logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Ini Cara Memulai MPASI Bayi yang Tepat dengan Pilihan Menu Makanannya

open-summary

Memberikan MPASI pada bayi memiliki ketentuan yang harus diperhatikan para orangtua, mulai dari pilihan menu makanan pendamping ASI yang tepat hingga cara pemberian yang efektif.


close-summary

3 Mei 2019

| dr. Dicky Iskandar Nadeak, Sp.A

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan bayi sudah tidak terbatas hanya pada ASI namun juga membutuhkan MPASI

Makanan MPASI bayi yang umum pada sekitar usia 6 bulan berbentuk bubur

Table of Content

  • Waktu yang tepat untuk mulai MPASI
  • Aturan dan ketentuan memulai MPASI bayi
  • Contoh makanan pendamping ASI yang lezat dan bergizi

Periode pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pertama bisa menjadi masa yang paling menyenangkan dan seru. Memasuki usia di atas 6 bulan, makanan bayi tidak lagi hanya dari program ASI eksklusif atau susu formula, tetapi akan diselingi dengan variasi makanan pendamping ASI yang lezat dan bergizi. 

Advertisement

Waktu yang tepat untuk mulai MPASI

MPASI adalah makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi mulai usia sekitar 6 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi, mulai dari protein, energi hingga mikronutrien untuk bayi. Pemberian MPASI pada anak haruslah disiapkan dengan cara, bahan dan ketentuan yang tepat.

IDAI dan WHO merekomendasikan jika pemberian MPASI dilakukan pada usia 6 bulan. Namun, pada kondisi tertentu, bayi bisa mulai diberi MPASI setelah kesiapan makannya dinilai oleh dokter.

Aturan dan ketentuan memulai MPASI bayi

Apa saja makanan bayi 6 bulan yang bisa dikenalkan dan cara-cara terbaiknya? Mari pahami terlebih dahulu 9 cara memulai MPASI dengan makanan bayi yang tepat beserta aturan dan ketentuannya sebagai berikut.

1. Pastikan bayi siap MPASI

Pertama-tama, pastikan dulu bayi sudah siap untuk menerima makanan bayi solid atau semi padat dengan kriteria-kriteria berikut ini:

  • Bisa mengangkat kepala dengan tegak.
  • Bisa duduk dengan sedikit bantuan, misalnya saat dipangku atau di kursi makan bayi.
  • Mulai menunjukkan gelagat mau mengunyah.
  • Memperlihatkan minat terhadap makanan selain susu.
  • Sudah mencapai berat badan 2x dari berat badan lahir.
  • Koordinasi tangan dan motorik yang cukup baik.

2. Makanan pendamping ASI/susu formula

Perlu diingat bahwa bayi berusia 6 bulan masih membutuhkan nutrisi utama dari ASI atau susu formula. Makanan padat hanya berfungsi sebagai tambahan, dan Anda masih tetap harus memberikan banyak ASI atau susu formula.

Bayi berusia 6 bulan berada dalam tahapan pertumbuhan yang cepat dan membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi daripada usia-usia lainnya. Maka dari itu, pastikan Anda memberikan makanan padat pada bayi setelah selesai menyusui mereka, atau di luar jadwal menyusu, supaya bayi Anda tetap mendapat cukup susu.

3. Mulai dari makanan sederhana

Dalam menyiapkan makanan untuk MPASI, tawarkan bayi makanan dengan bahan tunggal yang tak mengandum garam dan gula. Setelah memberi bayi makan, tunggulah selama 3-5 hari untuk melihat apakah bayi menunjukkan reaksi, seperti ruam, muntah atau diare setelah diberi makan ataukah tidak.

Jika tidak, maka setelah memperkenalkan dengan makanan bahan tunggal, Anda dapat memberinya makanan dalam kombinasi. Penting dalam memperhatikan nutrisi untuk si Kecil, bagi perkembangan otak maupun tubuhnya. Zat besi dan zinc menjadi nutrisi yang sangat bermanfaat untuk bayi pada paru kedua tahun pertamanya. 

4. Perkenalkan sereal

Sereal sering menjadi salah satu alternatif makanan bayi 6 bulan yang ideal, terutama jenis sereal yang sudah diperkaya dengan zat besi. Sereal umumnya tidak berasa, mudah disiapkan, dan tidak rentan alergi.

Jangan memasukkan sereal dalam botol susu. Sebaiknya, campurkan sereal dengan susu atau air putih dan berikan sereal dengan sendok. Jika Anda menyusui, jangan campurkan ASI dengan sereal saat pertama memberikannya. Tunggu hingga bayi menunjukkan tanda-tanda menginginkannya baru Anda berikan.

Selain itu, akan menjadi sia-sia jika Anda membuang ASI Anda, maka dari itu campurkan sereal dengan sedikit air terlebih dahulu. Jika bayi Anda mau mengonsumsinya, cobalah untuk mencampurkannya dengan ASI. Ini menjadi pilihan yang baik sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).

5. Banyak latihan

Masa MPASI adalah tahap alami bagi anak yang menginjak usia diatas 6 bulan. Akan tetapi, latihan demi latihan tetap harus dilakukan supaya bayi mahir menyantap makanan bayi. Jangan paksakan baik dari porsi, kecepatan makan, atau variasi makanan. Mulai dengan sabar dan perlahan, supaya anak menyukai sesi makan setiap saat.

6. Buah dan sayuran

Perkenalkan buah dan sayuran sebagai makanan bayi secara bergantian atau satu persatu. Anda harus memperhatikan reaksi bayi terhadap jenis buah atau sayur tertentu, misalnya dari segi tekstur, rasa, alergi, hingga kualitas fesesnya.

7. Hindari susu sapi dan madu

Susu sapi dan madu tidak disarankan sebagai makanan bayi jika bayi belum memasuki usia 1 tahun. Pasalnya, sistem pencernaan bayi belum siap untuk menerima susu sapi sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah kesehatan. Sedangkan madu termasuk jenis makanan yang bisa menyebabkan risiko botulisme.

8. Tahu kapan harus berhenti

Perhatikan tanda-tanda jika bayi sudah kenyang, antara lain:

  • Menghindari sendok, baik dengan tangan atau saat bayi mulai menggelengkan kepala.
  • Tidak mau membuka mulut dan menerima suapan.
  • Melepeh atau mengeluarkan makanan dari mulut.
  • Menangis.

Ingat kalau bayi hanya memerlukan sedikit porsi saat memulai masa MPASI. Hentikan jika bayi menunjukkan tanda-tanda kenyang dan jangan diforsir.

9. Pengenalan finger foods

Makanan bayi yang umum pada sekitar usia 6 bulan adalah berbentuk bubur. Contohnya, sereal, puree atau makanan yang dihaluskan, makanan semi padat (seperti kentang rebus yang dihancurkan), dan semacamnya.

Memasuki usia 9 bulan, orangtua boleh memperkenalkan finger foods atau makanan bayi padat yang mudah terurai di dalam mulut. Hal ini baik untuk melatih otot motorik tangan dan daya kognitifnya. Sebagai contoh, Anda bisa memberikan brokoli atau wortel rebus, keju, atau camilan bayi.

Bayi sering menolak makanan padat pertamanya karena rasa dan tekstur yang baru. Jika bayi menolak makanan, jangan sampai Anda memaksanya. Tunggu dan cobalah lagi dalam waktu seminggu ke depan. Namun, jika masalah teresbut terus berlanjut maka Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan hal tersebut bukanlah suatu pertanda yang berbahaya dan untuk mencegah kondisi semakin memburuk.

Contoh makanan pendamping ASI yang lezat dan bergizi

Setelah mengetahui aturan penting dalam memulai MPASI, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah terkait menu makanan pendamping ASI yang akan diberikan. Pilihlah bahan makanan yang bergizi tinggi, kaya akan karbohidrat, protein dan mineral untuk menu MPASI si Kecil.

Berikut menu makanan pendamping ASI yang bisa Anda berikan kepada si Kecil guna mencukupi nutrisi untuk tumbuh kembang bayi.

  • Buah yang dikukus seperti apel kukus dengan taburan kayu manis
  • Puree buah dan sayur, mulai dari pisang, alpukat, bayam, jagung manis, wortel hingga brokoli
  • Aneka bubur ikan, mulai dari salmon, tuna hingga ikan dori
  • Sereal bayi
  • Pure dengan paduan protein seperti ayam, tahu, biji-bijian, daging, hingga ikan
  • Aneka sup hangat dengan kaldu ayam, daging, cream yang dipadukan dengan kentang, wortel atau jenis sayuran lainnya

Penulis:
dr. Dicky Iskandar Nadeak, Sp.A
Dokter Spesialis Anak, RS Agung Jakarta.

Advertisement

bayi & menyusui

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved