juga: Apa Itu Hipnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Mempraktikkan afirmasi positif secara rutin akan membuat kita menjadi orang yang tidak begitu defensif ketika dihadapkan pada sebuah ancaman.
Sebagai contoh, berusaha berhenti mempraktikkan kebiasaan afirmasi secara rutin, seorang perokok akan lebih berani menghadapi informasi-informasi yang menyebutkan secara detail kerugian dari merokok.
Sementara itu perokok yang tidak melakukan afirmasi positif, cenderung akan menghindari informasi itu.
Intinya, afirmasi positif akan membuat kita bisa lebih kuat bertahan di situasi yang membuat tidak nyaman, termasuk saat ada informasi kesehatan yang benar tapi bagi sebagian orang dirasa menakutkan.
Rutin mengucapkan afirmasi positif pada diri sendiri, akan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan munculnya rasa percaya diri, Anda akan lebih berani mengambil kesempatan yang bisa menguntungkan masa depan.
Bahkan, jika afirmasi positif dilakukan dalam lingkungan yang kompetitif seperti saat perlombaan, ujian, hingga pekerjaan, secara tidak langsung akan mendorong diri Anda untuk meningkatkan kemampuan atau skill sekaligus karakter.
Ini adalah modal yang sangat diperlukan untuk bisa meraih kesuksesan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca Juga
Untuk merasakan efek dari afirmasi positif, Anda perlu melakukannya secara teratur, setidaknya satu hari sekali. Anda juga bisa melakukannya pagi hari sebelum beraktivitas dan malam hari menjelang tidur.
Memberikan afirmasi positif juga tidak harus dilakukan secara verbal. Anda bisa menempelkan tulisan afirmasi tersebut di di benda-benda yang sering Anda gunakan seperti cermin atau menaruh tulisan di dalam dompet. Anda pun dapat menjadikannya latar untuk layar di ponsel atapun komputer.
Contoh kalimat afirmasi positif yang bisa membantu Anda menjalani hari dengan lebih baik antara lain:
Masih ada banyak contoh afirmasi positif yang bisa Anda berikan untuk diri sendiri. Cobalah untuk menyesuaikan kalimat-kalimat tersebut dengan kondisi yang ingin Anda perbaiki.
Saat membuat kata-kata afirmasi positif, Anda disarankan juga menggunakan kalimat yang konotasinya positif.
Sebagai contoh, daripada menggunakan kata-kata “Aku sudah tidak suka rasanya rokok,” gunakanlah kalimat seperti “Aku sudah bebas dari rokok dan tubuhku kini terasa jauh lebih sehat.”
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar manfaat afirmasi positif untuk kesehatan mental maupun fisik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Kepribadian ESTP adalah pembawa suasana yang mampu berpikir dan bertindak dengan cepat. Kenali karakteristik pemilik kepribadian ini di sini.
16 Mar 2022
Burnout adalah sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Ciri-cirinya berupa mudah marah, sering sakit, hingga tidak produktif dalam bekerja. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
15 Mei 2023
Antisosial atau ansos adalah hal yang sangat berbeda dengan sifat pemalu pada anak. Rasa malu bukanlah gangguan kepribadian. Sebaliknya, antisosial atau sociopathy adalah bagian dari gangguan kejiwaan yang perlu penanganan tepat.
19 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved