Betis sakit bisa terjadi tiba-tiba hingga membuat seseorang sulit untuk sekadar berdiri apalagi berjalan. Biasanya, sensasi yang muncul adalah rasa sakit tumpul, seperti diikat, atau seperti ditusuk-tusuk di betis bagian belakang. Pemicunya beragam, mulai dari kelelahan, memar, atau masalah lain di kaki.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
24 Mei 2020
Betis sakit bisa terjadi tiba-tiba hingga membuat seseorang sulit untuk sekadar berdiri apalagi berjalan.
Table of Content
Betis sakit bisa terjadi tiba-tiba hingga membuat seseorang sulit untuk sekadar berdiri apalagi berjalan. Biasanya, sensasi yang muncul adalah rasa sakit tumpul, seperti diikat, atau seperti ditusuk-tusuk di betis bagian belakang. Pemicunya beragam, mulai dari kelelahan atau masalah lain di kaki.
Advertisement
Jika betis sakit hanya muncul sesekali dan tidak terlalu mengganggu, maka cukup istirahatkan kaki dari aktivitas berlebih. Contohnya jika betis sakit terasa setelah berolahraga atau banyak berdiri. Namun jika betis sakit sudah mengganggu aktivitas, bisa jadi gejala masalah medis lain.
Sebelum mengetahui apa saja penyebab betis sakit, kenali beberapa gejalanya seperti:
Beberapa gejala di atas mengindikasikan ada masalah yang cukup serius. Jadi, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter.
Beberapa hal yang dapat memicu betis sakit adalah:
Kram otot adalah kontraksi tiba-tiba dan menyakitkan yang bisa berlangsung sebentar hingga beberapa menit. Kram otot adalah hal yang umum terjadi, biasanya muncul ketika seseorang beraktivitas atau berolahraga lebih berat dari biasanya.
Selain itu, kram otot juga bisa terjadi karena seseorang mengalami dehidrasi berat, cedera otot, atau defisiensi mineral. Untuk pemicu yang lebih serius, kram otot bisa terjadi karena gagal ginjal, hipotiroidisme, alkoholisme, dan diabetes.
Betis sakit juga bisa terjadi ketika otot gastroknemius dan soleus yang ada di betis mengalami kelelahan. Contohnya ketika seseorang mencoba aktivitas fisik baru yang melibatkan kaki seperti berlari, berenang, bersepeda, atau angkat beban.
Ciri-ciri otot kelelahan adalah rasa sakit yang membatasi gerak dan terjadi secara tiba-tiba. Umumnya, otot kelelahan bisa diatasi sendiri di rumah dengan kompres es batu atau konsumsi obat anti-peradangan.
Tendon Achilles terletak di pergelangan kaki, merupakan area bertemunya kedua otot yang membentuk betis. Ketika terjadi Achilles tendonitis, akan muncul peradangan, nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan bergerak di bagian betis. Untuk mengatasinya di rumah, metode R.I.C.E (rest, ice, compress, elevate) dapat membantu.
Kondisi ini terjadi karena ada masalah pada saraf sciatica yang mengendalikan otot di belakang lutut dan betis. Ketika mengalami hal ini, akan muncul rasa nyeri, kebas, dan kesemutan. Pada kasus yang lebih parah, perlu dilakukan operasi untuk mengatasi sciatica.
Memar terjadi karena trauma seperti cedera, pukulan, atau luka terbuka. Ketika terjadi trauma, maka pembuluh darah kapiler bisa pecah sehingga ada warna kebiruan di kulit. Kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya. Meski demikian, bisa disertai dengan keluhan betis sakit.
Diabetic peripheral neuropathy atau DPN terjadi karena kerusakan saraf yang berdampak pada kaki, betis, dan juga tangan. Ini adalah komplikasi yang umum terjadi pada penderita diabetes karena paparan gula darah tinggi, faktor genetik, dan peradangan saraf.
Biasanya, DPN disertai dengan kram otot, berkurangnya keseimbangan, mati rasa, dan penurunan kemampuan merasakan perubahan temperatur.
Deep vein thrombosis atau DVT terjadi karena penggumpalan di pembuluh darah vena dalam. Ini bisa terjadi di tangan, kaki, termasuk betis. Pemicunya bisa karena duduk terlalu lama, komplikasi pengobatan, dan kebiasaan merokok.
Pembuluh darah vena penderitanya biasanya terlihat dengan jelas. Selain itu, disertai dengan pembengkakan, ruam, hingga sensasi hangat di betis.
Compartment syndrome adalah kondisi serius yang terjadi ketika ada tekanan terakumulasi di dalam kompartemen otot. Ini biasanya terjadi setelah seseorang mengalami cedera seperti patah tulang. Kondisi ini disebut serius karena rasa sakit tak kunjung hilang meski sudah beristirahat atau mengonsumsi obat dan harus segera ditangani oleh dokter.
Baca Juga
Penting untuk tahu cara mencegah betis sakit terutama jika akan beraktivitas fisik yang cukup berat. Di antaranya adalah:
Sebelum dan sesudah berolahraga atau beraktivitas fisik, pastikan selalu melakukan pemanasan dan peregangan otot. Peregangan otot membantu menguatkan betis sehingga mencegah terjadinya cedera.
Pastikan asupan cairan tercukupi setiap harinya untuk mencegah betis sakit. Terlebih, dehidrasi bisa menyebabkan kram otot di berbagai bagian tubuh.
Saat akan berolahraga, selalu sesuaikan dengan kemampuan diri sehingga tidak membuat otot merasa kaget. Mulai dengan olahraga ringan dan perlahan bertambah intensitasnya.
Baca Juga
Apabila betis sakit tidak kunjung mereda meski telah beristirahat atau dikompres, segera periksakan diri ke dokter. Utamanya, jika benar-benar mengganggu aktivitas dan perlu penanganan medis darurat.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Tak hanya buah, ada pula sayuran yang mengandung vitamin C. Kandungannya bermanfaat sebagai antioksidan serta berperan dalam membantu meningkatkan sistem imun. Selain brokoli dan bayam, ketahui jenis sayuran lainnya!
10 Nov 2022
Bahaya makan beras mentah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti keracunan makanan hingga merugikan sistem pencernaan
6 Okt 2021
Minuman penambah imun tubuh membantu kita tidak gampang sakit. Sering-seringlah minum jus buah dan sayuran yang kaya vitamin C untuk meningkatkan imun.
27 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved