Abortus insipiens adalah keguguran yang tak bisa terhindari akibat serviks sudah melebar. Komplikasi kehamilan ini ditandai dengan pecahnya selaput ketuban dan pendarahan lebih dari tujuh hari.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Apr 2021
Abortus insipiens adalah keguguran akibat serviks sudah terbuka
Table of Content
Abortus insipiens adalah keguguran yang tak bisa terhindari. Komplikasi kehamilan ini ditandai dengan jalan lahir yang terbuka dan janin keluar bersama pendarahan.
Advertisement
Biasanya, keguguran ini muncul tanpa peringatan atau ciri-ciri keguguran tertentu.
Menurut penelitian yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Semarang, ciri-ciri keguguran yang kerap disebut sebagai inevitable abortion adalah:
Bila dicek dengan USG, detak jantung janin masih bisa terdeteksi. Namun, karena leher rahim sudah mengalami pembukaan, keguguran bisa jadi tak terhindari.
Mengutip buku berjudul Diagnostic Imaging for the Emergency Physician, keguguran jenis ini, biasa terjadi pada trimester pertama.
Penyebab keguguran insipiens memang belum bisa ditentukan. Hanya saja, ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko ibu mengalami inevitable abortion, yaitu:
Berdasarkan temuan terbitan National Center for Biotechnology Information, sebanyak 50% kasus abortus insipiens terjadi akibat adanya kromosom abnormal pada janin.
Beberapa contoh komplikasi kehamilan yang diakibatkan kromosom abnormal adalah:
Bentuk rahim yang abnormal merupakan faktor penyebab keguguran, termasuk abortus insipiens.
Bahkan, hal ini juga bisa menyebabkan ibu mengalami keguguran yang berulang.
Beberapa jenis bentuk rahim abnormal yang dapat meningkatkan risiko keguguran adalah:
Baca Juga
Beberapa gaya hidup tidak sehat yang mampu mengganggu perkembangan janin di antaranya adalah:
Beberapa hal yang mampu menyebabkan abortus insipiens adalah adanya paparan zat beracun. Terpaan ini biasanya didapatkan dari:
Beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko keguguran adalah:
Ibu dengan penyakit antifosfolipid juga meningkatkan risiko abortus insipiens.
Menurut riset dari Cochrane Library, ibu dengan antifosfolipid menyebabkan adanya gumpalan darah (trombosis) pada pembuluh darah.
Baca Juga
Saat hamil, trombosis pada darah di plasenta menyebabkan janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibawa darah melalui plasenta. Hal ini mampu menyebabkan kematian janin.
Infeksi mampu menyebabkan peradangan pada serviks hingga melemahkan kekebalan tubuh ibu hamil di awal kehamilan. Hal ini dapat membuat ibu lebih rentan mengalami inevitable abortion.
Beberapa penyakit akibat infeksi yang mampu menyebabkan abortus insipiens adalah:
Penanganan abortus insipiens yang paling pertama harus dilakukan adalah menunggu keluarnya jaringan sisa janin secara spontan.
Setelahnya, dokter juga akan melakukan kuretase untuk membersihkan sisa-sisa jaringan pada usia kehamilan di bawah 12 minggu.
Jika keguguran terjadi pada usia kehamilan 12-23 minggu, dokter akan melakukan prosedur dilatasi dan evakuasi. Prosedur ini dilakukan dengan memperlebar serviks agar sisa jaringan bisa keluar lebih mudah.
Bila kehamilan mencapai 16-23 minggu, dokter juga akan memberikan obat induksi medis, misalnya dengan obat misoprostol.
Serupa dengan penyebabnya, tidak ada cara pasti yang mampu mencegah abortus insipiens. Namun, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya keguguran dengan cara:
Abortus insipiens adalah keguguran yang tidak bisa terhindari akibat rahim yang sudah mengalami pembukaan.
Memang, ada beberapa faktor yang tidak bisa dihindari sehingga Anda rentan mengalami keguguran ini.
Namun, Anda bisa mengurangi risiko inevitable abortion ini dengan selalu menerapkan pola hidup yang sehat.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait ciri-ciri keguguran atau komplikasi kehamilan lainnya Anda bisa hubungi dokter secara gratis melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Gerakan bayi sungsang bisa Anda perhatikan lewat sejumlah karakteristik, seperti merasakan ketidaknyamanan di tulang rusuk, kepala yang menekan diafragma, hingga lokasi detak jantungnya di atas pusar.
2 Sep 2023
Aborsi adalah tindakan medis yang tidak boleh dilakukan sembarangan karena memiliki risiko bahaya, mulai dari perdarahan hingga sebabkan kematian.
14 Jan 2023
Hamil 34 minggu, janin sudah bisa mendengar suara dari luar rahim dan ibu semakin sering merasakan mulas yang bisa menjadi tanda melahirkan. Ini yang perlu diperhatikan saat memasuki hamil 8 bulan.
8 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved