Cara menurunkan berat badan setelah melahirkan bisa dilakukan lewat menyusui, mengonsumsi makanan tinggi serat, mengonsumsi protein sehat, menghindari makanan serta minuman manis, dan makan camilan yang sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Agt 2021
Aktif bergerak agar tubuh kembali ke bentuk semula
Table of Content
Tergantung pada berapa berat badan ibu sebelum hamil, dokter biasanya memberikan rambu-rambu berapa angka ideal minimal dan maksimal kenaikan berat badan. Namun, menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah urusan lain lagi. Sebab, ini belum tentu sempat dilakukan di tengah kesibukan mengurus newborn.
Advertisement
Yang harus digarisbawahi adalah kesehatan mental ibu yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sebab, fluktuasi hormon dan segala perubahan ibu baru membuat baby blues rentan terjadi. Jadi, jangan sampai terbebani tubuh ingin kembali singset atau terintimidasi ibu-ibu lainnya.
Berat badan saat hamil cenderung hampir pasti mengalami kenaikan untuk memfasilitasi pertumbuhan bayi. Pada umumnya berat badan seorang ibu hamil bisa naik sekitar 11,5 hingga 16 kilogram sampai waktunya melahirkan. Kenaikan berat badan juga mungkin lebih tinggi lebih pada ibu yang hamil bayi kembar.
Lalu, apa saja sebenarnya yang membuat berat badan ibu bertambah selama hamil? Berikut ini di antaranya:
Adanya cadangan lemak dalam daftar di atas berfungsi sebagai cadangan energi saat bersalin dan melahirkan. Meski demikian, cadangan lemak dari kenaikan berat badan saat hamil bisa menyebabkan masalah jika menumpuk terlalu banyak bahkan setelah melahirkan.
CDC mencatat lebih dari separuh ibu hamil mengalami kenaikan berat badan lebih dari rekomendasi dokter. Ketika ini, terjadi, konsekuensi yang mungkin terjadi adalah:
Oleh karena itu, tetap penting bagi para ibu mengembalikan berat badannya ke angka yang ideal. Hai ini bertujuan bukan cuma sekadar untuk kembali langsing, tapi juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kelebihan berat badan tentu membuat tubuh lebih cepat lelah, kurang berenergi, hingga risiko menderita penyakit seperti yang disebutkan di atas.
Lalu, apa saja cara menurunkan berat badan setelah melahirkan yang ideal?
Syarat utama ketika ingin menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah harus realistis. Berhenti membandingkan dengan apa yang terlihat di media sosial saat para selebritas bisa kembali langsing hanya dalam hitungan hari setelah melahirkan.
Terbukti dalam studi pada tahun 2015 ini, 75% perempuan mengalami kenaikan berat badan dalam rentang waktu setahun sejak melahirkan. Ini dibandingkan dengan berat badannya ketika belum hamil.
Jadi, pastikan memasang target yang realistis ketika ingin menurunkan berat badan. Tak perlu ngebut atau berharap terwujud dengan cepat mengingat ibu baru juga memiliki banyak urusan yang harus dikerjakan setiap harinya.
Ada banyak jenis diet yang memangkas habis jumlah asupan kalori sehingga berat badan bisa turun secara drastis. Ini adalah pantangan bagi ibu yang baru melahirkan. Sebab, tubuh memerlukan asupan nutrisi seimbang untuk kembali pulih.
Belum lagi bagi ibu menyusui, tentu perlu kalori ekstra untuk memenuhi kebutuhan si kecil lewat ASI. Jika ingin mengurangi kalori, mulailah secara perlahan mulai dari <500 kalori setiap harinya. Ini pun bukan hanya lewat makanan saja. kombinasinya bisa mengurangi makan 300 kalori dan membakar 200 kalori lewat olahraga.
Apabila memungkinkan, menyusui adalah cara menurunkan berat badan setelah melahirkan yang mumpuni. Selain itu, tentu nutrisinya sangat baik untuk si kecil. Hebatnya lagi, risiko jatuh sakit bagi ibu dan bayi pun berkurang.
Mendukung hal itu, sebuah jurnal dari tahun 2019 ini menunjukkan korelasi menyusui dan penurunan berat badan. Namun, ketika berada di tiga bulan pertama, mungkin saja berat badan cenderung fluktuatif karena adaptasi.
Pilih makanan yang kaya serat untuk dikonsumsi sehari-hari. Sebab, mengonsumsi makanan semacam ini akan membantu rasa kenyang bertahan lebih lama. Proses cerna menjadi lebih perlahan, bahkan level rasa lapar pun menurun.
Jangan lupa masukkan protein sehat untuk mengoptimalkan metabolisme dan mengurangi asupan kalori di saat bersamaan. Studi dari American Journal of Clinical Nutrition mencatat protein akan membuat tubuh mengeluarkan energi lebih untuk mencernanya. Artinya, jumlah kalori yang terbakar pun lebih banyak.
Sumber protein sehat bisa diperoleh dari telur, daging rendah lemak, ikan, produk olahan susu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan legumes.
Ibu menyusui kerap kali merasa lapar meski waktu makan berikutnya belum tiba. Oleh sebab itu, siapkan camilan sehat agar tidak mengonsumsi kalori berlebihan yang kurang sehat.
Jenis camilan sehat ini bisa berupa buah potong, kacang-kacangan, popcorn, yogurt, granola, dan keju. Intinya adalah sebisa mungkin menghindari makanan dan minuman yang diproses berlebihan.
Masih berhubungan dengan cara sebelumnya, hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis. Contohnya adalah jus dalam kemasan, minuman manis dalam kemasan, tepung, selai, cake, biskuit, dan kue-kue lainnya.
Bukan hanya bagi ibu yang baru melahirkan, bergerak dengan aktif adalah cara untuk membuat tubuh semakin sehat. Bahkan, kesehatan jantung akan terjaga serta mengurangi risiko menderita diabetes. Ketika dikombinasikan dengan asupan nutrisi sehat, maka sangat efektif membantu menurunkan berat badan.
Namun, tentu ibu yang baru melahirkan perlu menunggu waktu yang tepat untuk mulai beraktivitas cukup berat. Terlebih bagi yang melahirkan dengan cara C-section. Mulailah secara perlahan dan intensitasnya naik bertahap.
Baca Juga
Hal yang tak kalah penting adalah menjaga tubuh terhidrasi dengan baik. Selalu siapkan air putih di sudut rumah atau tempat Anda beraktivitas agar tidak lupa minum. Bukan hanya baik untuk fungsi tubuh, ini juga membantu menjaga dari jebakan kalori berlebihan.
Siklus tidur juga perlu dijaga. Memang benar memiliki bayi newborn identik dengan begadang, namun atur strategi agar bayi mulai mengenal siklus tidur panjang di malam hari.
Ingat, kesehatan ibu sama pentingnya dengan kesehatan si kecil. Jadi, jangan ragu untuk mendelegasikan kepada orang lain hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendiri.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar masa-masa adaptasi setelah melahirkan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Mengemas perlengkapan yang harus dibawa saat melahirkan adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan dari jauh-jauh hari. Berikut adalah daftar perlengkapan ibu dan bayi yang perlu dibawa saat melahirkan.
1 Jul 2020
Syarat induksi persalinan belum tentu dapat dilakukan oleh semua ibu hamil. Syaratnya adalah usia kehamilan ibu, ketuban pecah dini, hingga kondisi kehamilan ibu.
29 Sep 2020
Perbedaan utama whole grain dan refined grain ada pada proses pembuatannya. Pada grain rafinasi, bagian dedak dan bekatulnya telah dibuang demi membuatnya lebih tahan lama.
4 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved