Laser wajah adalah perawatan kulit yang populer. Manfaat laser wajah mulai dari mengatasi bopeng bekas jerawat, menghilangkan kerutan, hingga membuat wajah terlihat lebih kencang. Prosedur ini juga dapat mengatasi kerusakan kulit lain yang disebabkan oleh paparan sinar matahari maupun penyakit tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Sep 2023
Manfaat laser wajah untuk kulit salah satunya bisa menghilangkan noda hitam bekas jerawat
Table of Content
Laser wajah adalah salah satu jenis perawatan kulit yang cukup populer. Pasalnya, ada berbagai manfaat laser wajah yang bisa didapat sehingga banyak orang yang tak ragu untuk mencoba prosedur ini. Kalau Anda tertarik untuk menjalani perawatan kecantikan satu ini, pastikan melakukannya di bawah pengawasan dokter kulit terpercaya.
Advertisement
Sebab, prosedur laser wajah adalah tindakan medis yang dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit bila dilakukan dengan tidak tepat.
Maka dari itu, Anda disarankan untuk mempelajari manfaat laser wajah, jenis, kelebihan dan kekurangannya secara saksama agar dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum melakukannya.
Dengan demikian, manfaat laser wajah bisa didapat secara optimal.
Laser resurfacing atau laser wajah adalah prosedur perawatan yang memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai masalah kulit.
Mulai dari mengatasi masalah kulit yang berkaitan dengan usia, paparan sinar matahari berlebih, hingga hormon.
Adapun berbagai manfaat laser wajah yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.
Anda boleh melakukan laser wajah apabila mengalami kondisi, seperti:
Sementara, Anda tidak boleh melakukan laser wajah, apabila:
Untuk mendapatkan manfaat laser wajah secara maksimal, Anda harus memilih metode yang paling cocok dengan kondisi kulit.
Pasien yang ingin melakukan perawatan laser wajah pada skala kecil hanya membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 40 menit.
Sementara, bila ingin melakukan perawatan penuh di seluruh area wajah, waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam.
Secara umum, jenis laser wajah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ablatif dan nonablatif.
Berikut adalah perbedaan di antara keduanya.
Salah satu jenis laser wajah adalah laser ablatif. Laser ablatif disebut juga sebagai wounding laser.
Artinya, jenis laser ini akan menimbulkan perlukaan baru untuk memicu pembentukan kolagen.
Pada metode ini, pertama-tama dokter akan mematikan saraf kulit melalui pemberian anestesi lokal dan membersihkan wajah dari tumpukan minyak, kotoran, maupun bakteri.
Selanjutnya, sinar laser akan menyingkirkan sel kulit mati dari lapisan terluar kulit wajah yang dikenal dengan epidermis sekaligus menghangatkan lapisan kulit wajah di bawahnya atau dermis.
Langkah ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan serat-serat kolagen di kulit.
Nantinya saat lapisan epidermis kembali terbentuk, area kulit baru akan terlihat lebih halus dan kencang.
Laser nonablatif adalah tindakan laser wajah yang juga akan memicu pertumbuhan kolagen di kulit, tetapi tanpa disertai perlukaan. Maka dari itu, prosedur ini disebut sebagai tindakan laser nonablatif.
Setelah dokter mematikan saraf kulit melalui pemberian anestesi lokal dan membersihkan wajah, sinar laser akan diarahkan ke kulit untuk merangsang pembentukan kolagen. Ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur dan meratakan warna kulit.
Laser nonablatif cenderung lebih ringan dibandingkan laser ablatif. Selain itu, lama waktu penyembuhannya pun lebih singkat.
Namun, prosedur ini membutuhkan waktu yang lebih lama hingga hasilnya bisa benar-benar terlihat.
Oleh sebab itu, perawatan laser wajah biasanya dilakukan lebih dari 1 kali untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Laser ablatif dan nonablatif dapat terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, seperti berikut ini:
Salah satu jenis laser ablatif adalah laser CO2. Laser CO2 biasanya digunakan untuk menghilangkan noda hitam bekas jerawat hingga keriput, serta mengatasi kutil.
Laser erbium ada yang tergolong jenis ablatif maupun nonablatif.
Jenis laser ini bekerja dengan cara memicu terjadinya pembentukan kolagen sehingga cocok dilakukan untuk mengatasi garis-garis halus pada kulit wajah, keriput, dan age spots.
Laser pulsed-dye termasuk sebagai laser nonablatif yang bekerja dengan cara menghangatkan kulit dan menyerap pigmen penyebab kulit wajah kemerahan, hiperpigmentasi, pecahnya pembuluh kapiler, dan rosacea.
Laser fraksional sendiri bisa dibagi menjadi beberapa jenis laser ablatif dan nonablatif.
Biasanya, jenis laser ini digunakan untuk mengatasi masalah kulit wajah yang berhubungan dengan tanda-tanda penuaan.
Laser IPL atau intense pulse light secara teknis sebenarnya berbeda dari tindakan laser lainnya.
Namun, cara kerja dan risiko yang ditimbulkannya mirip dengan perawatan laser wajah.
Biasanya, prosedur ini dilakukan untuk mengobati kerusakan kulit wajah yang terjadi akibat paparan sinar matahari berlebih, jerawat, rosacea, dan hiperpigmentasi.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dokter kepada pasien yang akan menjalani tindakan laser wajah atau laser resurfacing.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Salah satu hal yang harus dilakukan sebelum menjalani laser wajah adalah pemeriksaan riwayat kesehatan.
Biasanya dokter akan bertanya mengenai kondisi kesehatan Anda serta riwayat konsumsi obat yang sedang atau pernah dikonsumsi baru-baru ini.
Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan pasien sebelum menjalani laser wajah.
Dokter akan memeriksa kondisi kulit pasien dan area kulit yang akan dilakukan perawatan.
Dengan demikian, dokter bisa mengetahui warna dan ketebalan kulit pasien guna menentukan jenis laser wajah yang akan dilakukan.
Setelah pasien menjalani berbagai pemeriksaan yang telah disebutkan, dokter kulit mungkin akan menjelaskan mengenai jenis laser wajah yang akan dilakukan.
Ini juga termasuk lama waktu yang dibutuhkan, hasil, dan efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Selain ketiga hal di atas, ada beberapa persiapan lain yang mungkin diperlukan sebelum pasien menjalani laser wajah. Misalnya:
Dokter biasanya memperbolehkan pasien pulang setelah menjalani laser wajah dan tidak memerlukan rawat inap.
Kondisi yang dialami pasien laser wajah dan lamanya proses penyembuhan tergantung kepada jenis laser resurfacing yang dilakukan. Biasanya, perawatan kulit setelah laser wajah pun akan disesuaikan.
Menurut American Society of Plastic Surgeons, Anda disarankan untuk membersihkan area kulit yang dilaser 2-5 kali per hari.
Alih-alih menggunakan sabun cuci muka yang biasa digunakan, sabun pembersih wajah yang akan digunakan sesuai rekomendasi oleh dokter.
Penggunaan pelembap mungkin dapat membantu proses penyembuhan. Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan mengoleskan pelembap.
Di samping itu, Anda disarankan untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya dengan kadar SPF minimal 30 untuk mengurangi risiko kulit terbakar sinar matahari dan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.
Hal ini karena kulit biasanya jadi sensitif terhadap paparan sinar matahari setelah menjalani prosedur laser wajah.
Lama waktu efek laser wajah cenderung bervariasi pada setiap orang. Hal ini tergantung pada seberapa besar dan dalam kulit yang dilaser.
Umumnya, lama efek laser wajah bisa berlangsung antara 3-10 hari. Efek laser wajah ablasi, misalnya, bisa memakan waktu hingga 3 minggu lamanya.
Selama proses pemulihan, kulit Anda mungkin bisa menjadi sangat merah dan berkeropeng. Selain itu, pengelupasan kulit ringan dapat terjadi.
Untuk mengatasi efek laser wajah tersebut, Anda bisa menggunakan kompres es batu guna membantu mengurangi pembengkakan.
Meski ada berbagai manfaat laser wajah, efek samping laser wajah atau laser resurfacing, baik jenis ablasi maupun nonablasi, mungkin saja terjadi sehingga Anda perlu mewaspadainya.
Berikut adalah berbagai efek laser wajah yang mungkin muncul:
Salah satu efek samping laser wajah ablasi dan nonablasi adalah kulit kemerahan, bengkak, dan gatal pada kulit wajah.
Efek samping laser wajah ini mungkin terjadi selama beberapa hari setelah Anda menjalani perawatan.
Sementara itu warna kemerahan yang muncul di kulit bisa bertahan hingga beberapa bulan setelah prosedur dilakukan.
Efek samping laser wajah berikutnya adalah jerawat.
Efek samping ini mungkin muncul jika Anda menggunakan produk krim tertentu dan perban untuk menutupi kulit wajah setelah prosedur dilakukan.
Selain jerawat, bintik-bintik kecil berwarna putih yang disebut dengan milia juga bisa muncul pada area kulit yang dilakukan laser wajah..
Pada beberapa orang, efek laser wajah laser jenis ablasi dan nonablasi bisa memicu kambuhnya infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Salah satu jenis infeksi yang paling umum terjadi adalah virus herpes.
Efek samping laser wajah jenis ablasi dan nonablasi juga bisa memicu perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau terang dari sebelumnya.
Namun, efek samping ini hanya terjadi pada area kulit yang mendapatkan perawatan laser. Akibatnya, warna kulit bisa saja terlihat tidak merata.
Perubahan warna kulit umumnya muncul beberapa minggu setelah prosedur dilakukan dan lebih sering terjadi pada orang yang memiliki warna kulit gelap.
Efek laser wajah juga rentan terjadi pada orang dengan kulit yang rentan mengalami bekas luka.
Alhasil, kemunculan jaringan parut setelah melakukan laser wajah jadi tak terhindarkan.
Pada kasus yang jarang terjadi, efek laser wajah bisa berupa kelopak mata bagian bawah terlipat ke luar atau dikenal pula dengan ektropion.
Kondisi ini dapat terjadi bila prosedur laser dilakukan di dekat kelopak mata bagian bawah.
Baca Juga
Setelah mengetahui berbagai fakta mulai dari manfaat laser wajah hingga jenis dan risikonya, Anda diharapkan bisa memahami betul soal prosedur ini sebelum menjalaninya.
Konsultasikan dengan dokter yang merawat mengenai kelebihan dan kekurangan laser wajah sesuai dengan kondisi kulit untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat alpukat untuk wajah sangat banyak, mulai dari menyehatkan, mempercantik kulit, melembapkan kulit, membuat kulit lebih kenyal, sampai mencegah tanda penuaan.
17 Jan 2023
Gatal di paha dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari kulit kering hingga biang keringat.
8 Sep 2023
Ada beberapa cara menghilangkan panu yang bisa Anda coba, mulai dari mengoleskan tea tree oil, soda kue, hingga menggunakan obat-obatan seperti clotrimazole.
1 Des 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved