Fungsi usus buntu cukup beragam untuk kesehatan. Mulai dari tempat berkembang biaknya bakteri baik, hingga menjaga sistem pencernaan bisa dilakukan usus buntu.
4.14
(36)
1 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Usus buntu terletak di perut bagian kanan bawah, tepat di titik pertemuan usus halus dan usus besar
Table of Content
Jika mendengar kata usus buntu, tentu yang terlintas di kepala adalah sesuatu yang harus dibuang lewat prosedur operasi. Bahkan, perlu dipertanyakan apakah ada fungsi usus buntu untuk sistem pencernaan atau tubuh manusia. Jika dulu usus buntu dianggap tak berguna, banyak penelitian membuktikan sebaliknya.
Advertisement
Biasanya, orang memberi “perhatian” pada usus buntu ketika ada masalah. Tanda-tandanya adalah nyeri tak tertahankan pada perut bagian kanan bawah. Di situlah letak usus buntu, tepat di titik pertemuan usus halus dan usus besar.
Usus buntu adalah bagian tubuh berbentuk tabung dengan panjang sekitar 10 cm. Posisinya melekat pada bagian awal usus besar. Beberapa fungsi usus buntu di antaranya:
Banyak yang meyakini bahwa fungsi usus buntu yang paling utama adalah menjadi tempat berkembangnya bakteri baik. Dengan adanya bakteri baik, sistem pencernaan akan semakin lancar.
Tim peneliti dari University Arizona College of Osteopathic Medicine meneliti bahwa fungsi usus buntu bisa jadi merupakan organ pendukung sistem imun. Tak hanya itu, usus buntu juga mengandung jaringan tertentu yang berhubungan dengan sistem limfatik dan membawa sel darah putih, yang bertugas menangkal infeksi.
Masih berhubungan dengan fungsi usus buntu sebagai “safe house” untuk bakteri baik, hal ini juga berhubungan dengan kesehatan sistem pencernaan. Contohnya ketika sistem cerna seseorang mengalami masalah seperti diare atau penyakit lain, bakteri baik dari usus buntu dapat mengambil alih sistem cerna dan melindungi dinding usus.
Menurut ahli, bermasalahnya fungsi usus buntu seperti mengalami peradangan hingga infeksi membuatnya terkadang harus diangkat lewat prosedur operasi. Walaupun ada risikonya, operasi usus buntu tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan.
Umumnya, kondisi usus buntu atau apendisitis terjadi karena infeksi abdominal yang meluas hingga menutup jalur usus. Beberapa penyebab penyumbatan ini adalah:
Ketika terjadi infeksi, maka bakteri di usus buntu akan berkembang tanpa terkendali. Akibatnya, organ ini bisa membengkak dan berisi nanah. Itulah mengapa orang yang mengalami gangguan fungsi usus buntu bisa merasakan nyeri hebat di perut kanan bawah, muntah, hingga diare.
Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi. Namun jika kondisinya sudah parah, maka perlu ada prosedur intervensi berupa operasi, bergantung pada seberapa parah kondisinya. Faktor medis setiap individu juga perlu dipertimbangkan sebelum mengambil langkah medis.
Jika dibiarkan tanpa diobati sama sekali, masalah pada usus buntu dapat membuatnya pecah. Isi dari usus buntu ini bisa menyebar ke perut, utamanya menyebabkan infeksi pada peritoneum, membran serupa sutra yang melindungi rongga perut.
Ketika usus buntu pecah, maka bisa terjadi komplikasi berupa sepsis atau infeksi pada darah. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Baca Juga
Inovasi medis dari waktu ke waktu membuat operasi usus buntu kini bisa menjadi lebih sederhana. Jika sebelumnya operasinya cukup besar, kini hanya perlu operasi minimal yaitu laparoskopi.
Untuk melakukan laparoskopi, dokter hanya perlu melakukan 2 insisi berukuran kecil, tidak perlu insisi besar. Dengan demikian, prosedur ini lebih tidak menyakitkan ketimbang operasi biasa.
Tak hanya itu, proses pemulihan dan kebutuhan untuk menginap di rumah sakit juga lebih singkat. Laparoskopi untuk mengatasi masalah usus buntu juga tercatat lebih rendah menyebabkan komplikasi.
Bahkan, bukan tidak mungkin tak perlu dilakukan operasi laparoskopi sekalipun. Dalam penelitian yang dirilis di British Medical Journal, antibiotik saja bisa jadi langkah penanganan terbaik untuk masalah usus buntu yang sederhana.
Pengobatan dengan antibiotik bisa mengurangi risiko komplikasi hingga 31%. Artinya, ini bisa jadi pilihan pengobatan yang aman dan efektif.
Namun tentunya, pengobatan tanpa harus melalui prosedur operasi hanya bisa dilakukan jika tidak menimbulkan gejala yang mengganggu dan segera hilang. Untuk itu, jika kerap merasakan nyeri pada perut kanan bawah, tak ada salahnya segera memeriksakan diri ke dokter.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Perut sakit saat batuk dapat mengindikasikan sejumlah penyakit, mulai dari radang usus buntu, batu empedu, hernia, hingga masalah pencernaan seperti GERD.
Apendisitis akut adalah radang usus buntu yang membutuhkan operasi secepatnya. Untuk itu, Anda sebaiknya tidak meremehkan gejalanya, karena kondisi ini bisa membahayakan jiwa.
Perut anak buncit tapi kurus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konstipasi, cacingan, hingga asites. Pada kasus yang parah, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, maka bisa mengancam keselamatan anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved