Berat badan bayi baru lahir adalah salah satu indikator yang cukup penting agar dokter bisa memantau perkembangan dan pertumbuhannya kelak. Namun, berat badan saat ia lahir bukan menjadi patokan berat badannya saat dewasa nanti.
Terdapat banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi baru lahir
Table of Content
Bayi baru lahir akan langsung ditimbang dan juga diukur untuk mengetahui berapa berat badan serta panjangnya. Umumnya, dokter mempunyai kisaran berat badan bayi baru lahir yang ideal.
Advertisement
Apalagi, berat badan ini nantinya akan menjadi parameter perkembangannya kelak. Berapa seharusnya berat badan bayi saat lahir? Berikut penjelasan lengkapnya.
Setiap bayi akan lahir dalam panjang dan berat yang berbeda. Mengutip dari Kids’ Health, sebagian besar bayi cukup bulan (37-40 minggu) biasanya mempunyai berat sekitar 2,8 kg sampai 4 kg.
Apabila bayi baru lahir lebih ringan atau lebih berat, biasanya akan baik-baik saja. Dengan catatan, dokter akan memberikan perhatian ekstra utnuk memastikan tidak ada masalah kesehatan.
Namun, jika berat badan bayi saat lahir lebih rendah dari 2,5 kg, misalnya 1,5 kg, artinya bayi memilki berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan lahir lebih dari 4 kg, artinya masuk ke dalam kategori besar.
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setelah lahir berat badan bayi akan menurun, karena kehilangan ekstra cairan. Umumnya, berat badan akan berkurang sekitar 7-10% dalam minggu pertama.
Kemudian, berat badan kemungkinan akan naik perlahan dalam waktu dua minggu, hingga kembali ke berat badan saat lahir. Kenaikan berat badan bayi baru lahir per minggu adalah sekitar 140-200 gram.
Umumnya, berat badan bayi akan bertambah paling cepat dalam usia 6-9 bulan pertama.
Berbeda kondisinya dengan bayi prematur, yang berat badannya jauh lebih ringan serta lebih kecil.
Perlu orangtua ketahui pula bahwa berat badan saat lahir bukan menjadi patokan berat badannya saat dewasa nanti. Ini bergantung dengan grafik pertumbuhan serta perkembangan bayi.
Baca Juga
Ada beberapa faktor, baik internal maupun eksternal yang turut memengaruhi berat badan bayi baru lahir, di antaranya adalah:
Beberapa faktor baik internal maupun eksternal turut memengaruhi berat badan bayi baru lahir, di antaranya:
Jika terjadi persalinan prematur, kemungkinan besar berat badan bayi baru lahir tergolong rendah. Sedangkan bayi yang lahir melebihi tanggal jatuh tempo berat badannya akan lebih besar.
Contohnya, risiko makrosomia (kepala bayi yang besar) meningkat setelah usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Tinggi badan orangtua adalah cerminan potensi ukuran tubuh bayi. Potensi tinggi tubuh seseorang menurun secara genetik. Untuk itu, dengan mengukur tinggi badan orangtua, kemungkinan panjang bayi dapat diperkirakan.
Semakin tinggi orangtua, kemungkinan akan melahirkan bayi berukuran besar. Sebaliknya, semakin pendek orangtua, semakin besar pula kemungkinan untuk melahirkan bayi kecil.
Berat badan orangtua berhubungan langsung dengan berat badan bayi baru lahir. Ibu hamil dengan berat badan berlebih, kemungkinan akan melahirkan bayi yang beratnya ideal atau lebih besar, begitu juga sebaliknya.
Untuk itu, pastikan Anda selalu menjaga asupan gizi dan nutrisi selama hamil untuk mencegah kenaikan berat badan berlebih. Jangan lupa mengonsumsi nutrsi yang penting untuk bayi selama kehamilan, seperti asam folat, vitamin, zat besi hingga protein.
Semakin banyak penambahan berat badan saat hamil, kemungkinan semakin besar pula berat badan bayi.
Maka dari itu, jagalah keseimbangan asupan kalori Anda di masa kehamilan. Berlebihnya asupan kalori berarti semakin banyak kalori yang masuk untuk pertumbuhan jaringan bayi.
Jenis kelamin bayi dalam kandungan ternyata juga memengaruhi berat badan idealnya saat baru lahir.
Sebagai contoh, dalam usia kehamilan yang sama, bayi perempuan cenderung lebih kecil daripada bayi laki-laki. Bayi laki-laki rata-rata lebih berat sekitar 135 gram saat kehamilan matang (cukup bulan untuk lahir).
Wanita yang merokok saat hamil bisa menyebabkan bayinya lahir dengan berat badan yang lebih rendah. Yaitu, sekitar 12-18 gram lebih rendah untuk setiap batang rokok per hari.
Apabila seorang ibu merokok 1 bungkus rokok per hari, berat badan bayi berkurang sekitar 240-360 gram.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab berat badan bayi baru lahir rendah, saat ibu mempunyai kondisi tekanan darah tinggi atau masalah jantung.
Apabila ibu mengalami diabetes atau obesitas, bayi mungkin akan memiliki berat badan yang lebih tinggi.
Hamil anak kembar dua atau lebih juga bisa memengaruhi berat badan ideal si kecil saat lahir. Alasannya, di dalam rahim mereka harus berbagi ruang. Untuk itu, saat lahir berat badannya pun tergolong kecil.
Tak perlu khawatir berlebihan, karena setelah lahir dokter akan memantau perkembangannya sampai ia mencapai berat badan normal.
Baca Juga
Meskipun berat badan bayi baru lahir kerap menjadi tolak ukur evaluasi perkembangan dan tumbuh kembang si Kecil, tetapi itu bukan menjadi faktor yang utama.
Selama bayi sehat dan berat badannya tidak jauh dari berat anak seusianya, maka Anda tidak perlu khawatir.
Meskipun berat badannya tidak sesuai dengan berat badan ideal bayi baru lahir, bukan berarti si kecil tidak bisa tumbuh dan mengalami perkembangan bayi pada umumnya.
Cobalah untuk menaikkan berat badannya dengan pemberian ASI eksklusif atau dalam kasus tertentu, ibu juga bisa memberikan susu formula. Jika sudah masuk masa MPASI, Anda bisa memberikan makanan bergizi dan bernutrisi.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai berat badan ideal bayi baru lahir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Adelina Haryono
Referensi
Artikel Terkait
Bayi sering kaget tentu saja bukan tanpa alasan. Refleks ini disebut juga sebagai reflek moro, yang merupakan respons alami ketika bayi terkejut. Cari tahu apa yang bisa orangtua lakukan.
28 Feb 2022
Cara mengecilkan paha tanpa olahraga adalah dengan mengurangi konsumsi garam, membatasi karbohidrat, tidur yang cukup, dan meredakan stres. Anda juga bisa melakukan operasi seperti sedot lemak dan operasi pengencangan paha.
23 Nov 2020
Bayi obestas adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Penyebabnya bisa jadi dari kondisi kesehatan ibu, faktor genetik, asupan makanan yang terbukti mengandung gula yang tinggi.
10 Apr 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved