Anggapan bahwa ada makanan penyebab lupus atau yang bisa menyembuhkannya tidaklah benar. Hanya saja, penderita penyakit yang menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh ini perlu menjaga asupan nutrisi sebagai bagian dari proses penyembuhan.
4.67
(3)
15 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Daging ikan bisa menjadi alternatif daging merah bagi penderita lupus
Table of Content
Anggapan bahwa ada makanan penyebab lupus atau yang bisa menyembuhkannya tidaklah benar. Hanya saja, penderita penyakit yang menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh ini perlu menjaga asupan nutrisi sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Advertisement
Makanan yang dikonsumsi harus seimbang proporsinya, serta memperbanyak asupan sayur dan buah.
Memang benar jika ada hubungan antara apa yang dikonsumsi penderita lupus dengan kondisinya. Terlebih, lupus adalah penyakit inflammatory atau peradangan. Meski belum terbukti secara ilmiah, makanan bernutrisi bisa meredakan gejala penyakit lupus. Begitu pula sebaliknya.
Selain tak ada makanan penyebab lupus atau yang bisa menyembuhkannya, kondisi tubuh penderita lupus satu dan lainnya pun berbeda. Itu artinya, apa yang dikonsumsi seorang penderita bisa jadi berdampak berbeda ketika dikonsumsi dengan pola yang sama oleh penderita lainnya.
Jadi, mengingat tak ada makanan penyebab lupus, lebih penting berpegang teguh pada asupan nutrisi yang baik untuk tubuh. Beberapa catatan terkait hal ini di antaranya:
Jika selama ini masih sering mengonsumsi daging merah sebagai sumber protein, coba ganti ke ikan. Daging merah penuh lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat sekaligus risiko mengalami penyakit jantung. Proses peradangan pun tak terhindarkan jika tubuh terlalu banyak mendapat asupan lemak jenuh.
Alternatif dari daging merah bisa dengan mengonsumsi ikan yang kaya akan asam lemak omega-3. Beberapa di antaranya adalah salmon, tuna, sarden, dan juga mackerel. Asam lemak omega-3 adalah asam lemak tunggal tak jenuh yang dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung dan stroke, sekaligus mengurangi inflamasi dalam tubuh.
Masih senada dengan poin di atas, hanya saja selain daging merah, ada beberapa sumber asam lemak jenuh yang juga perlu dihindari. Beberapa seperti makanan yang digoreng, krim sup, saus kemasan, produk daging olahan, serta produk olahan susu tinggi lemak.
Jika ada makanan yang sebaiknya penderita lupus hindari, itu adalah alfalfa sprout yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan. Tanaman herbal ini kerap dianggap memicu gejala lupus seperti tubuh terasa lesu, nyeri otot, masalah ginjal, hingga hasil pemeriksaan darah yang abnormal.
Ini bisa terjadi karena reaksi tubuh terhadap asam amino L-canavanine yang ada dalam alfalfa sprout. Ketika mengonsumsinya, ada risiko sistem kekebalan tubuh menjadi aktif dan meningkatkan inflamasi pada penderita lupus. Hal yang sama berlaku pada bawang putih. Meski demikian, bukan berarti kacang-kacangan yang satu ini merupakan makanan penyebab lupus.
Nutrisi yang baik juga penting diperoleh dari sayur dan buah-buahan. Perbanyak asupan keduanya karena kaya akan antioksidan. Makanan yang kaya antioksidan dapat melindungi tubuh dari reaksi inflamasi sehingga gejala yang dialami penderita lupus pun bisa sedikit mereda.
Meskipun sayuran seperti brokoli dan bayam sangat direkomendasikan bagi penderita lupus, ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari. Bukan berarti termasuk kategori makanan penyebab lupus, hanya saja sayuran seperti tomat, kentang, paprika, dan terong bisa bereaksi sensitif terhadap penderita lupus.
Pilih makanan tinggi kalsium dan vitamin D sehingga tulang tetap terlindungi, mengingat obat steroid yang dikonsumsi penderita lupus bisa membuat tulang lebih rapuh bahkan rentan patah. Jadi, pastikan asupan kalsium dan vitamin D tercukupi agar bisa memperkuat kondisi tulang.
Beberapa makanan tinggi kalsium di antaranya keju, yogurt, tahu, kacang-kacangan, susu rendah lemak, dan juga alternatif pengganti susu seperti almond dan kedelai. Pertimbangkan juga untuk mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D apabila sumber dari makanan belum tentu tercukupi.
7. Batasi konsumsi alkohol
Meskipun ada penelitian yang menyebut manfaat minum bir jika dikonsumsi secukupnya, namun perhatikan betul berapa asupan alkohol bagi penderita lupus. Dikhawatirkan alkohol dapat berinteraksi dengan obat yang dikonsumsi seperti ibuprofen atau naproxen sehingga meningkatkan risiko pendarahan lambung.
Sodium yang biasanya membuat makanan terasa gurih juga sebaiknya dihindari oleh penderita lupus. Jika memungkinkan, konsumsi makanan dengan sedikit sodium atau ganti dengan pilihan makanan asin yang sehat.
Jika ingin menambahkan bumbu untuk meningkatkan rasa masakan, pilih alternatif bumbu lain seperti lada, bubuk kari, lemon, kunyit, dan banyak lagi. Selama dikonsumsi dalam bentuk alami dan tidak berlebihan, tidak masalah mengonsumsi bumbu herbal sebagai substitusi sodium.
Baca Juga
Apa yang dikonsumsi penderita lupus satu dan lainnya bisa bereaksi berbeda terhadap tubuh mereka. Untuk itu, buat catatan semacam food journal untuk tahu makanan apa saja yang meredakan atau sebaliknya memicu reaksi inflamasi dalam tubuh.
Diskusikan juga catatan ini dengan ahli gizi atau dokter sehingga bisa mengatur strategi pola makan yang efektif.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Selain kelabang, kecoa, hingga tikus, ular menjadi salah satu reptil yang kerap muncul setelah banjir besar melanda. Mari amankan rumah Anda dengan mengenali cara mengusir ular ini.
Di masa pandemi bermain game seperti The Sims atau Animal Crossing bisa bermanfaat bagi kesehatan otak. Apa saja manfaatnya bagi kesehatan mental.
Makanan penambah stamina perlu Anda ketahui agar tubuh tetap bugar saat beraktivitas. Mulai dari buah-buahan seperti, alpukat, pisang, hingga apel bisa Anda coba.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved