Aerophobia adalah rasa takut luar biasa yang muncul saat harus naik pesawat. Kondisi ini bisa muncul akibat pengalaman atau faktor lingkungan keluarga dekat
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Apr 2021
Seseorang dengan aerophobia sangat takut saat naik pesawat
Table of Content
Pernah mengenal orang yang luar biasa takut saat naik pesawat? Atau Anda sendiri yang mengalaminya? Bisa jadi itu aerophobia. Aerophobia adalah kengerian luar biasa saat harus naik pesawat. Bahkan, rasa takut ini terus menerus bertahan bukan hanya terjadi beberapa saat saja.
Advertisement
Istilah lain untuk aerophobia adalah aviophobia. Menurut penelitian tahun 2016 dari University of New England, setidaknya 2,5-40% orang bisa merasakan kecemasan akibat naik pesawat setiap tahunnya.
Pembeda utama aerophobia dengan ketakutan biasa saat naik pesawat adalah rasa ngeri yang begitu intens. Sangat mungkin muncul kecemasan berlebihan hanya saat berpikir tentang naik pesawat atau terbang.
Beberapa gejala fisik yang mungkin muncul ketika hal ini terjadi di antaranya:
Pada beberapa kasus, ada juga orang yang sampai mengalami serangan kepanikan atau panic attack. Dalam kondisi ini, akan muncul sensasi sulit membedakan mana realita dan bukan, serta ketakutan jika meninggal dunia.
Lebih jauh lagi, ada orang yang baru merasakan ketakutan ketika mulai masuk ke pesawat atau boarding. Namun, tak menutup kemungkinan ada orang yang sudah merasakan kengerian saat menginjakkan kaki di bandara.
Pemicu terjadinya aerophobia bisa karena satu hal atau gabungan beberapa faktor. Terkadang, kondisi ini bisa dipicu atau memburuk apabila seseorang memiliki phobia lain seperti:
Ketiga jenis fobia di atas sangat bisa membuat kondisi aerophobia memburuk. Terlebih ketika harus menghabiskan waktu cukup lama di dalam pesawat bersama dengan banyak orang asing lainnya.
Bukan hanya fobia, ada pula masalah fisik yang berkontribusi terhadap ketakutan terbang, seperti:
Setiap orang bisa memiliki faktor pemicu berbeda atas munculnya takut naik pesawat berlebian. Namun jika dirangkum, beberapa faktor yang umum terjadi adalah:
Adanya pengalaman traumatis seperti selamat dari kecelakaan pesawat bisa menjadi pemicu munculnya aerophobia. Bahkan, menyaksikan berita tentang kecelakaan pesawat juga bisa memicu ketakutan untuk terbang. Sebagai contoh, ada orang-orang yang merasa takut naik pesawat setelah serangan 11 September.
Apabila orangtua punya kecenderungan takut terbang, maka kengerian yang sama bisa muncul. Selain itu, melihat teman atau kerabat yang fobia naik pesawat juga bisa memberikan pengaruh.
Terkadang ketakutan terbang juga bisa terjadi karena konflik lain seperti stres terhadap pekerjaan dengan frekuensi perjalanan jauh cukup sering. Contoh lain adalah anak yang orangtuanya bercerai dan harus sering naik pesawat untuk mengunjungi salah satu orangtuanya, bisa mengalami aerophobia sebagai mekanisme pertahanan akan trauma perceraian.
Tak hanya itu, masalah lain yang di luar kendali seperti cuaca buruk, turbulensi ketika lepas landas dan mendarat, serta keterlambatan jadwal terbang juga bisa memperburuk rasa takut untuk terbang.
Baca juga: Tanda-Tanda Hodophobia atau Fobia Bepergian Jauh dan Cara Mengatasinya
Takut naik pesawat adalah kondisi yang bisa teratasi, meskipun tidak diketahui persis apa pemicunya. Beberapa jenis penanganan yang cukup umum adalah:
Untuk mengatasi rasa takut, Anda perlu mencari tahu tentang hal-hal di dalamnya. Pelajari seluk-beluk tentang kerja pesawat terbang. Cari tahu juga kondisi yang mungkin terjadi saat Anda berada di dalam pesawat. Jika mengetahui informasi penting tersebut, Anda bisa mengurangi kecemasan saat menaiki pesawat.
Di sisi lain, rasa khawatir juga dibutuhkan supaya Anda lebih peduli dengan keadaan sekitar. Saat lebih peduli, Anda pun akan mempersiapkan diri dengan baik. Misalnya, Anda membawa buku untuk dibaca dalam pesawat. Mungkin sebuah jurnal untuk menuliskan semua yang Anda alami saat berada di atas awan.
Saat merasa sangat takut, segera beri tahu awak kabin di dalam pesawat. Mereka akan membantu Anda dengan hal-hal yang bisa menenangkan.
Mungkin hal yang sulit melakukan meditasi di dalam pesawat. Namun, bukan berarti Anda tidak mau mencobanya. Meditasi dan teknik mengatur napas bisa membuat pikiran dan hati Anda lebih tenang. Napas yang terartur juga akan membuat kerja jantung normal. Jadi, Anda bisa menikmati perjalanan.
Ada baiknya juga, Anda melakukan terapi untuk menghilangkan ketakutan ini. Jenis terapi psikologis bisa berupa terapi perilaku kognitif yang bertujuan untuk mengubah pemikiran negatif pemicu ketakutan. Dalam metode ini, ada beberapa pendekatan seperti terapi paparan, desensitisasi sistematis, terapi individu, hingga teknik virtual reality untuk mengatasi takut terbang.
Ada pula cara mengatasi takut terbang dengan mengikuti kursus terbang selama 2-3 hari. Selama kelas berlangsung, Anda akan diajak mengenal pilot, prosedur keamanan penerbangan, bahkan ikut terbang di pesawat. Mengenal lebih dekat seluruh prosesnya akan membuat seseorang merasa lebih nyaman dan tidak lagi takut.
Untuk meredakan gejala tertentu seperti mual atau cemas berlebih, dokter akan merekomendasikan obat tertentu agar tidak mabuk perjalanan. Selain itu, bisa juga dokter meresepkan obat anti-kecemasan namun hanya untuk jangka pendek.
Baca juga: Perhatikan Hal Berikut Ini Saat Mengajak Bayi Naik Pesawat
Salah satu kunci mengatasi ketakutan terbang adalah mengidentifikasi dari mana asal mula pemikiran tidak rasional. Ketika sudah terlihat polanya, coba ganti dengan pemikiran yang lebih realistis dan membantu.
Selain itu, pahami pula bahwa pesawat terbang memiliki mekanisme keamanan yang mumpuni. Dengan tahu bagaimana cara kerja pesawat dan mengapa turbulensi terjadi, bahkan memahami arti dari suara-suara tertentu, akan membuat pengalaman terbang tidak lagi terasa menakutkan.
Anda juga bisa melakukan teknik relaksasi saat mulai merasa takut. Contohnya dengan melatih napas, visualisasi, hingga relaksasi otot progresif.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala aerophobia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Humble brag adalah memamerkan sesuatu tanpa disertai dengan rasa bersalah atau malu yang idealnya menyertai. Sederhananya, ini adalah cara untuk pamer dengan bumbu kerendahan hati.
30 Agt 2021
Gangguan skizoafektif merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan kombinasi gejala psikosis dan gangguan mood. Gangguan skizoafektif terbagi atas tipe bipolar dan tipe depresif.
2 Des 2020
Psikopat adalah orang yang menderita gangguan kepribadian antisosial. Psikopat dikaitkan dengan sosiopat, walaupun terdapat perbedaan kunci antara keduanya.
1 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved