Gas amonia adalah senyawa yang ada di alam maupun dalam produksi industri kimia. Manfaatnya sangat luas, salah satunya sebagai bahan pembersih peralatan rumah tangga. Namun, paparan gas amonia yang berlebihan ternyata juga dapat membahayakan kesehatan.
2023-03-20 17:29:56
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gas amonia yang terkandung dalam cairan pembersih kamar mandi biasanya memiliki kadar sedikit dan tetap aman
Table of Content
Belakangan ini, masyarakat semakin akrab dengan berbagai produk pembersih sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit. Salah satu kandungan yang cukup umum ada dalam produk pembersih adalah gas amonia.
Advertisement
Sebenarnya, amonia memiliki banyak manfaat dan peran dalam industri kimia. Namun tentu saja ada sisi bahaya dari amonia yang perlu kita waspadai.
Baca Juga
Amonia (NH3) adalah senyawa kimia dalam bentuk gas yang tidak berwarna. Di alam, amonia diproduksi di tanah. Amonia juga diproduksi secara alami hasil penguraian bahan organik seperti tanaman, hewan, dan kotoran hewan.
Karakteristik kimia dan fisik dari gas amonia:
Sekitar 80% amonia yang diproduksi oleh industri digunakan untuk keperluan pertanian sebagai pupuk. Zat ini juga digunakan sebagai gas pendingin untuk memurnikan air. Selain itu, amonia digunakan dalam pembuatan plastik, sebagai bahan peledak, tekstil, pestisida, pewarna dan bahan kimia lainnya.
Amonia juga banyak ditemukan dalam cairan pembersih rumah tangga. Biasanya produk amonia untuk peralatan rumah tangga memiliki kadar 5 sampai 10 persen.
Amonia efektif untuk membersihkan berbagai permukaan benda, mulai dari bak mandi, wastafel, toilet, meja, dan ubin kamar mandi. Karena menguap dengan cepat, gas amonia kerap digunakan dalam larutan pembersih kaca yang efektif untuk membersihkan tanpa meninggalkan goresan.
Meskipun banyak manfaatnya, gas amonia juga menyimpan sejumlah bahaya, diantaranya adalah:
Karena amonia dapat menguap dengan cepat, potensi untuk terhirupnya pun sangat besar. Amonia bersifat iritan dan korosif. Paparan amonia dengan konsentrasi tinggi di udara dapat menyebabkan sensasi terbakar pada hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan hingga kerusakan saluran napas. Amonia pada konsentrasi yang lebih rendah dapat menyebabkan batuk dan iritasi hidung serta tenggorokan. Bau gas amonia memang menyengat tetapi jika terus-menerus terpapar, hidung akan terbiasa. Akibatnya, penciuman pun tidak bisa lagi mendeteksi adanya bau amonia yang seharusnya dihindari.
Paparan gas amonia kadar rendah dari udara atau larutan pembersih pada kulit atau mata dapat menghasilkan reaksi iritasi. Konsentrasi amonia yang lebih tinggi dapat menyebabkan cedera parah dan luka bakar. Laporan menyebutkan adanya kasus kerusakan mata permanen atau kebutaan akibat paparan gas amonia. Cedera pada mata mungkin tidak terlihat sampai satu minggu setelah paparan.
Jika amonia tertelan, maka akan terjadi kerusakan korosif pada mulut, tenggorokan, dan perut. Apabila paparan terjadi terus-menerus, kadar amonia dalam tubuh akan menumpuk. Fungsi metabolisme tubuh pun dapat terganggu dan berdampak buruk bagi sel saraf otak.
Amonia yang tertelan dalam jumlah sedikit biasanya tidak menyebabkan keracunan sistemik. Namun jika tertelan dalam jumlah banyak, efek sistemik seperti kejang hingga koma bisa saja terjadi.
Tidak ada obat khusus untuk keracunan amonia, tetapi lakukan pertolongan pertama berikut ini:
Untuk menghindari bahaya amonia di atas, ada baiknya untuk menggunakannya dengan cara yang benar. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan ketika harus menggunakan produk yang mengandung gas amonia, yakni:
Mencegah lebih baik dari mengobati, ikuti tips di atas agar terhindar dari bahaya gas amonia. Jika terjadi situasi darurat terkait penggunaan amonia seperti keracunan, Anda dapat menghubungi pusat informasi keracunan BPOM di 1500-533.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Keracunan karbon monoksida tak boleh Anda sepelekan. Saat seseorang menghirup gas CO terlalu banyak, dampaknya bisa membahayakan kesehatan, hingga memicu kematian.
Keracunan makanan pada anak bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, hingga diare. Pada kondisi lebih parah, keracunan bisa menyebabkan dehidrasi hingga berpotensi mengancam jiwa.
Dampak pencemaran udara bisa menyebabkan : asma kambuh, kanker paru-paru, tingkatkan risiko sakit jantung, hambat perkembangan anak, berat badan lahir rendah pada janin,dsb.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved