Trauma kapitis atau cedera kepala karena hantaman benda tumpul bisa menyebabkan kerusakan mendadak pada otak hingga cacat otak permanen.
10 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Trauma pada kepala bisa terjadi akibat kecelakaan atau benturan keras
Table of Content
Trauma kapitis atau cedera kepala bisa terjadi akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan mendadak pada otak. Cedera otak ini juga bisa diakibatkan oleh kecelakaan saat menaiki kendaraan bermotor. Trauma kapitis juga bisa muncul pada orang yang mengalami post traumatic stress disorder.
Advertisement
Cedera otak dapat bersifat ringan hingga yang berat atau cacat otak permanen. Pada cedera otak ringan, terapi yang dibutuhkan hanya istirahat dan penggunaan obat-obatan. Namun, pada kondisi yang berat, perawatan intensif di rumah sakit hingga tindakan bedah diperlukan.
Apabila kerusakan atau cedera otak berasal dari efek trauma secara langsung, kondisi ini disebut sebagai cedera otak primer. Sementara itu, cedera otak merupakan efek trauma yang menyebabkan pembengkakan di dalam jaringan otak dan menekan otak terhadap tulang kepala.
Akibatnya, terjadi gangguan pada sirkulasi jaringan dan oksigen. Pada umumnya, cedera otak sekunder bersifat lebih berbahaya dibandingkan cedera otak primer.
Beberapa penyebab cedera otak antara lain jatuh, kecelakaan motor atau mobil, olahraga, perkelahian, maupun benturan kepala dengan benda yang keras. Pada anak-anak, jatuh dan benturan dengan benda keras merupakan penyebab utama cedera otak.
Tak hanya itu, cedera otak non-traumatik juga bisa terjadi karena penyakit atau kondisi serius dalam tubuh yang tidak disebabkan oleh pukulan di kepala. Kondisi ini meliputi, stroke, kekurangan oksigen saat tenggelam atau tersedak, tumor, kanker, infeksi otak atau peradangan, kelainan metabolik, dan overdosis obat-obatan.
Hal yang perlu diingat dari cedera otak akibat trauma kepala adalah gejala yang mungkin berbeda pada setiap individu yang mengalami. Lokasi terjadinya cederanya pun bisa sangat berbeda. Berikut ini beberapa gejala yang merupakan akibat dari cedera otak.
Beberapa gejala perlu diwaspadai dan merupakan bisa jadi tanda bahaya. Penderita trauma kepala yang mengalami cedera otak memerlukan penanganan medis dengan segera.
Beberapa tanda bahaya tersebut antara lain adalah kehilangan kesadaran, meskipun dalam waktu yang singkat. Penderita pun akan mengalami kebingungan yang berkepanjangan, kejang, dan beberapa kali mengalami muntah.
Pada situasi tertentu, beberapa gejala cedera otak dapat terlewatkan seperti sulit berkonsentrasi, perubahan suasana hati (mood), lesu, menjadi agresif, dan perubahan pola tidur. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter, apabila Anda atau orang terdekat, telah mengalami trauma kepala.
Baca juga: Komplikasi Akibat Benturan Kepala: Benjol Sampai Cedera Otak
Trauma kepala pada anak seringkali menghantui orang tua. Seiring dengan tumbuh kembangnya, anak akan belajar untuk mulai berjalan. Pada fase ini, risiko trauma kepala yang dapat mengakibatkan cedera otak pun meningkat.
Perlu diingat, anak kecil, terutama yang masih berusia kurang dari dua tahun, masih belum bisa menyampaikan gejala atau keluhan layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, setelah melihat anak terjatuh, Anda harus segera mengunjungi rumah sakit terdekat, bila menemukan gejala-gejala seperti ini.
Selalu hubungi dan datangi dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan dan evaluasi mengenai trauma kepala Anda maupun orang-orang terdekat.
Baca juga: Seluk Beluk Cedera Otak yang Penting untuk Diketahui
Trauma kapitis perlu diwaspadai karena bisa memunculkan cacat otak permanen. Selain orang dewasa, anak-anak juga memiliki risiko mengalami jenis trauma ini saat dia belajar berjalan. Ketahui tandanya dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar trauma yang terjadi pada kepala, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menakutkan. Untuk mencegahnya, mintalah dukungan dari orang sekitar.
Sistem limbik adalah sekelompok sistem di otak yang saling berhubungan untuk mengatur emosi, memori, dan perilaku.
Alzheimer adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami penurunan daya pikir otak. Apa penyebab Alzheimer dan bagaimana cara mengatasinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved