Perut terasa panas bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang terjadi di saluran pencernaan yang disebabkan karena pola makan yang salah, virus atau bakteri, atau terdapatnya penyakit tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Apr 2023
Perut terasa panas bisa menjadi salah satu gejala gangguan pencernaan
Table of Content
Perut terasa panas atau perut panas merupakan gejala sangat umum dari masalah pencernaan. Penyakit dan gangguan pencernaan sendiri memiliki banyak jenis, serta bermacam-macam penyebabnya. Mulai dari virus, bakteri, mengonsumsi obat tertentu hingga pola makan dan gaya hidup.
Advertisement
Agar perut panas bisa disembuhkan, Anda harus tahu dulu penyebab di balik gejala ini. Pengobatan perut panas dibutuhkan supaya Anda bisa kembali pulih.
Beberapa kondisi yang bisa menimbulkan gejala perut terasa panas meliputi:
Refluks asam lambung bisa juga menyebabkan perut terasa panas.
Refluks asam lambung, atau sering juga disebut gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi di mana asam lambung terdorong ke atas sampai masuk ke esofagus (kerongkongan). Hal ini menimbulkan sensasi panas dan perih pada perut, dada terasa sakit, sulit menelan, hingga batuk-batuk kronis.
GERD bisa diperparah oleh konsumsi beberapa jenis makanan dan minuman dengan kandungan zat yang memicu produksi asam lambung.
Contohnya, minuman berkafein, makanan dan minuman yang mengandung asam (termasuk buah-buahan), gorengan dan makanan tinggi lemak, mint, makanan pedas, bawang putih, serta konsumsi tomat atau makanan yang mengandung tomat yang berlebihan.
Gastritis adalah penyebab perut panas selanjutnya. Penyakit pada saluran pencernaan ini berupa peradangan pada lapisan dinding lambung. Di Indonesia, gastritis dikenal juga dengan istilah maag.
Gejala gastritis meliputi nyeri pada perut, perut terasa panas sebelah kiri ataupun kanan, mual, muntah, serta rasa begah di perut setelah makan. Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat berkembang menjadi tukak lambung atau perdarahan pada lambung.
Ternyata, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan perut terasa panas. Salah satu infeksi bakteri dengan gejala perut panas adalah infeksi Helicobacter pylori di lambung.
Dua per tiga orang di seluruh dunia sebetulnya memiliki bakteri H.pylori di perutnya. Hanya saja, kondisi ini tidak berkembang menjadi infeksi selama jumlah bakteri terkendali.
Bila bakteri berkembang hingga jumlahnya melebihi normal, infeksi bisa muncul. Infeksi bakteri ini bisa meningkatkan risiko penderitanya untuk terkena tukak lambung dan kanker lambung.
Selain perut terasa panas, gejala infeksi H.pylori yang mesti diwaspadai adalah mual, tidak nafsu makan, berat badan turun, perut sering kembung, dan sering bersendawa.
Ulkus peptikum adalah luka yang timbul pada lambung atau bagian atas usus kecil. Tak hanya perut terasa panas, penderita tukak lambung juga akan merasakan keluhan perut begah, sering kembung, kerap bersendawa, nyeri panas di dada (heartburn), dan mual.
Mengonsumsi makanan pedas seringkali memicu kemunculan gejala dan memperparah penyakit tukak lambung.
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kondisi kelainan pada usus besar dengan penyebab pasti yang belum diketahui. Jenis gangguan IBS bermacam-macam.
Meski demikian, gejala IBS umumnya bisa menimbulkan efek samping, seperti rasa tidak nyaman di perut, sensasi terbakar atau perut panas, kembung, diare atau konstipasi, mual, serta kram perut.
Dispepsia adalah istilah medis untuk gangguan pencernaan. Kondisi ini juga sebetulnya bisa saja merupakan gejala dari penyakit lain.
Sensasi terbakar pada perut atau perut panas merupakan salah satu keluhan umum dari penderita dispepsia. Keluhan lain yang juga sering menyertai adalah kembung, mual, begah, dan sering bersendawa.
Hernia adalah kondisi yang terjadi ketika ada organ tubuh yang mendesak dan menembus rongga di otot atau jaringan yang terletak di sekitar organ tersebut, sehingga mencuat atau menjulur keluar.
Hernia memiliki beberapa jenis. Salah satu gejalanya adalah perut seperti terasa panas seperti terbakar atau perut panas di bagian munculnya hernia.
Keluhan lain juga bisa terjadi, misalnya rasa sakit di area hernia dan timbulnya nyeri perut sebelah kiri atau kanan ketika mengangkat benda yang cukup berat.
Intoleransi terhadap makanan-makanan tertentu juga sering menimbulkan keluhan perut terasa panas. Salah satu yang sering terjadi adalah intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa terjadi karena saluran pencernaan yang tidak memproduksi enzim pencerna laktosa susu dalam jumlah yang cukup. Sebagai akibatnya, penderita akan mengalami gejala perut panas, mual, kembung, atau kram perut jika minum susu atau produk lain yang mengandung susu.
Pada penyakit celiac, gejala muncul ketika penderita mengonsumsi makanan mengandung gluten. Bahan ini memicu sistem imunitas tubuh menyerang usus kecil, sehingga timbul gangguan berupa perut terasa panas, kembung, dan diare.
Gejala perut panas bisa saja hilang dengan sendirinya selama beberapa waktu. Beberapa obat yang dijual bebas juga bisa digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan yang menjadi penyebab sakitnya atau perut terasa panas.
Namun jika keluhan tak juga hilang, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk menemukan penyebab pasti dari gejala tersebut. Dokter akan menanyakan gejala, pola makan, dan riwayat kesehatan Anda
Dokter mungkin saja menganjurkan pemeriksaan penunjang lain bila penyebab perut terasa panas masih sulit diketahui. Endoskopi atau ultrasonografi (USG) termasuk contoh pemeriksaan yang mungkin dilakukan.
Ketika penyebab perut panas telah diketahui dengan pasti, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan pemicunya. Berikut contohnya:
Baca Juga
Selain contoh di atas, ada beberapa hal lain yang bisa Anda lakukan di rumah demi meredakan perut terasa panas dan gangguan pencernaan pada umumnya. Misalnya, makan secara teratur, menghindari makan menjelang waktu tidur, dan mengurangi stres.
Jangan main-main, perut terasa panas tidak boleh diremehkan, apalagi didiamkan. Jika memang sensasi panas pada perut tak hilang selama berhari-hari lamanya, segeralah datang ke dokter.
Terutama jika berbagai gejala di bawah ini terjadi:
Segera memeriksakan diri ke dokter apabila kondisi perut panas tidak kunjung hilang walaupun telah melakukan berbagai cara meredakan perut terasa panas, termasuk dengan mengonsumsi obat-obatan.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Cara membersihkan kamar mandi secara menyeluruh mulai dair kerak hingga lantainya perlu dilakukan dengan benar agar kuman penyebab penyakit tidak mengganggu kesehatan.
3 Jun 2021
Kebiasaan menggigit kuku sering dianggap sebagai kebiasaan buruk semata. Padahal, bahaya menggigit kuku dapat membuat Anda lebih berisiko terkena penyakit serius.
27 Apr 2023
Sakit perut sebelah kiri dekat pinggang dapat menjadi pertanda dari beberapa kondisi medis, seperti divertikulitis, gas berlebih, maag, sampai hernia.
26 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved