logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Seputar ADD pada Anak yang Bisa Menyebabkan Sulit Fokus

open-summary

ADD adalah kondisi yang berbeda dengan ADHD. Attention deficit disorder menyebabkan anak mengalami susah fokus atau memperhatikan sesuatu.


close-summary

25 Mei 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

ADD adalah gangguan neurologis yang bisa menyebabkan anak sulit fokus

Anak ADD sulit untuk fokus dan cenderung suka melamun

Table of Content

  • Apa itu ADD?
  • ADD adalah kondisi yang berbeda dengan ADHD, ini gejalanya
  • Penyebab ADD yang perlu Anda ketahui
  • Cara mengatasi ADD

Banyak orang yang sudah familiar dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), tetapi jika ditanya apa itu ADD atau attention deficit disorder, mungkin tidak banyak yang tahu. Arti ADD adalah gangguan neurologis yang menyebabkan serangkaian masalah perilaku, seperti kesulitan fokus pada tugas sekolah, mengikuti instruksi, menyelesaikan tugas, dan interaksi sosial.

Advertisement

Tak jarang, anak dengan attention deficit disorder dicap sebagai anak yang malas karena sulit memperhatikan guru dan tidak bisa menyelesaikan tugas.

Gangguan ADD sering kali disamakan dengan ADHD. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah karena ADD adalah salah satu bagian dari ADHD

Apa itu ADD?

Dilansir dari Very Well Health, ADD adalah istilah yang digunakan untuk salah satu presentasi dari ADHD. ADD tidak memiliki wujud yang sama layaknya ADHD tipe hiperaktif-impulsif atau ADHD tipe kombinasi. 

Namun, istilah ADD sebetulnya sudah tidak digunakan lagi oleh para ahli medis. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, semua jenis gangguan pemusatan perhatian disebut dengan ADHD meskipun anak tersebut tidak hiperaktif. 

ADD pun kini dikenal dengan istilah ADHD tipe inatentif (sikap tidak memperhatikan). Walaupun begitu, istilah ADD terkadang masih digunakan dalam bahasa sehari-hari bagi anak yang sulit fokus dan tidak hiperaktif.

Anak dengan ADD menunjukkan gejala-gejala yang berbeda. Penderita ADD biasanya tidak mengganggu di sekolah. Mereka bahkan duduk di kelas dengan tenang, tapi bukan berarti gangguan yang mereka alami termasuk normal dan mereka tidak kesulitan untuk fokus.

ADD adalah kondisi yang berbeda dengan ADHD, ini gejalanya

Setelah mengetahui pengertian ADD, Anda harus memahami gejalanya. Anak dengan ADHD inatentif atau attention deficit disorder memiliki sejumlah karakteristik tertentu. 

Adapun sejumlah gejala ADD adalah sebagai berikut:

1. Sulit mengikuti instruksi maupun fokus pada tugas

Anak ADD umumnya kesulitan mengikuti instruksi karena sulit memperhatikan. Selain itu, mereka juga tidak fokus pada tugas yang harus dikerjakan sehingga tidak mampu mengerjakannya dengan benar.

2. Tidak mampu belajar dan berisiko mengalami masalah di sekolah

anak tidak fokus belajar
Anak ADD sulit fokus hingga tak mampu belajar dengan baik

Karena kesulitan untuk fokus atau memerhatikan, anak dengan attention deficit disorder juga mungkin tidak mampu belajar dengan baik. Hal ini menyebabkan dirinya berisiko mengalami masalah di sekolah berulang kali.

3. Cenderung pelupa dan suka melamun

Salah satu gejala attention deficit disorder adalah cenderung pelupa dan suka melamun. Hal tersebut membuat penderitanya tidak fokus pada suatu kondisi maupun pembicaraan. Misalnya, anak malah melamun ketika guru menerangkan materi pelajaran.

4. Salah atau gagal menyelesaikan tugas

Kepanjangan ADD atau attention disorder juga dapat ditandai dengan sering salah atau gagal dalam menyelesaikan tugas. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mendapat nilai yang buruk secara terus-menerus di kelas.

5. Tidak memperhatikan detail

Anak dengan ADD umumnya tidak memperhatikan detail sehingga membuatnya kesulitan dalam mengerjakan tugas yang memerlukan ketelitian. Kurangnya fokus juga membuat anak cenderung melakukan kesalahan.

6. Merasa bosan atau tidak tertarik dengan aktivitas di ruang kelas

aktivitas di kelas
Anak ADD tampak bosan dengan aktivitas di kelas

Tampak bosan dan tidak tertarik pada aktivitas di kelas bisa menjadi gejala anak dengan attention deficit disorder. Misalnya, saat anak lain berebut menjawab pertanyaan dari guru, penderita ADD cenderung diam dan tidak menunjukkan ketertarikan.

7. Tugas sekolah, meja, atau loker terlihat berantakan

Gejala lain yang bisa ditunjukkan anak ADD adalah tugas sekolah, meja, atau loker yang berantakan. Tak jarang, mereka lupa atau salah menaruh buku tugas maupun peralatan sekolah sehingga bisa hilang begitu saja.

8. Seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsung

Kesulitan fokus atau memperhatikan membuat anak dengan attention deficit disorder seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsung. Hal ini bisa membuat orangtua atau guru mengiranya nakal dan tidak sopan.

9. Tampak pemalu

Berbeda dengan ADHD tipe hiperaktif, anak ADD tidak memiliki tingkat energi yang tinggi. Alih-alih bermain dengan anak lain, mereka seperti berada dalam dunianya sendiri sehingga tampak pemalu atau pendiam.

10. Membuat kesalahan yang ceroboh

Anak dengan ADD cenderung kesulitan untuk fokus terhadap hal yang sedang dikerjakan di sekolah, rumah, atau bahkan saat bermain. Hal ini juga membuatnya kerap melakukan kesalahan yang ceroboh.

11. Sering kehilangan barang-barang pribadi

Penderita ADD sering kali kehilangan barang-barang pribadi, seperti pulpen, kunci, atau buku. Hal tersebut dapat disebabkan oleh dirinya yang cenderung pelupa dan mudah terganggu sehingga mudah kehilangan barang-barangnya.

Tidak semua ADD pada anak memiliki tingkat keparahan yang sama, ada yang ringan atau bahkan lebih parah. Jadi, penting bagi orangtua untuk memerhatikan apa pun yang terjadi pada anak.

Baca Juga

  • 11 Makanan Peninggi Badan Anak yang Perlu Dipenuhi
  • Breath Holding Spells pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
  • Penyebab Penyakit Lupus pada Anak, Faktor Keluarga Salah Satunya

Penyebab ADD yang perlu Anda ketahui

Sebetulnya, penyebab ADD tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dapat berperan dalam mengembangkannya, yaitu:

  • Faktor genetik
  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Stres dan gaya hidup yang buruk selama ibu hamil
  • Cedera otak traumatis.

Jika Anda mencurigai anak mengalami attention deficit disorder, konsultasikan masalah ini dengan dokter atau psikolog anak. 

Sejumlah tes mungkin perlu dilakukan pada anak untuk melihat apakah mereka memenuhi kriteria ADD atau tidak. Tes ini juga dapat membedakan ADD dengan masalah lain yang bisa menyebabkan anak sulit fokus atau memperhatikan sesuatu.

Cara mengatasi ADD

anak ADD
Anak ADD memerlukan intervensi perilaku

ADD artinya gangguan yang bisa mengganggu perhatian anak. Seorang anak dapat didiagnosis dengan penyakit ADD jika mereka menunjukkan setidaknya 6 gejala selama 6 bulan berturut-turut. 

Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus untuk anak dengan ADD dan ADHD. Namun, perawatan dapat membantu anak mengendalikan gejala dan memperbaiki kehidupan sehari-harinya, termasuk dalam belajar.

Terkadang, cara mengatasi ADD adalah dengan pemberian obat-obatan psikostimulan, antidepresan, atau nonstimulan yang bisa membuat anak tetap fokus dan memperhatikan sesuatu. Namun, beberapa obat stimulan dikaitkan dengan efek samping yang serius sehingga banyak yang mengkhawatirkan penggunaannya.

Oleh sebab itu, sebagian besar dokter dan psikolog anak menyarankan intervensi perilaku. Hal ini dapat membantu mengajari anak keterampilan perilaku adaptif (menyesuaikan) dan mengurangi perilakunya yang sulit fokus atau memerhatikan.

Apabila dilakukan dalam jangka panjang, perawatan intervensi perilaku dapat menghasilkan peningkatan permanen bagi anak dalam berkonsentrasi dan fokus.

Jenis perawatan attention deficit disorder juga bisa menggabungkan keduanya. Hal tersebut disesuaikan dengan gejala dan kebutuhan anak. Jadi, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter agar anak mendapat perawatan yang tepat.

Selain itu, melakukan latihan fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan suasana hati dan fokus perhatian anak dengan ADHD. Asupan yang dikonsumsi juga bisa berpengaruh.

Mengonsumsi makanan yang digoreng, mengandung tambahan gula, garam, atau bahan-bahan buatan lainnya, disinyalir dapat memperburuk masalah perilaku dan perhatian  sehingga sebaiknya hindari konsumsi makanan tersebut.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

penyakit anakkesehatan anakadhd

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved