Perawatan kulit berjerawat atau acne prone skin harus dilakukan dengan saksama. Umumnya, cara merawat muka berjerawat tidak hanya mengandalkan produk perawatan kulit sehari-hari melainkan juga perlu dibarengi dengan pola hidup sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
8 Jun 2020
Kulit wajah acne prone skin sangat rentan berjerawat sehingga harus rajin dirawat
Table of Content
Perawatan kulit berjerawat alias acne-prone skin dibutuhkan bagi orang-orang yang lebih rentan mengalami jerawat. Ya, siapa pun pasti setuju bahwa kemunculan jerawat dapat mengganggu. Maka dari itu, diperlukan cara merawat kulit berjerawat dengan tepat.
Advertisement
Sesuai makna harfiahnya, acne prone skin adalah suatu kondisi kulit yang rentan berjerawat.
Salah satu masalah kulit ini cenderung lebih umum terjadi pada orang dengan jenis kulit berminyak.
Sebab, kelebihan minyak di wajah dapat menutup pori-pori, memerangkap kotoran, serta mengundang bakteri yang menjadi cikal bakal muncul jerawat.
Namun, acne prone skin bukan semata masalah bagi pemilik kulit berminyak.
Pasalnya, beberapa orang mungkin akan mengalami fase ketika kulit menjadi rentan berjerawat sewaktu-waktu. Kondisi ini juga dapat dialami oleh orang-orang yang memiliki kulit kering.
Kulit kering berjerawat bisa saja terjadi akibat faktor lingkungan atau cara merawat wajah yang keliru.
Pada dasarnya, cara merawat kulit berjerawat harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Ini karena pengobatan jerawat berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya.
Secara umum, cara merawat kulit berjerawat tidak hanya mengandalkan produk skincare antijerawat atau obat jerawat.
Agar kulit bebas jerawat, cara merawat kulit berjerawat juga perlu dibarengi dengan pola hidup sehat.
Adapun sejumlah cara merawat kulit berjerawat yang paling mendasar dan perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
Salah satu cara merawat kulit berjerawat yang wajib dilakukan adalah mencuci muka secara teratur.
Anda disarankan untuk mencuci muka dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
Selalu bersihkan wajah, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau setelah menggunakan make up.
Jangan mencuci muka terlalu sering karena akan berisiko membuat kulit kering. Cuci muka terlalu sering juga membuat sel kulit wajah meningkatkan produksi minyak (sebum) untuk mengembalikan kelembapan yang hilang.
Jika produksi minyak terus meningkat, kondisi ini dapat menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan timbulnya jerawat.
Selain itu, membersihkan wajah lebih dari dua kali juga dapat menyebabkan kulit jadi iritasi. Anda boleh mencuci muka di luar waktu yang disarankan apabila sedang berkeringat. Dengan ini, keringat dan kotoran tidak menumpuk terlalu lama.
Cara merawat kulit berjerawat juga perlu menghindari penggunaan scrub, termasuk scrub yang terbuat dari bahan alami.
Pasalnya, kulit berjerawat biasanya cenderung lebih sensitif sehingga perlu dilakukan dengan lembut.
Penggunaan scrub dengan produk eksfoliasi yang keras justru dapat memperburuk kondisi jerawat dan membuatnya iritasi dan kemerahan.
Penggunaan produk perawatan kulit atau skincare sebagai salah satu cara merawat kulit berjerawat yang perlu diperhatikan.
Pilihlah produk perawatan muka berjerawat, seperti sabun pembersih wajah pelembap, dan sunscreen, berlabel bebas minyak dan “noncomedogenic” atau tidak rentan menyumbat pori-pori.
Selain itu, hindari produk perawatan kulit yang mengandung zat iritan, seperti wewangian dan alkohol.
Dengan demikian, produk tersebut tidak rentan menyumbat pori-pori wajah sehingga kondisi jerawat tidak semakin parah. Hal ini juga berlaku dengan penggunaan kosmetik atau make up.
Cara merawat kulit berjerawat yang penting adalah mengoleskan obat jerawat secara teratur.
Ada berbagai kandungan obat jerawat yang bisa Anda gunakan, seperti asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid.
Mencoba berbagai produk jerawat baru setiap beberapa hari mungkin tampak bermanfaat. Namun, langkah ini justru dapat memperburuk jerawat.
Perawatan kulit berjerawat membutuhkan waktu untuk bekerja. Menggunakan produk yang berbeda setiap beberapa hari dapat mengiritasi kulit sehingga menyebabkan munculnya jerawat baru.
Jadi, usahakan menggunakan produk perawatan jerawat setidaknya selama 4 minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Segera hentikan penggunaan jika produk perawatan jerawat menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, atau iritasi kulit, termasuk pada muka berjerawat.
Cara merawat kulit berjerawat yang tak kalah penting adalah jangan memencet jerawat.
Memang, Anda mungkin jadi tidak tahan untuk memencet atau bahkan sekadar menyentuhnya.
Namun, perlu diingat bahwa memencet jerawat hanya dapat memperburuk kondisi jerawat menjadi semakin meradang karena membuat bakteri berpindah ke pori-pori lain.
Bahkan, tak jarang kalau memencet jerawat dapat meninggalkan bekas kehitaman yang susah hilang.
Oleh sebab itu, hindarilah memencet jerawat untuk menghindari area kulit semakin meradang atau terinfeksi.
Selalu jaga kebersihan benda yang bersentuhan dengan kulit wajah juga dapat dijadikan sebagai cara merawat muka berjerawat.
Peralatan untuk berdandan, seperti kuas makeup dan spons (beauty blender), harus rutin dibersihkan agar tidak ada lagi residu yang bisa menyumbat pori-pori wajah.
Pastikan pula cara membersihkan alat-alat makeup sudah benar agar terjamin kebersihannya.
Begitu pula dengan telepon genggam serta sarung bantal dan sprei.
Bersihkanlah layar telepon genggam setiap hari dengan lap kain khusus atau tisu basah mengandung alkohol isopropil 70%.
Selain itu, gantilah sprei setiap minggu dan sarung bantal dua kali seminggu.
Meski jerawat bisa muncul di permukaan wajah atau badan, perhatikan pula penggunaan produk perawatan rambut.
Menurut American Academy of Dermatology, penyebab jerawat di dahi juga bisa diakibatkan oleh penggunaan produk perawatan rambut, seperti sampo dan kondisioner.
Nah, untuk mengatasinya, Anda bisa mencari produk perawatan rambut yang tidak mengandung minyak atau bahan kimia terlalu keras.
Pastikan juga Anda selalu membilas bersih rambut dan area kepala hingga benar-benar bersih saat mandi agar tidak ada residu bandel yang menempel.
Jika Anda tidak ingin jerawat timbul dengan mudah, usahakan untuk tidur dengan waktu yang cukup selama minimal 8 jam sebagai cara merawat kulit berjerawat.
Kebiasaan begadang dan kurang tidur dapat merangsang produksi hormon kortisol pada tubuh.
Hormon kortisol dikenal sebagai hormon stres yang bisa membuat jerawat semakin parah dan merangsang terbentuknya jerawat baru.
Banyak minum air putih perlu dilakukan bagi Anda yang sedang berjerawat.
Pasalnya, cairan yang cukup dapat membantu proses penyembuhan muka berjerawat berjalan lebih cepat sehingga mengurangi risiko munculnya jerawat baru.
Jika kulit sampai kering karena kekurangan cairan, maka kulit jadi lebih mudah iritasi sehingga jerawat pun akan lebih mudah muncul.
Selain perawatan dari luar, cara merawat kulit berjerawat juga penting memerhatikan apa yang Anda konsumsi.
Meski jerawat umumnya disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati dan bakteri, ada beberapa makanan kurang sehat yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memicu peningkatan produksi sebum (minyak).
Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangi atau hindari beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan jerawat, seperti susu dan olahannya, makanan dan minuman tinggi gula, makanan berminyak dan cepat saji, serta makanan mengandung lemak trans.
Baca Juga: Ragam Makanan Penyebab Jerawat yang Sebaiknya Dihindari
Di samping perubahan gaya hidup, penting juga bagi Anda agar lebih jeli dalam memilah-milih produk perawatan kulit berjerawat atau acne-prone skin.
Secara umum, kandungan kunci yang harus ada dalam produk perawatan kulit berjerawat atau acne prone skincare adalah sebagai berikut.
Salah satu kandungan penting dalam skincare untuk kulit berjerawat adalah asam salisilat.
Asam salisilat adalah golongan beta-hydroxy acids yang dapat membantu membersihkan pori-pori kulit serta mengurangi peradangan.
Jenis kandungan yang umum ditemukan dalam perawatan kulit berjerawat ini ideal untuk mengobati jenis jerawat berupa komedo hingga jerawat pustula atau jerawat bernanah.
Benzoil peroksida juga menjadi kandungan penting dalam skincare untuk kulit berjerawat.
Benzoil peroksida dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat sehingga lebih cocok untuk mengatasi jerawat meradang.
Retinoid adalah kelompok besar turunan vitamin A. Retinoid bekerja dengan mengeksfoliasi permukaan kulit sehingga membantu menyingkirkan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.
Retinoid juga dapat membantu menghentikan peradangan. Maka, tak ayal bila kandungan retinoid dalam skincare paling banyak ditemukan dalam produk untuk mengatasi jerawat.
Beberapa jenis retinoid bisa ditemukan dalam produk yang dijual bebas. Untuk konsentrasi kandungan retinoid yang lebih tinggi, Anda bisa mendapatkannya melalui resep dokter.
Baca Juga
Acne-prone skin alias kulit rentan berjerawat memang sangat mengganggu.
Tak ayal bila perawatan kulit berjerawat membutuhkan perhatian khusus agar tidak memperparah kondisi jerawat dan menimbulkan jerawat baru di kemudian hari.
Jika sudah melakukan berbagai cara merawat muka berjerawat di atas tetapi tak kunjung membuat kondisinya membaik, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Pastikan Anda sudah mengunduhnya melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu manfaat hand cream adalah melembapkan dan mencegah kulit kering akibat sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer di masa pandemi Covid-19.
28 Mar 2022
Kulit wajah kering bisa disebabkan oleh kebiasaan cuci muka terlalus sering hingga kondisi penyakit tertentu. Cara mengatasi kulit wajah kering perlu dilakukan agar kulit tidak mengelupas dan pecah-pecah.
11 Sep 2023
Succinic acid atau asam suksinat adalah zat alami yang ditemukan pada amber dan tebu. Manfaat succinic acid adalah untuk mengobati jerawat, membersihkan komedo, merawat kulit sensitif, melembapkan kulit, hingga meremajakan kulit.
10 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved